Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Progres Vaksinasi PMK di Riau Capai 3.249 Dosis

Hingga saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) telah melakukan penyuntikkan 3.249 vaksin PMK ke hewan ternak sapi dan kerbau

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
PMK: Sejumlah sapi ternak berjalan berkelmpok di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau meluas, cuaca ekstrem seperti hujan dan banjir pun meningkatkan risiko penyebaran PMK. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pelaksanaan vaksinasi pada hewan ternak sapi dan kerbau untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus bergulir.

Hingga saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) telah melakukan penyuntikkan 3.249 vaksin PMK ke hewan ternak sapi dan kerbau yang ada di Riau.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, PKH Riau, drh Faralinda Sari, Senin (10/02/2025) mengatakan, progres vaksinasi paling tinggi di Kabupaten Kampar, dengan jumlah vaksin yang sudah disuntikkan mencapai 1000. 

Kemudian di Indragiri Hulu sebanyak 947 dosis, Pekanbaru 573 dosis, Dumai 350 dosis, Siak 223 dosis, Inhil 60 dosis. Sisanya 96 dosis lagi di UPT Pemprov Riau.

"Selain melakukan vaksinasi, kami juga melakukan desinfeksi dan pengobatan terhadap hewan ternak yang terkena PMK," kata Fara.

Fara menjelaskan, tahun ini Provinsi Riau tahun ini mendapatkan alokasi vaksin Pmk sebanyak 53.600 dosis yang akan dikirim secara bertahap. Pada tahap awal ini, diperkirakan ada 30 ribu dosis vaksin PMK yang akan dikirim ke Riau.

"Yang sudah kita terima sudah 4.600 dosis, kemudian pada Februari ini akan dikirim kembali lebih kurang 13.000 dosis," katanya.

Baca juga: DKPP Dumai Sudah Suntikkan 350 Dosis Vaksin PMK untuk Ternak Sapi

Baca juga: Wabah PMK di Riau Meluas di 6 Kabupaten, Kasus Tertinggi Ditemukan di Inhu

Pihaknya mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan menyerang hewan ternak.

Sebab musim hujan yang disertai banjir yang terjadi di Riau saat ini membawa ancaman serius bagi peternakan. Cuaca ekstrem seperti hujan dan banjir meningkatkan risiko penyebaran PMK.

Selain PMK, penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau yang dikenal sebagai sapi ngorok, serta penyakit Jembrana juga menjadi ancaman serius. Ketiga penyakit ini berpotensi meluas akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Sementara untuk perkembangan kasus PMK di Riau, dari data yang dirilis Dinas PKH Riau tercatat kasus PMK di Riau sudah menyebar di 15 desa, 11 Kecamatan dan 6 Kabupaten.

Jika dilihat dari sisi kasus, paling banyak itu ada di Kabupaten Indragiri Hulu, sebanyak 26 kasus. Namun jika dilihat dari jumlah sebaran desa, paling banyak ada di Kampar dengan jumlah 4 desa yang sudah ditemukan kasus PMK. 

Meski dari sisi kasus, di Kampar hanya ditemukan 4 kasus. Masing-masing di desa Kemang Indah, Tapung Lestari, Sei Simpang Dua dan Batu Belah.

"Sedangkan untuk jumlah kasus paling banyak itu ada di Peranap, Inhu. Di satu desa itu kami mendapatkan laporan ada 16 kasus PMK," kata Fara.

Sementara untuk jumlah kasus PMK secara keseluruhan di Riau sudah mencapai 68 kasus. Dengan rincian di Kabupaten Inhu ditemukan sebanyak 26 kasus, kemudian di Inhil ada 18 kasus, Kampar 9 kasus. Kemudian di Bengkalis dan Kuansing masing-masing lima kasus dan di Rokan Hulu ada 2 kasus.

Pihaknya mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan menyerang hewan ternak.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved