Pembunuhan Wakepsek di Kuansing

ASN Kuansing Terduga Pembunuhan Istrinya Diburu Polisi, Barang Bukti Golok Ditemukan

Menurut informasi terduga pelaku mengalami depresi. Sebelum dimutasi ke Dinas Inspektorat, Elvis Ardi juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Camat

Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo/Dok Warga Setempat
PEMBUNUHAN WAKEPSEK - Jasad Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk dievakuasi dari rumahnya ke RS Bhayangkara Pekanbaru menggunakan ambulans, Senin (24/2/2025) 

A, tetangga Juniwarti menuturkan bahwa anak Juniwarti berinisial Z (17 tahun) mendapatkan pesan WhatsApp dari EA ayahnya.

"Jadi EA mengirim pesan ke WhatsApp ke Z, isinya itu kurang lebih EA meminta Z untuk memeriksa kondisi ibunya di kamar," ujar A.

Z kemudian langsung mengecek kondisi ibunya sesuai pesan ayahnya.

Z pun langsung histeris melihat kondisi ibunya yang telentang dengan luka gorok di leher.

"Saat melihat ibunya, Z pun langsung ke rumah saya minta tolong," ujar A.

Kepada A, Z menuturkan bahwa sebelum menerima pesan WhatsApp dari ayahnya, ia mendengar suara motor ayahnya yang melaju kencang.

Awalnya, Z tak menyangka jika ibunya tewas dengan tragis.

"Kata Z, kedua orangtuanya memang sering cekcok. Namun ia tak sangka akan seperti itu," ujar A.

Ia ditemukan dalam posisi telentang di lantai kamar dengan kepala tersandar di dipan tempat tidur.

Saat ditemukan anaknya yang berinsial Z (17), Juniwarti masih menggunakan daster.

Diduga pembunuhan itu terjadi sebelum pukul 07.00 WIB karena korban merupakan seorang Wakil Kepala Sekolah yang harus berangkat sekolah pagi-pagi.

Melda, tetangga Juniwarti mengatakan suami Juniwarti memiliki wajah yang garang.

Pria berinisial EA itu kata Melda tidak pernah bergaul dengan warga. Bahkan untuk sekedar tegur sapa.

"Tak pernah senyum, wajahnya selalu serius. Saya takut melihatnya," ujar Melda.

Ketika mendatangi rumah korban tak lama teriakan minta tolong putra Juniwarti yang berinisial Z, Melda pun sempat bertanya ke Z keberadaan EA. 

Saat itu sekitar pukul 07.00 WIB dan hujan masih mengguyur di lokasi.

Z pun mengatakan bahwa ayahnya tidak ada gunanya.

"Z mengatakan itu sambil menangis histeris," ujar Melda.

( Tribunpekanbaru.com / Guruh Budi Wibowo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved