Berita Viral

PERNYATAAN Bu Guru Salsa yang Lagi Viral tentang Video Viral Tanpa Busana

Berikut pernyataan berupa video dari Bu Guru Salsa yang lagi viral tentang video viral yang beredar di media sosial yang berisi adegan tanpa busana

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Capture Video TikTok @@sissalsaa
BU GURU SALSA : Pernyataan. Berikut pernyataan berupa video dari Bu Guru Salsa yang lagi viral tentang video viral yang beredar di media sosial yang berisi adegan tanpa busana 

"Pelaku juga mengaku tidak available untuk video call dengan alasan keamanan atau alasan tidak ada sinyal."

"Namun, suatu ketika dia request aku untuk bisa video call dan melakukan adegan vulgar, kurang dari 3 menit video call itu oleh pelaku simpan, pelaku sendiri dalam video call tidak menunjukan wajahnya, yang on cam hanya aku saja."

"Aku menuruti instruksi pelaku dengan polosnya dengan alasan dia tidak bisa on cam karena susah sinyal atau takut resiko di tempat dia bertugas," demikian klarifikasi Bu Guru Salsa.

Videonya klik di SINI

Akibat dari penyebaran video tersebut, Bu Guru Salsa mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga dekat dan tempat kerjanya.

Pejabat Berkomentar

Aksi guru yang joget-joget tanpa busana di Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur, viral di media sosial.

Pelaku yakni SA, Bu Guru Salsa, sedang diperbantukan untuk mengajar matematika siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ambulu. 

Video tersebut, tersebar di beberapa media sosial, mulai Tiktok, X bahkan grup whatsApp warga Kabupaten Jember.

Dalam video yang berdurasi lima menit itu, terlihat Bu Guru Salsa memamerkan lekuk tubuhnya dengan memakai hijab dan berkacamata sambil berjoget-joget.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Indi Naida, merasa kecewa dengan tingkah laku guru itu.

Menurutnya, hal itu tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik. 

"Walaupun (pelaku) adalah guru magang, tetapi anda seorang guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk anak didik," kata Indi di Jawa Timur, Rabu (19/2/2025). 

Indi menilai, sekolah harus lebih selektif lagi ketika menerima lamaran guru baru.

Hal ini semata-mata dilakukan untuk menjaga marwah tenaga pendidik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved