Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Malam Mencekam di Pelalawan Riau: 2 Harimau Jaga Jasad Zebua, Suara Senjata Pecahkan Keheningan

Serangan mematikan itu terjadi di areal hutan dekat konsesi perusahaan HTI di TPK 16 Estate Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan.

|
Dok BBKSDA Riau
HARIMAU SUMATERA - Seekor Harimau Sumatera terjerat di Desa Tibawan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu.Harimau tersebut akhirnya dibunuh dan dikuliti di Desa Tibawan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, Senin (3/3/2025). Enam orang pelaku diringkus. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tragedi mengerikan menimpa seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kabupaten Pelalawan.

Yafao Zebua (50), seorang perawat tanaman akasia, tewas mengenaskan diterkam Harimau Sumatera pada Kamis malam, (13/3/2025).

Serangan mematikan itu terjadi di areal hutan dekat konsesi perusahaan HTI di TPK 16 Estate Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan.

Korban mengalami luka-luka parah di kepala, badan, dan kaki akibat serangan binatang buas tersebut.

Nyawanya tak tertolong, dan ia menghembuskan napas terakhir di tempat kejadian."

"Informasinya memang tertutup, ngk ada yang berani ngambil foto dan video. Langsung ditangani kok, udah dapat satu ekor harimaunya," terang seroang pekerja yang mengetahui interaksi negatif tersebut kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (19/3/2025).

Pria ini bercerita, pada Kamis (13/3/2025) sore tersebut korban bersama tiga orang temanya telah selesai bekerja di areal HTI TPK 16 Estate Pelalawan.

Baca juga: KRONOLOGI Penangkapan Harimau Sumatera yang Memangsa Pekerja HTI di Pelalawan

Baca juga: Selebgram Hana Hanifah Diperiksa Lagi Soal Dugaan SPPD Fiktif, Janji Kembalikan Aliran Dana Korupsi

Baca juga: Virgoun Pamer Kemesraan dengan Pacar, Inara Rusli Boleh Kenalkan Pada Anak Jika Sudah Serius

Kemudian mereka dijemput menggunakan ketinting atau speedboat khusus yang beroperasi di daerah kanal perusahaan.

Diperkirakan pukul 7 malam lewat, mereka naik ke atas ketinting untuk kembali ke camp tempat tinggal pekerja. 

Sebelum ketinting berjalan, korban Yafao minta izin hendak buang air kecil.

Lantai ia naik kembali ke darat dan mencari tempat untuk membuang hajatnya.

Korban berjalan tak sampai 10 meter dari lokasi ketinting ditambatkan.

Kondisi sudah mulai gelap karena menerjang malam hari. 

"Tak lama setelah naik ke darat, korban langsung berteriak kuat dan minta tolong. Temannya naik ke darat mau ngecek kondisi korban," tambah lelaki ini. 

Rekan kerja korban melihat Yafao telah diterkam harimau sumatera.

Tidak hanya satu ekor, kabar yang beredar ada dua eko Si Belang yang menyerang korban saat itu.

Karena takut mendekat, mereka kemudian pergi naik ketinting melaporkan kejadian itu kepada sekuriti perusahaan. 

Bersama dengan sekuriti, mereka kembali ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Petugas keamanan dan pekerja melihat korban tergeletak di lokasi dengan sejumlah luka serta masih dijaga oleh satwa langka itu.

Karena hari semakin gelap dan takut harimau kembali menyerang, mereka mundur serta kembali ke pos sekuriti. Kejadian itu dilaporkan ke manajemen perusahaan serta instansi terkait.

"Pas orang tuh mundur, ditinggalkan senter dengan kondisi hidup. Untuk tanda kalau ada orang di situ," tambahnya. 

Keesokan harinya, sejumlah tim turun ke TKP untuk menyelamatkan korban serang harimau, termasuk aparat.

Setelah tiba di lokasi pagi itu, ternyata korban masih terkapar dan hewan buas itu masih tetap berjaga tak jauh dari posisi tubuh Yafao Zebua.

Tim berupaya mengusir satwa buas bernama latin panthera tigris sumatae itu.

Bahkan beredar kabar, aparat yang ikut di dalam tim penyelamatan melepaskan tembakan ke atas hingga belasan kali.

Dengan maksud mengusir dan membuat Si Belang takut. Usaha itu ternyata berhasil dan harimau sumatera itu pergi meninggalkan lokasi. 

"Informasinya memang seperti itu, nembak ke atas bukan nembak harimaunya. Barulah pergi dan korban dibawa," ujar pekerja lainnya. 

Korban ternyata sudah meninggal dunia dengan kondisi tragis. Sebagian tubuhnya telah dimangsa harimau dan sejumlah luka gigitan maupun cakaran.

Dua hari setelah kejadian, beredar kabar satu ekor harimau berhasil ditangkap dan masuk ke kandang.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved