Thiffa Qaisty, Desainer Muda Riau Bawa Tenun Melayu ke Panggung Dunia

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Thiffa Qaisty Salsabila tampak sedikit terkejut ketika kami tiba di rumahnya yang terletak di Gang Bambu, Jalan Dharma Bakti, Kelurahan Labuh Baru Baru, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.

Penampilannya terlihat sederhana, mengenakan kaos oblong lengan panjang hitam dan celana kain serupa.

"Silakan masuk, Pak, saya belum sempat beres-beres nih," kata Thiffa dengan ramah sambil mempersilahkan kami masuk melalui pintu samping rumahnya, di siang menjelang sore, Rabu (26/2/2025).

Di ruang tengah, terlihat deretan baju dengan beragam warna dan bentuk tertata rapi, meskipun terasa penuh sesak.

Setiap lorong hanya cukup untuk dilewati satu orang, dengan baju-baju yang memadati sisi kanan dan kiri, hampir tak ada ruang kosong.

"Toko kami yang di Jalan Dharma Bakti sedang direnovasi, jadi sementara barang-barangnya kami simpan di sini," ujar Thiffa, yang saat itu menjadikan rumahnya sebagai tempat sementara untuk memajang koleksi hasil karya fashion dari butiknya.

Di antara deretan baju itu, ada sepasang baju yang menarik perhatian kami. Berwarna merah marun.

Ukurannya jauh lebih besar dibandingkan pakaian pada umumnya.

Bahkan ukurannya dua kali lipat lebih besar dari baju dewasa yang biasa kita temui di toko-toko.

Ukuran baju itu sekitar 160 cm, belum termasuk bawahannya.

"Ini baju yang pernah kami ikutkan dalam pameran busana di Paris tahun 2023 lalu. Postur tubuh orang bule itukan lebih besar-besar ya, jadi kami harus sesuaikan ukuran bajunya," jelas Thiffa, sambil memegang ujung baju merah marun yang terletak di barisan paling depan.

Thiffa Qaisty Salsabila adalah CEO sekaligus Creative Director dari Sakinah by Thiffa Qaisty, brand fashion lokal asal Riau yang sudah go international.

Busana yang dihasilkan dari Sakinah by Thiffa Qaisty ini kental dengan muatan budaya lokal.

Setiap desain bajunya selalu diberi sentuhan tenun melayu yang dibuat lebih kekinian dan modern. Sehingga terlihat modis dan unik.

Produk-produknya pernah dipamerkan di pusat mode dunia, Paris, pada 2 September 2023.

Lewat pameran bertajuk IN2MF in Paris, produk Thiffa sukses menarik perhatian warga asing.

Selain Paris, koleksi busananya juga diminati oleh pengunjung dari London.

Baju merah marun yang digantung di rumah Thiffa itu adalah satu-satunya yang tersisa dari pameran tersebut.

Meski usianya belum genap 26 tahun, mahasiswi Sekolah Tinggi Desain Interstudi (STDI) Jakarta ini sudah mengukir prestasi yang luar biasa.

Produk-produk fashionnya yang khas dengan sentuhan tenun Melayu Riau telah menembus pasar internasional.

Selain di Paris, karyanya juga telah tampil di Dubai pada 2022 dan Rusia pada 2020, menjadikan Thiffa sebagai sosok muda yang membawa nama Riau ke dunia fashion global.

Selain itu, produk Brand Sakinah by Thiffa Qaisty ini juga pernah ikut dalam berbagai pemeran bertaraf nasional dan internasional.

Thiffa sadar, kesuksesan dalam mengembangkan usaha hingga ketitik ini tidak terlepas dari dukungan keluarga dan berbagai pihak.

Di antaranya adalah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah memberikan banyak bantuan.

Baik lewat pameran maupun dari pembinaan dan pelatihan-pelatihan.

"Selama dua tahun berturut-turut kami lolos dalam ajang Brilian Preneur," ujar dara yang pernah mengenyam pendidikan di Islamic Fashion Institute ini.

Lewat program pembinaan dari BRI ini dirinya bersama UMKM lain mendapatkan banyak ilmu dan wawasan baru.

Khususnya tentang pemasaran modern dan digital serta ekspor. Selain itu, BRI juga memberikan dukungan fasilitas transaksi digital lewat QRIS untuk mempermudah proses pembayaran dan transaksi.

"Kami juga sedang mengajukan pinjaman KUR dari BRI. Sekarang masih dalam proses, rencananya mau pinjam Rp 200 juta," kata gadis peraih juara 1 tingkat nasional dalam ajang anugerah bangga buatan indonesia kategori fashion ini.

BRI Fokus Pembinaan dan Pengembangan UMKM

Reza Syahrizal Setiaputra, RCEO BRI Regional Office Pekanbaru, mengungkapkan komitmennya untuk terus mendukung dan membina UMKM di Provinsi Riau. 

Dalam acara penyerahan paket sembako kepada masyarakat sekitar Menara BRI, Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu (12/3/2025).

Reza menekankan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam perkembangan BRI sebagai bank terbesar di Indonesia. Keberhasilan BRI, menurutnya, tidak terlepas dari dukungan dari nasabah, terutama pelaku UMKM.

"Tahun ini, kami akan fokus untuk memperluas pembinaan terhadap UMKM di Riau," kata Reza.

BRI berencana untuk memberikan lebih banyak fasilitas pembiayaan dan dukungan kepada UMKM di tahun 2025.

Salah satu skema pembiayaan yang akan diperluas adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dapat diakses oleh semua pelaku UMKM.

Pembiayaan ini bertujuan untuk memberikan modal yang dibutuhkan oleh UMKM untuk berkembang.

"Selain pembiayaan, kami juga akan terus melanjutkan dan meningkatkan pembinaan terhadap kluster-kluster UMKM yang sudah menjadi binaan BRI," lanjutnya.

Tak hanya itu, BRI juga berencana untuk memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM binaannya untuk mengikuti berbagai pelatihan dan pameran.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM, khususnya dalam hal pemasaran dan pengembangan usaha, sehingga produk mereka dapat diterima lebih luas oleh pasar.

"Kami akan memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM tentang pemasaran, pengemasan produk, hingga pembinaan manajerial.

Semua ini bertujuan untuk membantu mereka 'naik kelas' dan mengembangkan usaha dengan lebih baik," kata Reza.

Berdasarkan data yang Tribun rangkum dari BRI Regional Office Pekanbaru tercatat hingga Maret 2025 ini jumlah UMKM Binaan BRI Regional Office Pekanbaru sudah mencapai 701 klaster UMKM. 

Jika dihitung rata-rata 1 kluster memiliki paling sedikit 8 pelaku UMKM saja, maka jumlah UMKM binaan BRI Regional Office Pekanbaru yang ada di Riau hingga saat ini sudah tembus diangka 5 ribu lebih pelaku usaha. 

"Tahun ini kita targetkan lebih banyak lagi UMKM yang kita lakukan pembinaan dan kita support dari sisi pembiayaan," katanya 

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)