Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Bak Kena Prank, Driver Ojol Dapat THR Cuma Rp 50 Ribu: Sudah Janji Belikan Anak Baju Lebaran

Ade mempertanyakan cara aplikator menentukan besaran bonus, mengingat ia sudah memenuhi berbagai persyaratan, termasuk jam kerja yang tinggi.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
THR DRIVER OJOL: Pemerintah menggesa aturan pemberian THR bagi driver ojek online di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja Yassierli kepada awak media di Jakarta, Senin (3/2/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Para pengemudi ojek online di wilayah Lebak, Banten, merasakan pilunya hati karena nominal Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima jauh dari ekspektasi mereka.

Sebagian besar dari mereka hanya mendapatkan THR sebesar Rp 50.000 hingga Rp 100.000, yang membuat mereka merasa kecewa.

Salah satu driver ojol, Ade (38), mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui jumlah bonus yang tertera di notifikasi aplikasi Gojek.

"Dapatnya hari Minggu, kaget, lemes, jumlahnya Rp 50.000, jauh dari ekspektasi saya," ujar Ade saat ditemui di Alun-alun Rangkasbitung, Selasa (25/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ade semakin kecewa karena sebelumnya sudah berjanji kepada istri dan anaknya untuk membeli baju Lebaran menggunakan bonus tersebut.

Ia pun merasa skema perhitungan bonus tidak sesuai dengan informasi yang beredar, di mana seharusnya BHR mencapai 20 persen dari pendapatan bulanan.

"Ternyata tidak sesuai. Kalau benar 20 persen, secara hitung-hitungan saya bisa dapat sekitar Rp 1.000.000," katanya.

Ade mempertanyakan cara aplikator menentukan besaran bonus, mengingat ia sudah memenuhi berbagai persyaratan, termasuk jam kerja yang tinggi.

"Syarat minimal jam online 200 jam per bulan, saya bahkan lebih. Online 25 hari per bulan, tiap hari narik terus, gak pernah libur," tambahnya.

Sebagai pengemudi ojol sejak 2019, Ade mengandalkan penghasilannya sepenuhnya dari profesi ini.

"Sekarang saya kecewa, tapi mau gimana lagi, tetap harus jalan. Mau cari kerja lain lagi dengan umur sekarang udah gak mungkin," tuturnya.

Kekecewaan serupa juga dirasakan Doni (42), pengemudi ojol lainnya.

Ia merasa aplikator seolah memberi harapan palsu kepada para mitra.

"Kemarin bilangnya manis, untuk kesejahteraan mitra, buktinya sekarang BHR yang diterima buat servis motor saja gak cukup," ujarnya.

Doni menerima bonus Rp 100.000, jumlah yang menurutnya tidak adil karena sama dengan pengemudi yang baru bergabung dan hanya menjadikan ojol sebagai pekerjaan sampingan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved