Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

SANDIWARA Radiet Dibongkar Polisi, Ceweknya Dihabisi di Pantai Nipah karena Menolak Melakukan Ini

Radiet bersandiwara. Pacarnya sengaja ia bunuh. Karena ia kesal korban menolak melakukan hubungan badan.

Editor: Budi Rahmat
Tribun Lombok
BUNUH PACAR- Mahasiswa di Lombok ini tega habisi pacarnya dan mengaku jadi korban begal 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Sepandai-pandainya Radiet Ardiansyah menyimpan rahasia dan membuat skenario penbegalan, akhirnya ketahuan juga.

Ternyata ia sendiri pelakunya yang tega menghabisi pacarnya sendiri yang bernama Ni Made Vaniradya Puspa Nitra,

Korban sebelumnya ditemukan tewas Selasa, 26 Agustus 2025 di Pantai Nipah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Baca juga: PENGAKUAN Risman Tega Habisi Karyawan Koperasi, Sakit Hati hingga Melakukan Hal Tak Senonoh

Awalnya publik mengira jika kematian korban karena aksi kekerasan begal dan pemerkosaan. 

Polisi yang melakukan penyelidikan terus mendalami korban Radiet. Ya karena Radietlah yang ada di lokasi sebelum korban ditemukan meninggal dunia.

Radiet selamat, ia kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk menggunakan alat kebohongan.

Di sinilah Radiet tak lagi berkutik. Ia mengakuib perbuatannya. Selama ini ia berusaha tenang dengan membuat skenario untuk mengibuli polisi dan orang banyak.

Polisi Berhasil bikin Radiet Mengakui Perbuatannya

Polisi mengungkap peristiwa sebelum Ni Made Vaniradya Puspa Nitra di temukan tewas di Pantai Nipah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
 
Awalmya Vani bersama kekasihnya Radiet Ardiansyah diduga menjadi korban begal, saat menukmati matahari tenggelam di pantai pasir putih itu.
 
Namun hasil proses penyidikan, polisi justru mengungkap fakta lain yang berujung Radiet ditetapkan sebagai tersangka.
 
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean meyampaikan, sebelum Vani ditemukan tewas. Sempat terjadi perkelahian hebat dia bersama Radiet, disebabkan akibat mahasiswi Universitas Mataram itu menolak berhubugan intim.
 
“Hasil visum kemaluan korban ditemukan luka, dicocokan dengan posisi tersangka saat di lokasi di sebelah kiri dapat kita sambungkan tersangka mencoba memasukkan jari ke bagian kemaluan,” kata Punguan.

Baca juga: Tak Ingin Negara Dikibuli, Menkeu Purbaya Tolak Berlakukan Tax Amnesty bagi Pengemplang Pajak

Punguan mengungkapkan minimnya saksi yang melihat peristiwa tersebut, membuat penyidik menggunakan pendekatan psikologi untung mengungkap kejadian ini.
 
Hasil pemeriksaan psikologi terhadap Radiet, diketahui dia mampu membuat skenario dengan ketenangan dan hanya bereaksi topik tertentu dibicarakan serta ada ketertarikan seksual.
 
“Ada tanda-tanda khusus saat pemeriksaan psikolginya, pada saat membahas kematian jenazah tersangka mengeluarkan air mata, suara stabil dan nada bicara stabil,” kata Punguan.
 
Namun saat diberikan topik terkait peristiwa kematian bibiknya, Radiet menunjukkan kondisi yang tidak stabil, menangis histeris dan suara bergetar.
 
“Jadi perbedaan respon terhadap dua topik yang sama-sama kehilangan menjadi petunjuk rangkain dari motif pelaku,” kata Punguan.
 
Penyidik juga melakukan pemeriksaan poligraf untuk mengetahui keterangan yang disampaikan pelaku, hasilnya tersangka berbohong.

Polisi memastikan keduanya bukanlah korban begal seperti yang disampaikan sebelumnya, pasalnya barang-barang berharga milik korban masih ada di lokasi kejadian.


"Bila ada pelaku lain mengapa dia membiarkan satu saksi untuk hidup, jika dia (pelaku lain) ingin mencuri kenapa dibiarkan perhiasan menempel di badan," kata Punguan.

Punguan juga mengungkapkan, jika memang keduanya korban begal mengapa harus repot memindahkan salah satu di antara mereka sampai jarak 200 meter. 

Kejanggalan lain juga kata Punguan, tersangka mengaku dia disuruh membuka baju oleh pelaku lain. Namun nyatanya ada bercak darah di bajunya.

Baca juga: Sempat Dilarang, Kemendagri Kini Bolehkan Kepala Daerah ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Pada saat itu tersangka mengaku kondisi sudah gelap sehingga dia tidak mengenali pelaku pemukulan, namun faktanya kata Punguan di sana masih terang tidak seperti yang diceritakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved