Idul Fitri 2025

Kisah Pilu di Tengah Arus Balik: Banjir Jalan Lintas Siak-Buton Jebak Warga yang Kembali ke Rantau

Senin (7/4/2025), seharusnya menjadi awal perjalanan kembali ke perantauan bagi sebagian warga Siak, Riau, justru diwarnai dengan perjuangan ekstra. 

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Foto/Dok Polres Siak
BANJIR - Warga dan polisi membantu pemudik saat melintasi jalan lintas Siak-Buton, simpang Doral, kampung Dosan, kecamatan Pusako, Senin (7/4/2025). 

Warga sekitar dengan sigap membantu mendorong kendaraan yang mogok, menunjukkan kepedulian yang tulus.

Minggu, 6 April 2025, Polres Siak telah menunjukkan respons cepat dan humanis dalam menghadapi situasi ini.

Selama operasi Ketupat 2025, personel kepolisian berjibaku di lokasi banjir, membantu mengevakuasi kendaraan, mengatur lalu lintas, dan bahkan memberikan tumpangan kepada pemudik yang kesulitan melintas. 

Aksi heroik mereka terekam dalam kegiatan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025, di mana para anggota Polres Siak tanpa ragu terjun langsung ke tengah banjir demi membantu masyarakat.

"Kami prihatin dengan kondisi ini dan memahami betul betapa pentingnya perjalanan ini bagi para pemudik," ungkap Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra, melalui Kasat Lantas Polres Siak AKP Kaliman Siregar.

Ia menegaskan, keselamatan dan kelancaran arus balik adalah prioritasnya. Pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat.

Kehadiran polisi di tengah banjir menjadi oase harapan bagi para pemudik.

Bantuan mereka, mulai dari mengarahkan kendaraan hingga membantu menyeberangkan pejalan kaki, sangat berarti di tengah situasi yang sulit ini.

Apresiasi pun mengalir dari warga dan para pemudik atas dedikasi dan kerja keras aparat kepolisian.

Namun, banjir di Kampung Dosan ini bukan hanya sekadar gangguan sesaat.

Menurut warga setempat, banjir ini disebabkan oleh kanal yang tersumbat dan diperparah oleh curah hujan tinggi yang terus mengguyur beberapa hari terakhir.

Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan arus lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan, terutama jika hujan kembali mengguyur dengan intensitas tinggi.

Kisah di Kampung Dosan ini menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi para perantau saat kembali ke tanah rantau.

Di tengah semangat untuk berkumpul kembali dengan keluarga dan menjalankan rutinitas, mereka harus berjibaku dengan kondisi alam yang tak bersahabat. 

Harapan akan penanganan cepat dan solusi jangka panjang dari pemerintah kini menjadi dambaan, agar kejadian serupa tidak terus berulang dan mengganggu mobilitas serta perekonomian masyarakat.

Sementara itu, semangat gotong royong dan kepedulian antar sesama menjadi oase di tengah kesulitan, membuktikan bahwa di balik musibah, selalu ada kebaikan dan harapan. (tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved