Pelalawan Belum Bisa Tetapkan Status Siaga Darurat, BPBD: Dua Bulan Nihil Kasus Karhutla

Pemkab Pelalawan belum bisa menetapkan status siaga darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Bulan April ini. 

Penulis: johanes | Editor: Sesri
Foto/Dok Polsek Pangkalan Kerinci
KARHUTLA - Personil Polsek Pangkalan Kerinci bersama tim BPBD dan Damkar Pelalawan berjibaku memadamkan api Karhutla yang muncul di Simpang Samak Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Rabu (12/2/2025) lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan belum bisa menetapkan status siaga darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Bulan April ini. 

Pasalnya, penetapan status itu harus memenuhi beberapa persyaratan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Namun di sisi lain, bencana Karhutla musti diantisipasi sejak dini di Provinsi Riau, termasuk di Pelalawan

"Kasus Karhutla di Pelalawan nihil dalam dua bulan ini, mengingat curah hujan yang tinggi," tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribupekanbaru.com, Selasa (15/4/2025).

Ia mengungkapkan, titik api Karhutla muncul pada akhi Januari hingga awal Februari lalu di beberapa lokasi seperti di Kecamatan Kuala Kampar dan Pangkalan Kerinci. Kebakaran yang terjadi kala itu dalam skala kecil dan bisa langsung ditangani tim gabungan hingga padam. Sejak saat itu, firespot tidak ada lagi muncul sampai April ini. 

Selain itu, curah hujan di Pelalawan masih cukup tinggi dan seimbang dengan kemarau yang terjadi. Hal itu menekan titik panas dan titik api yang biasanya mulai terpantau di beberapa daerah yang rentan terjadi Karhutla

"Kita lihat beberapa hari kedepan bagiamana kondisi cuaca dan pantauan titik panas. Mudah-mudahan masih tetap stabil dan normal," tandas Zulfan. 

Baca juga: Damkar Pelalawan Evakuasi Ular Piton 1 Meter Lebih dari Plafon Rumah Warga Pangkalan Kerinci 

Baca juga: Terinspirasi Karhutla Fun Run, Bupati Rohul Bakal Agendakan Car Free Day Tiap Minggu

Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, tahun ini musim kemarau cukup ekstrim dan diprediksi menimbulkan bencana Karhutla yang parah. Sehingga perlu kesiapsiagaan sejak awal untuk mengantisipasi titik api dan penanggulangan kebakaran. 

"Tapi sekarang masih terjadi anomali cuaca. Memang pak bupati sudah memberikan arahan. Kita siap menjalankannya bersama instansi lainnya," katanya.

BPBD, lanjut Zulfan, akan meningkatkan patroli titik panas dan titik api mulai pekan depan. Tentu diprioritaskan di desa dan kelurahan yang menjadi langganan Karhutla. Pihaknya akan berkoordinasi dengan institusi lainnya mulai dari kepolisian, TNI, Damkar, pemerintah kecamatan, kelurahan, dan desa dalam melakukan sosialisasi serta pemantauan di lapangan.

(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved