DPPA Bengkalis Lakukan Pendampingan Anak yang Ibunya Meninggal Secara Tragis Dikapak Suami
DPPPA Bengkalis mendampingi anak dari Susilawati (34) yang meninggal dunia akibat dibunuh suaminya Nali (37) beberapa waktu lalu.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Bengkalis mendampingi anak dari Susilawati (34) yang meninggal dunia akibat dibunuh suaminya Nali (37) beberapa waktu lalu.
Pasangan ini memiliki seorang anak berumur 12 tahun yang saat ini di rawat keluarga korban.
Penampingan dilakukan DPPPA Bengkalis berupa pendampingan langsung terhadap anak saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus ini.
Selain itu Dinas PPA juga akan mendampingi pemulihan kondisi kejiwaan dan mentalnya.
Hal ini diakui Kepala DPPPA Bengkalis Emilda Susanti kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (17/4/2025) siang.
"Hari ini anak diperiksa sebagai saksi jadi kami bersama UPT PPPA Kecamatan Bantan melakukan pendampingan dalam memberikan keterangan atas kejadian kemarin," jelasnya,
Menurut Emilda kondisi anak secara kejiawan atau mental saat ini belum bisa di pastikan, butuh bantuan psikolog untuk melakukan melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Dikenal Baik, Keluarga Tak Percaya Nali Sanggup Kapak Istrinya Hingga Tewas di Bengkalis
Kalau secara umum dilihat dari luar biasa saja, perlu pemeriksaan mendalam dilakukan psikolog klinis untuk mengetahui betul kondisi sebenarnya kejiwaan anak.
"Jadi selain kita dampingi saat pemeriksaan, kita akan dampingi pemulihan mentalnya, akan kita hadirkan psikolog klinis untuk membantu pemulihan ini," jelasnya.
Selain itu DPPPA juga akan mendatangi lingkungan sekolah anak tersebut, dengan tujuan agar lingkungan sekolah bisa membantu menyampai kepada rekan rekan sekolahnya agar insiden yang terjadi tidak menganggu kejiawan anak saat berada di sekolah.
Hal yang sama juga dilakukan di lingkungan rumah.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Kapak di Bengkalis, Dipicu dari Gadai HP untuk Kebutuhan Ekonomi
Seperti diberitakan sebelumnya Seorang ibu rumah tangga di Desa Bantan Tengah Kecamatan Bantan meninggal dunia akibat luka dibacok suami sendiri, Minggu (13/4) sore.
Peristiwa tersebut menimpa susilawati (34) di rumahnya berada jalan Gajah Mada Desa Bantan Tengah.
Pelaku pembacokan Nali (37) suami korban yang tak dapat menahan amarah saat cek cok di rumah bersama korban.
Keributan pasangan suami istri ini dipicu masalah gadai Handphone.
Tidak dapat menahan emosinya tersangka kemudian mengambil kapal yang berada di lemari makan, kemudian mengayunkan sebanyak dua kali mengenai leher korban.
"Korban kemudian langsung tumbang setelah dua kali terkena kapak pelaku. Sementara pelaku langsung lari ke rumah paman korban dan mengakui telah membacok korban.
(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)
| DPRD Pekanbaru Minta Pemko Siapkan Porsi Anggaran Penanganan Banjir Lebih Besar di 2026 |
|
|---|
| Kunci Jawaban Soal Halaman 73 IPAS Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Refleksi Proyek Belajar |
|
|---|
| Kronologi 3 Orang Disekap di Pondok Aren, Diculik Saat Transaksi Beli Mobil, Korbannya Pasutri |
|
|---|
| Kunci Jawaban Soal Halaman 72 IPAS Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka: Membuat Keranjang Kompos |
|
|---|
| Kunci Jawaban Soal Halaman 69 IPAS Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Mari Refleksikan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.