Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Janin Tak Bernyawa dalam Pelukan Ibunda Termutilasi:Kejiwaan Mulyana Diuji Usai Habisi Nyawa Kekasih

Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pelaku tega memotong kepala, tangan, kaki, serta membedah tubuh korban untuk mengambil organ dalamnya.

Foto/YouTube TRANS7 OFFICIAL/Dok Polresta Serang Kota
KASUS MUTILASI - Mulyana, pelaku pemutilasi pacar yang hamil dengan cara sadis, ternyata pernah masuk acara program televisi saat masih kecil. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mulyana (23) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan sadis di Serang, Banten.

Pria tersebut diduga kuat telah merenggut nyawa kekasihnya, SA (19), yang tengah mengandung.

Lebih mengerikan lagi, Mulyana disinyalir melakukan mutilasi terhadap tubuh korban.

Perilaku keji ini memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya gangguan psikologis pada pelaku.

Seorang saksi mata bahkan mengungkapkan keanehan sikap Mulyana saat berada di kediaman korban.

Berdasarkan informasi dari Tribun Banten pada Rabu (23/4/2025), pembunuhan yang dilakukan Mulyana diduga telah direncanakan sebelumnya.

Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pelaku tega memotong kepala, tangan, kaki, serta membedah tubuh korban untuk mengambil organ dalamnya.

Bagian-bagian tubuh SA kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang sekitar 300 meter dari lokasi pembunuhan.

Baca juga: Kronologi Gadis 12 Tahun di Aceh Dicabuli Ayah Tiri Jablay Berulang Kali dalam Waktu Dua Tahun

Baca juga: Ahmad Dhani Resmi Dilaporkan ke Polisi oleh Rayen Pono, Terkait Diskriminasi Ras, Etnis dan UU ITE

"Jadi memang pelaku ini melakukan pembunuhannya sudah direncanakan" ujar Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria.

"Dari mulai mengajak ketemuan hingga dibawa ke kebun karet dan akhirnya di bunuh dengan cara di mutilasi," imbuhnya.

Yudha juga mengatakan, untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, pihaknya akan melakukan tes kejiwaan.

Indikasi yang mengarahkan apakah pelaku memiliki dugaan ke arah Psikopat akan segera diketahui usai dilakukan pengujian.

"Nanti akan terang benderang setelah adanya tes kejiwaan. Kami akan test kejiwaannya, untuk mengungkap semuanya," pungkas Yudha.

Sempat Datangi Rumah Korban

Gelagat aneh Mulyana ternyata diketahui oleh sahabat korban.

Kala itu Mulyana sempat mendatangi rumah korban yang ternyata sudah tewas di tangannya.

Melansir Surya Malang, Nurfi, selaku sahabat korban menceritakan bahwa sebelum tewas, SA pergi dari rumah orang tuanya di Kecamatan Cinangka tanpa berpamitan pada Minggu (13/4/2025).

Setelah pergi dari rumah, korban tak memberi kabar ke keluarganya dan menghilang. Saat korban menghilang, Mulyana sempat datang ke rumah SA.

Rupanya Mulyana diminta datang ke rumah oleh orang tua korban. Keluarga pun menanyai keberadaan SA, sebab terakhir kali korban keluar bersama Mulyana. Mulyana pun pura-pura tak tahu keberadaan korban.

"Jadi keluarga sempat minta pelaku datang ke rumah untuk menanyakan keberadaan korban, karena keluarga tahu korban terakhir keluar itu sama Mulyana," ujar Nurfi.

Hingga pada Jumat (18/4/2024), keluarga akhirnya mendapat informasi bahwa SA ditemukan tewas termutilasi di Kecamatan Gunung Sari, Serang.

"Saya langsung berkoordinasi dengan teman saya yang rumahnya dekat dengan lokasi penemuan mayat. Akhirnya setelah semua ciri-ciri dilihat, keluarga memastikan bahwa mayat itu bagian dari keluarganya," kata Nurfi lagi.

Saat petugas kepolisian mendatangi rumah Mulyana, ia pun mengakui perbuatannya bahwa jasad yang ditemukan di Gunung Sari merupakan SA dan dia juga mengakui aksi kejamnya.

"Nah, di sini kami kaget, tiba-tiba pelaku mengaku yang membunuhnya," ujar Nurfi.

Pernah Masuk Program TV Swasta

Melansir dari Tribunnews.com, Mulyana ternyata pernah masuk program tv swasta. Dalam tayangan YouTube TRANS7 OFFICIAL yang dipublikasikan 8 tahun lalu, tepatnya pada 7 September 2016, Mulyana dijuluki Si Penjaja Opak di program 'Orang Pinggiran'.

Diceritakan bahwa Mulyana tumbuh besar tanpa perhatian kasih sayang dari ibu. Orang tuanya bercerai saat Mulyana berusia 2 tahun, sehingga ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang membuat opak.

Neneknya menjual opak, dan Mulyana membantu menjajakan dagangan tersebut. Pendapatan harian mereka berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000, yang digunakan untuk membeli beras.

Selain membantu neneknya berjualan opak, Mulyana juga diminta untuk menggembala kerbau milik tetangga. Ia menerima upah Rp2.000 untuk menjaga belasan kerbau tersebut.

Pada masa itu, Mulyana mengungkapkan kesedihannya karena ditinggalkan ibunya, namun ia mengaku ikhlas menjalani hidup tanpa sang ibu. Siapa sangka, tangisan masa kecil itu kini berubah menjadi aksi kejam Mulyana terhadap kekasihnya. Kini, Mulyana yang sudah berusia 23 tahun, yang pernah mengenal cinta, justru harus berhadapan dengan tragedi maut.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved