Surut Total Menjelang Magrib, Banjir di Jalan Lintas Bono Pelalawan Berlangsung Hanya 7 Jam

Banjir yang merendam badan Jalisbon Pelalawan diakibatkan hujan lebat yang turun di lokasi sejak Minggu (4/5/2025) malam

Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
Dok BPBD Pelalawan
JALISBON - Banjir yang melanda Jalan Lintas Bono Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Senin (5/5/2025) pagi, akhirnya surut total menjelang maghrib. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Banjir yang melanda Jalan Lintas Bono (Jalisbon) di Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Senin (5/5/2025) lalu akhirnya surut total pada Selasa (6/5/2025). 

Banjir yang merendam badan Jalisbon diakibatkan hujan lebat yang turun di lokasi sejak Minggu (4/5/2025) malam sampai Senin (5/5/2025) pagi.

Air menyeberang dari sisi kiri dan kanan hingga rumah masyarakat ikut terdampak.

Badan jalan terendam air setinggi 20 Centimeter dengan panjang 100 meter.

Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan dengan intensitas yang lama.

Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan yang berada di lokasi, Kandar menyebutkan, banjir mulai naik pukul 9 pagi.

Merendam badan jalan hingga ke rumah warga. Ada 20 lebih rumah penduduk yang terdampak.

"Menjelang siang air mulai surut lagi. Kering total sekitar jam 5 sore. Air tidak ada lagi," terang Kandar kepada Tribunpekannbaru.com, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: 20 Rumah Warga Terdampak, Jalan Lintas Bono Pelalawan Terendam Banjir Akibat Hujan Lebat

Banjir kering menjelang maghrib. Luapan air dari anak sungai yang menjadi penyebab utama banjir, kembali normal pada sore hari. Air yang sebelumnya melintas dari sisi kiri ke kanan jalan, kembali seperti semula. 

Ia menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi membuat anak Sungai Tolam yang ada di sekitar Jalisbon Desa Bagan Laguh tidak meluap.

Pasalnya kondisi anak sungai semakin dangkal dan tidak mampu menampung air hujan.

Sehingga meluber sampai ke badan jalan dan pemukiman warga. 

"Kondisi ini sering terjadi setiap hujan lebat berturut-turut. Karena anak sungai di dekat jembatan sudah mengecil dan banyak sumbatan," tandas Kandar. 

Ia memastikan, arus transportasi tidak terkendala di lokasi selama banjir. Kendaraan roda dua maupun roda empat milik warga tetap bisa melintas.

Aktivitas penduduk juga normal seperti biasanya.

(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved