Tangisan Istri Serka Untung, Suaminya Gugur Bawa Truk TNI yang Meledak Saat Angkut Amunisi

Ayu Natalia tak menduga suaminya telah menghadap Sang Kuasa, padahal sesaat sebelum terjadinya peristiwa di jalan tol Gempol itu

Editor: Muhammad Ridho
SURYAMALANG.COM/DANENDRA KUSUMA
ISTRI SERKA UNTUNG - Ayu Natalia (31) saat bercerita tentang sosok suaminya, Serka Untung Avisilia, Selasa (6/5/2025). Ayu masih sempat ngobrol dengan suami melalui aplikasi pesan jelang peristiwa yang merenggut nyawa suaminya, termasuk membicarakan program hamil. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Terungkap kronologis lengkap truk TNI milik Yonif 509/BY/9/2 Kostrad terbakar di jalan raya Tol Gempol-Malang, tepatnya Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (5/5/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut satu orang prajurit TNI Serka Untung Avisilia meninggal dunia.

Sedangkan Serma Yohanes Leonardus Dhino Adi Setiawan mengalami cidera serius dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Pusdik Shabara.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Serka Untung Avisilia, Baton/Ban/A Yonif 509/BY," kata Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/5/2025).

Menurut dia, Pimpinan TNI telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab insiden tersebut.

"Serta memastikan bahwa seluruh hak dan santunan bagi korban serta keluarga akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang,” ucapnya.

Akibat insiden tersebut mengakibatkan kerugian materiil berupa 1 unit truk NPS yang terbakar, serta sejumlah munisi yang turut musnah.

Saat ini, TNI bersama pihak Kepolisian tengah melakukan investigasi secara mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kejadian serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna pengamanan lokasi dan langkah-langkah pencegahan lanjutan.

Istri Serka Untung Avisilia Tak Kuasa Menahan Sedih

Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Serka Untung Avisilia di Dusun Balongrejo, Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Karangan bunga berjajar rapi di halaman rumah. 

Beberapa kerabat juga tampak hilir-mudik ke rumah mendiang untuk bertakziah. 

Mereka memberikan salam sembari menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam atas kepergian Serka Untung kepada seluruh keluarga besar, termasuk istri mendiang, Ayu Natalia (31). 

Ayu tak bisa menyembunyikan kesedihannya. 

Ia menyambut kehadiran para pentakziah itu dengan berlinang air mata. 

Melihat hal itu para kolega langsung berupaya menenangkannya serta memberi dukungan moral. 

Jenazah Serka Untung telah tiba di kampung halaman, Selasa (6/5/2025) pagi. 

Selanjutnya jenazah Serka Untung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) wilayah Dusun Balongrejo, Desa Balonggebang, sekira pukul 12.00 WIB. 

Obrolan Terakhir

Ayu Natalia tak menduga suaminya telah menghadap Sang Kuasa, padahal sesaat sebelum terjadinya peristiwa di jalan tol Gempol itu, ia baru saja ngobrol dengan sang suami melalui aplikasi pesan singkat.

Bahkan mereka membicarakan rencana menjalankan program kehamilan (Promil).

 Ayu Natalia mengungkap bagaimana ia sempat mengobrol dengan suaminya, Serka Untung Avisilia melalui aplikasi pesan singkat saat Serka Untung hendak pulang ke pangkalan, Jember, sebelum musibah terjadi. 

"Saat pulang, suami sempat izin. Bilang ayah mau balik di Jember. Saya sempat nanya duduknya posisi di mana (ketika di truk). Suami menjawab duduk di depan. Saya timpali hati-hati selamat dan sehat sampai asrama. Lalu suami mengucap amin," katanya seraya menyeka air mata pakai selembar tisu. 

Pembicaraan Ayu bersama Serka Untung tidak berhenti. 

Dalam kesempetan tersebut, keduanya menyusun banyak rencana. 

Salah satunya mengenai buah hati. Serka Untung dan Ayu ingin sekali memiliki momongan di usia pernikahan yang sudah menginjak 5 tahun ini. 

Serka Untung juga mau mengajukan cuti pada hari ini. 

"Sudah 5 tahun penantian garis dua, ada rencana mau program hamil," ungkapnya. 

Beberapa jam berselang, Ayu bersiap tidur usai tuntas mengobrol dengan suami. 

Namun, tiba-tiba, Ayu dirundung gundah. 

Kegelisahan ini sampai bikin Ayu tetap terjaga. 

"Saya tak tahu menahu penyebab perasaan saya bergolak. Padahal saat itu saya tak tahu informasi mengenai suami. Di tengah kecemasan, saya mengirimkan doa untuk suami agar diberi kesalamatan dan kesehatan. Doa untuk suami saat bertugas selalu saya panjatkan," urainya. 

Tak lama kemudian, ada seorang warga mengetuk pintu rumah Ayu dan Serka Untung. 

Akan tetapi, warga tersebut datang membawa kabar pilu. 

Kepada Ayu, warga itu bilang bila Serka Untung telah tiada. 

Seketika tangis Ayu pun pecah. 

"Kepanikan yang saya alami atau rasakan sebelumnya, seakan-akan itu sebuah pertanda. Tidak lama ada ibu-ibu datang ke rumah saya. Memberi tahu kalau suami saya meninggal dunia," paparnya. 

Kronologis Kejadian Truk TNI Terbakar

Kronologi kejadian bermula saat 4 truk NPS milik Yonif 509/BY melakukan pergeseran pasukan yang sudah bertugas di Papua dari Dermaga Ujung Surabaya menuju homebase di Jember, Jawa Timur, pada Senin (5/5/2025) malam.

“Truk yang terbakar adalah milik TNI, tepatnya Yonif 509/BY/9/2 Kostrad. Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, di mana ada 4 truk berisikan 13 anggota Yonif 509 yang melakukan perjalanan darat dari Pelabuhan Perak di Surabaya menuju Mako Yonif 509,” kata Dandim 0819 Pasuruan Letkol Arh Noor Iskak dikutip dari suryamalang.com, Selasa (6/5/2025).

Menurut Noor Iskak, 4 truk tersebut mengangkut perlengkapan militer, amunisi serta 13 prajurit.

"Selain perlengkapan prajurit, ada tiga jenis amunisi yang berada di truk tersebut, di antaranya MKK 56, granat lempar, dan KLN," katanya,

Saat iring-iringan truk melintas di ruas Tol Gempol-Pandaan Km 774 pada pukul 21.38 WIB, satu truk bermuatan munisi mulai mengeluarkan percikan api di bagian atasnya.

Sopir truk di belakangnya melihat percikan itu dan segera memberi tahu pengemudi truk yang bersangkutan.

Truk tersebut kemudian berhenti di sisi jalan untuk dilakukan pengecekan dan penanganan sementara.

Saat proses pengecekan itulah muncul letupan kecil yang kemudian merembet serta membesar.

“Melihat situasi tidak aman, dua personel yang berada di belakang truk tersebut dan sedang melakukan pengecekan langsung melompat mengamankan diri ke tepi jalan tol yang medannya berupa jurang,” ungkapnya.

Sementara personel lainnya dari truk di belakang bergerak cepat, ada yang menghubungi pemadam kebakaran, dan sebagian lagi segera mengatur lalu lintas agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

Terkait dengan korban, kata Dandim, TNI AD memberikan perhatian penuh.

"Kami sangat berduka dan bertanggung jawab atas seluruh hak-haknya sebagai prajurit,” kata Dandim.

Dia memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar semua proses penanganan, termasuk investigasi dapat berjalan lancar.

TNI AD memahami bahwa peristiwa ini menjadi perhatian publik, dan kami berkomitmen menangani seluruh proses ini secara profesional.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved