Berita Viral
GEGER, Komika Mengaku Dicabuli Oknum Guru ASN di Makassar, Ternyata Korbannya Banyak
Heboh pengakuan seorang Komika yang dicabuli oknum guru ASN di Makassar. Ternyata korbannya banyak dan terjadi belasan tahun
TRIBUNPEKANBARU.COM - Heboh komika mengaku dicabuli oknum guru ngaji yang juga aparatur sipil negara (ASN ) di sebuah sekolah di Makassar
Pengakuan tersebut terang saja membongkar perilaku menyimpang oknum guru yang kini menjadikan pelaku ditangkap .
Ternyata pencabulan yang dilakukan telah berlangsung selama bertahun-tahun . Dan Komika akhirnya membongkar hingga kasusnya mendapat perhatian serius pihak kepolisian.
Baca juga: Daftar Lengkap Nama dan Alamat 12 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang
Dan terbaru ternyata masih saja ada korban yang menjadi target sang oknum guru tersebut
Kini Polrestabes Makassar menangkap seorang guru ngaji berinisial (SN) yang berstatus tersangka pencabulan anak.
Selain mengajar ngaji, SN juga menjadi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di sebuah sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kasus pencabulan anak yang dilakukan SN terbongkar setelah komika asal Bandung, Jawa Barat bernama Eky Priyagung speak up di Instagramnya @ekypriyagung pada Senin (21/4/2025).
Eky mengaku dicabuli SN saat tinggal di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar tahun 2009 lalu.
Saat itu usia Eky masih 13 tahun dan diminta SN mendatangi rumahnya.
Disana Eky dicabuli sebanyak tujuh kali dan diancam untuk tidak melapor.
Setelah 16 tahun berlalu, Eky berani buka suara membuat para korban lain bercerita melalui DM Instagram.
Menurut Eky, ada korban yang mengaku baru saja dicabuli sehingga SN melancarkan aksinya belasan tahun.
Eky mengaku mendapat pesan untuk menghapus video tentang kasus pencabulan, namun ia menolak.
Justru Eky membuat video lagi yang berisi pengakuan para korban.
Diketahui, Eky merupakan komika yang sering menceritakan perceraian orang tuanya.
Ia sempat tergabung dalam Trio Netizen yang berisi komika lain, Sandi Sukron serta Rio Chan.
Ketiganya sering membuat konten berisi sindiran kepada pemerintah salah satunya batas usia Cawapres yang diputuskan Mahkamah Konstitusi.
Mereka membuat guyonan kepanjangan MK bukan Mahkamah Konstitusi melainkan Mahkamah Keluarga.
Dalam waktu dekat, Eky akan menggelar stand up show perdananya pada 10 Mei 2025 di Markas Comika, Jakarta.
Korban Lebih dari Satu
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan SN telah ditangkap dan masih menjalani pemeriksaan.
"Untuk pelaku ini (SN) yang melakukan juga kepada komika (Eky Priyagung) tersebut."
Baca juga: DRAMATIS Detik-detik M Zikra Selamatkan Penumpang Bus ALS Terbalik di Padang Panjang, Dengar Jeritan
"Komika ini jadi korban sudah 16 tahun yang lalu," ungkapnya, Selasa (6/5/2025), dikutip dari TribunMakassar.com.
Ia menambahkan penyidik belum meminta keterangan dari Eky yang pertama kali speak up tentang kasus ini.
"Tapi keterangan dari komika ini belum kita ambil (secara resmi), hanya dia memberikan keterangan di media sosial bahwa dia jadi korban," lanjutnya.
Setelah penyidik memeriksa tiga korban lain serta beberapa saksi, SN ditetapkan sebagai tersangka.
"Sejauh ini kita hanya mengambil keterangan saksi yang sudah di-BAP. Nanti kita tunggu komika-nya hadir di sini dan kita periksa dan kita akan sampaikan kepada rekan-rekan," lanjutnya.
Hingga kini, jumlah korban yang melapor ada 10 orang dan ada kemungkinan jumlahnya bertambah.
"Tapi memang dugaannya ada kurang lebih dari 10 orang (korban). Nanti masih kita cari korbannya."
"Kita sudah tangkap satu orang tersangka. Tersangka ini sudah mengakui dia mencabuli sekitar 16 orang," tuturnya.
Berdasarkan pengakuan SN, kasus pencabulan dilakukan di ruang sekretariat masjid.
"Pelaku meminta anak tersebut untuk dikeluarkan spermanya oleh pelaku ini. Jadi pelaku ini, bahasanya masturbasikan kelamin laki-laki sampai keluar spermanya."
"Alasannya adalah karena kamu sudah baligh (dewasa), maka kamu harus dikeluarkan spermanya," imbuhnya.
Modus Peritah Nyi Ratu
Kisah lainnya Dalam rentang empat tahun, seorang guru ngaji di Sukabumi telah mencabuli delapan santrinya
Sejauh ini polisi terus melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah masih ada korban tambahan .
Pelaku yang berinisial S itu , ternyata mengelabui para santri dengan mengatakan bahwa ada perintah dari Nyai Ratu Roro Kidul untuk dilakukan pembersihan.
Pembersihan yang dimaksud oleh pelaku adalah dengan melakukan perbuatan cabul berdua.
Lewat modus itulah kemudian delapan orang santri masuk dalam jebakan pelaku .
Dan kasus itu kini membuat geger warga sekitar
Ya ,seorang guru ngaji di Sukabumi tega mencabuli delapan santriwatinya sendiri.
Guru ngaji itu S melakukan aksinya selama empat tahun lamanya.
Korban pencabulan yang dilakukan sang guru ngaji itu pun sudah mencapai delapan orang.
Untuk melancarkan aksinya, guru ngaji itu berdalih bahwa perbuatan cabul itu bukan atas keinginannya.
Namun ia mengatakan kalau perbuatan cabul itu dilakukan atas keinginan Nyai Ratu.
Ia berdalih, Nyai Ratu ingin agar kotoran yang ada di tubuh para santriwati itu untuk dibersihkan.
Cara membersihkannya yakni dengan dilakukan perbuatan bejat tersebut.
Kasus dugaan pencabulan oleh guru ngaji ini sedang diusut oleh penyidik Polres Sukabumi.
Para korban diketahui merupakan anak di bawah umur.
Perbuatan bejat itu dilakukan oleh pelaku di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Aksi bejat itu dilaporkan oleh pelapor berinisial S ke Polres Sukabumi.
S melaporkan adanya kejadian dugaan pelecehan yang terjadi salah satu di pondok pesantren yang beralamat di Kecamatan Curugkembar.
Menurut laporan yang dibuat oleh S, kejadian tersebut terjadi pada 2020 lalu dan sudah dilaporkan pada akhir 2024.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono.
Ia membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh terduga pelaku yang merupakan seorang oknum guru di pondok pesantren tersebut.
Bahkan pihaknya akan segera menetapkan terlapor sebagai tersangka
“Sudah penyidikan dan segera ditetapakan tersangka," kata Hartono dalam keterangan tertulisnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/4/2025) malam.
Harto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan kepada terlapor.
Namun terlapor tidak mengindahkan panggilan tersebut.
Bahkan polisi sudah dua kali melakukan pemanggilan.
Sang guru ngaji itu tetap tidak berani memunculkan batang hidungnya.
"(terduga pelaku) tidak koperatif dipanggil dua kali tidak datang,” katanya lagi.
Untuk itu, pihaknya mengaku akan segera melakukan pengejaran atau upaya paksa terhadap pelapor.
“Akan kami upayakan wajib dapat dan upaya paksa pengejaran ke alamat terlapor,” jelas Hartono.
Hartono menuturkan bahwa jumlah korban dugaan pelecehan itu sebanyak 8 orang dan semuanya santriwati.
Menurut Hartono, terduga pelaku berdalih bahwa yang melakukan perbuatan pelecehan itu bukan dirinya melainkan makhluk lain.
“Bahwa pelaku melakukan perbuatan tersebut bukan atas kemauannya, namun atas kemauan Nyai Ratu untuk membuang kotoran dalam tubuh korban, dan pelaku menyampaikan ke korban bahwa harus dilakukan perbuatan (pelecehan) tersebut,” ujar Hartono.
Tentu saja kasus itu jadi pelajaran bagi kita semua. Selalulah berhati-hati karena pelaku kejahatan ada dimana saja. (*)
Mengulik Opini Viral dari Wamen Stella: Uang Bikin Bahagia Bila Dibelanjakan untuk Orang Lain |
![]() |
---|
Geger, Oknum Jaksa Kasus Uang Palsu UIN Makassar Diduga Minta Uang 5 Miliar untuk Ringankan Tuntutan |
![]() |
---|
SOSOK Anggota DPRD Bebizie Disorot Usai Pamer Liburan ke Eropa: Eks Penyanyi Dangdut |
![]() |
---|
Terungkap, Inilah Penyebab Polisi Belum Ungkap Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Pria di Jambi ini Salah Rute saat Kabur usai Gagal Merampok, Malah Mempermudah Polisi Menangkapnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.