Berita Viral
GEGER, Driver Ojol Bawa Paket Berisi Jasad Bayi, Diminta Serahkan ke Marbot Mesjid
Driver Ojol di Medan ini syok setelah ia mengetahui paket yang ia antarkan itu berisi jasad bayi . Ia ternyata diminta menyerahkan ke Marbot
TRIBUNPEKANBARU.COM - Geger driver ojek online ( ojol ) bawa paket yang ternyata berisi bayi yang telah meninggal dunia .
Driver Ojol tersebut syok setelah mengetahui isi paket yang hendak ia antar sesuai dnegan pesanan costumer.
Ia tak menyangka jika paket yang diminta untuk diantarkan itu ternyata berisi jasad bayi dalam sebuah tas.
Baca juga: Driver Ojol di Medan Ini Tak Menyangka: Paket yang Diantar Ternyata Berisi Mayat Bayi
Terang saja , temuan itu langsung bikin heboh dan geger. Ternyata costumer pemilik paket itu tak bisa lagi dihubungi .
Ia hanya meninggalkan surat yang ada dalam pakset.
Berikut ini bunyi tulisannya
"serahkan saja paket ini ke Marbot Masjid"
Gegerkan Ojol se Medan
Paket bayi di Medan bikin geger. Pengemudi ojol tak menyangka mendapatkan orderan mengantar paket berisikan bayi.
Bayi itu disimpan dalam tas dan diantar ke Jalan Ampera, Medan Timur, Kamis (8/5/2025) pagi.
Driver Ojol ini merasa panik setelah paket itu dibuka dan menemukan bayi yang sudah meninggal dunia.
Ia memastikan tidak mengetahui apa-apa terkait paket ini.
Dia juga menunjukkan chat dengan customer atau pemberi paket ini agar diantar sesuai titik lokasi.
Lantas bagaiamana kronologi lengkap Driver Ojol Kirim Paket Bayi?
Sekitar pukul 08.00WIB pagi, Driver Ojol bernama Muhammad Yusuf Ansari (35) mendapatkan orderan untuk mengantar ransel paket ke Jalan Ampera.
Yusuf tak menanyakan isi dari tas tersebut.
Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir, mengatakan Yusuf Ansari menerima orderan dari customer bernama Rudi sesuai nama di aplikasi.
Rudi menyebut bahwa tas itu diantar ke Putri di Jalan Ampera.
Baca juga: Taruna IPDN dan Mahasiswi Ditemukan Tewas dalam Mobil, Juru Parkir Curiga Mesin Mobil yang Menyala
"Si driver mendapat orderan dekat SPBU Simpang Jalan bilal yang akan diantar ke Jalan Ampera," ujar Agam, Kamis (8/5/2025).
Agam mengatakan bahwa customer itu pasangan muda mudi atau sejoli.
Setelah memberikan barang tersebut, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.
Pelaku langsung pergi naik angkot.
Sementara itu, Yusuf langsung melaksanakan tugasnya.
"Yang memberikan tas itu sepasang muda-mudi. Mereka langsung pergi naik angkot," ungkapnya.
Setibanya di titik pengantaran, yakni kawasan perkuburan Jalan Bilal, driver melihat seorang perempuan.
Driver menyangka wanita tersebut penerima barang dan kemudian menyerahkan barang tersebut.
Namun perempuan tersebut bingung karena merasa tidak memesan paket.
"Karena titiknya sesuai. Dikira driver perempuan itu penerimanya. Jadi karena perempuan itu merasa tidak ada memesan paket, keduanya bingung,"katanya
Driver pun mencoba menghubungi nomor yang tertera di aplikasi.
Namun nomor tersebut sudah tidak aktif.
Isi Surat Di Samping Jasad Bayi
Pelaku juga meninggalkan surat di dalam paket berisikan bayi itu.
Driver Ojol yang tidak bisa menghubungi nomor customer itu pun telah membuka isi tas.
Saat dibuka, keduanya mendapati bayi terbungkus di dalam tas hitam.
Di dalamnya tas tersebut terdapat kain dan sajadah.
"Setelah dilihat kondisi bayinya sudah meninggal. Didalamnya tertera surat bertuliskan 'serahkan saja paket ini ke Marbot Masjid'," ucapnya menirukan tulisan di dalam paket.
Temuan itu pun membuat geger warga sekitar. Hingga kini, warga masih memadati lokasi.
Sementara itu, driver menunggu pihak aplikator menuju ke lokasi TKP.
"Masih rame di lokasi. Aplikator lagi di jalan ke lokasi. rencana mau diserahkan ke Polsek Medan Timur," ujarnya.
Jasad Driver Ojol
Kisah Lainnya diduga jadi korban begal, jasad driver ojek online ( ojol) ditemukan di dipinggir jalan .
Korban terlihat bersimbah darah dengan kondisinya masih memakai jaket ojol dan juga menggunakan helm .
Kuat dugaan korban ini telah menjadi target begal dan disabet senjata tajam. Sejumlah luka terdapat di tubuhnya.
Warga yang mendapati jasad korban dibikin geger. Dan tentu saja pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dengan temuan jasad driver ojol tersebut
jasad pria berjaket ojek online (Ojol) menggegerkan warga Desa Cibeber I, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Korban yang diketahui berinisial RS itu diduga menjadi korban pembegalan hingga tewas dengan luka di bagian pipi serta punggung.
Seorang warga setempat, Herman mengungkapkan pada saat ditemukan kondisi korban sudah tergeletak di pinggir jalan.
Saat ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB, kata dia, korban mengenakan jaket ojol lengkap dengan helm.
"Saya kurang bisa ngejelasinnya, satu malem (gelap), kedua emang ngeliatnya cuma sekilas-sekilas aja, terus diangkut sama polisi," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).
Sementara itu, lokasi penemuan korban cukup jauh dari pemukiman warga sehingga ketika kejadian tidak ada saksi mata yang mengetahui.
Kondisi pinggir jalan tersebut pun ditumbuhi oleh ilalang yang cukup tinggi serta sepi lalu-lalang kendaraan.
Selain itu, kondisi di sekitar lokasi kejadian minin penerangan sehingga gelap pada malam hari.
"Kawasan sini memang kalau malem sepi, tapi kalau orang yang lewat ada aja," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria ditemukan tewas di wilayah Cibeber I, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah mengenakan jaket ojek online (ojol) pada Minggu (4/5/2025) dini hari.
Berdasarkan narasi yang beredar di media sosial, korban yang diketahui berinisial R tersebut nyawanya dihabisi oleh penumpangnya.
Kapolsek Leuwiliang, Kompol Maryanto mengatakan pihaknya masih mendalami kejadian tersebut dengan menggali keterangan dari para saksi.
"Kronologi awalnya diduga dia mancing dulu, pulang mancing di tengah jalannya gak tau, masih penyelidikan. Kalau jaketnya memang jaket Grab, cuma keaktifannya masih kita cari dulu detailnya," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (4/5/2025).
Kompol Maryanto mengungkapkan, korban mengalami luka tusukan pada bagian pipi dan juga punggung.
Di samping itu, R tewas diduga menjadi korban pembegalan karena sejumlah barang berharga miliknya hilang.
"Barang yang hilang handphone sama motor menurut keluarganya, karena motor dan handphonenya gak ada," ungkapnya.
Berulangkali Dihantam Palu
Kisah lainnya, kKeluarga pengemudi ojol yang jadi korban perampokan dan pembunuhan di Yogyakarta histeris menyakiskan reka adegan oleh pelaku .
Korban yang berinisial J (50) tewas dengan kondisi luka di bagian kepala yang parah .
Luka tersebut disebabkan oleh pukulan dari palu yang dilakukan oleh pelaku yang berinisial YA (30). Keluarga yang melihat reka adegan tak kuasa menahan tangis .
Bagaimana pelaku YA secara membabi buta menghantamkan palu ke kepala korban . Korban yang sempat sadarkan diri kemudian kembali dihantam menggunakan palu.
Ya, kasus pembunuhan terhadap seorang pengemudi ojek online di Yogyakarta memasuki babak baru.
Setelah menangkap pelaku dan melakukan proses hukum, Polres Bantul menggelar rekonstruksi.
Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap seorang pengemudi driver ojek online berinisial J (50), yang terjadi di Tamanan Wetan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Rekonstruksi kasus pembunuhan itu digelar di halaman Mapolres Bantul.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan tersangka YA (30), warga Probolinggo, Jawa Timur, memperagakan secara langsung penganiayaan yang dilakukannya hingga menyebabkan korbannya meninggal.
“Rekonstruksi kami adakan di halaman Mapolres Bantul untuk keamanan dan kelancaran. Tersangka YA kami hadirkan dalam rekonstruksi, sementara untuk korban menggunakan peran pengganti,” ucap Jeffry.
Sebanyak 38 adegan diperagakan oleh tersangka mulai dari saat tersangka membeli palu di toko bangunan dengan ojek online, hingga tersangka kabur setelah melakukan aksinya.
“Dalam reka adegan tersebut diketahui, korban pertama kali dianiaya tersangka dengan cara dipukul pada bagian kepala menggunakan palu sebanyak tiga kali hingga korban tidak sadarkan diri,” ungkap Jeffry.
Saat itu korban masih sempat sadarkan diri dan memegangi setir mobil yang sedang dikemudikan tersangka.
“Tersangka yang panik, kemudian memukul korban kembali dengan menggunakan palu secara berulang sehingga korban kembali tidak sadarkan diri. Akibatnya mobil oleng kekiri hingga menabrak pembatas jalan lalu mengalami ban bocor,” jelas Jeffry.
Ketika mobil sudah berhenti di jalur lambat, korban masih bisa membuka mata dan melihat ke arah tersangka, sehingga tersangka merasa ketakutan dan meninggalkan mobil serta korban.
Keluarga korban yang turut menyaksikan reka adegan, histeris saat tersangka memperagakan adegan tersebut. “Keluarga yang hadir, juga menuntut tersangka dihukum seberat-beratnya,” terang Jeffry.
Awal Mula Kasus
Polisi menetapkan pria berinisial YA (30), asal Probolinggo, Jawa Timur, sebagai tersangka lantaran diduga telah melakukan pembunuhan terhadap seorang pengemudi taksi online berinisial J (50) di Tamanan Wetan, Banguntapan, Bantul, pada Jumat (21/3/2025).
Tersangka mengaku melakukan perbuatannya karena membutuhkan uang untuk biaya hidup.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan tersangka sebelumnya telah mengenal korban karena telah tiga kali memesan taksi online tersebut.
Satu kali pemesanan dilakukan melalui aplikasi, dan dua kali pemesanan dilakukan secara langsung kepada korban.
Saat itu, tersangka memesan taksi online untuk diantarkan ke Hotel Santoso.
Sesampainya di hotel tersebut, tersangka memukul korban dengan menggunakan palu.
Setelah itu, kendaraan tersebut dikemudikan hingga depan Cafe Rumi, Ring Road Selatan, Tamanan Wetan, Kapanewon Banguntapan.
Saat itu korban yang masih sempat sadarkan diri dan memegang setir hingga mobil oleng kekiri dan menabrak pembatas jalan lalu mengalami ban bocor.
Saat ditangkap tersangka mengakui perbuatannya.
Tersangka melakukan perbuatannya dengan mempersiapkan sebuah palu yang dibawa dan disimpan dalam tas yang digunakan tersangka untuk menganiaya korban.
"Itu dilakukan agar tersangka dapat mengambil barang milik korban antara lain handphone, dompet korban dan mobil Toyota Calya waran orange dengan nomor polisi AB 1839 GI yang digunakan korban untuk menarik taksi online," ungkapnya.
Tentu saja kasus ini jadi pembelajaran bagi kita semua. Bahwa aksi kejahatan bisa saja terjadi kapanpun. Selalulah berhati-hati dan waspada. (*)
Klarifikasi Anggota DPRD Bebizie yang Pamer ke Eropa di Tengah Demo DPR: Saya Ngantar Anak |
![]() |
---|
Inilah Deretan Artis Anggota DPR RI yang Disorot Publik, Kualitas Mereka Dipertanyakan |
![]() |
---|
Mahasiswa Dianiaya, Made Ditemukan Tertelungkup Hanya Kenakan Pakaian Dalam di Pantai Nipah |
![]() |
---|
Pasca Pulih dari Koma, Penyanyi Lawas Indonesia Ini Ditemukan Kaku dalam Rumah, Sahabat ungkap Fakta |
![]() |
---|
Mengulik Opini Viral dari Wamen Stella: Uang Bikin Bahagia Bila Dibelanjakan untuk Orang Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.