Dijuluki Walid Bekasi, 5 FAKTA Pelecehan Seksual Dukun Cabul: Bermodus Air Doa

Bahkan, mereka yang datang berobat ke Saung Dzikir Al-Zikra tak hanya berasal dari kampung tersebut.

TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar
PELECEHAN MODUS PENGOBATAN - Saung Dzikir Al-Zikra di Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi yang menjadi lokasi dugaan pelecehan seksual modus pengobatan alternatif. 

TRIBUNPEKANBARU.COM -  Kasus mengejutkan melibatkan Murtan (61), pria yang selama ini dianggap sebagai 'orang pintar', terus bergulir.

Ironisnya, tindakan asusila yang dituduhkan kepadanya justru terjadi di tempat praktik pengobatan alternatifnya sendiri, berlokasi di RT 02 RW 06, Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

 Akibat perbuatannya ini, Murtan kini mendapat julukan yang kontroversial: ‘Walid Bekasi’.

Berikut adalah fakta-fakta tentang kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Murtan:

1. Tentang pengobatan yang dilakukan Murtan

Ketua RT 2 RW 6, Gunam, menuturkan tempat pengobatan alternatif milik Murtan yang dinamai Saung Dzikir Al-Zikra itu sudah berdiri sejak 14 tahun yang lalu.

"Kalau dengar-dengar dari informasi sudah dari 2011, awalnya itu orang-orang kampung ini pengobatan kayak minta diurut, ada orang kesurupan minta air," kata Gunam, Selasa (13/5/2025).

Karena dianggap sakti, praktik pengobatan yang dilakukan Murtan menyebar dari mulut ke mulut.

Bahkan, mereka yang datang berobat ke Saung Dzikir Al-Zikra tak hanya berasal dari kampung tersebut.

Sejumlah pasien berasal dari wilayah sekitar Jatimurni hingga Kota Bekasi, datang untuk meminta petunjuk kepada Murtan demi kesembuhan dari berbagai penyakit yang mereka derita.

Tidak sedikit pasien yang datang ke tempat tersebut untuk meminta 'air doa'.

"Penyakit itu ada yang minta diurut, ada orang kesurupan minta air, terus kalau selama saya tahu itu, waktu itu ngobatin kesurupan, semacam kayak orang minta air (air doa) buat orangtuanya, cuma itu aja yang saya tahu," jelasnya.

Tak hanya pengobatan alternatif, Murtan juga kerap menggelar pengajian tiap malam Jumat dan dihadiri oleh warga setempat. 

"Kalau pengajian itu emang tiap malam Jumat ada, dimulainya jam 12 malam sampai jam 4 pagi waktu subuh," jelas dia. 

2. Korban diduga berjumlah 15 orang

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved