Tragis! Kakak-Adik di Lampung Tewas Berpelukan Usai Pamit Cari Durian Bawa Parang

Sebelum ditemukan tewas, keduanya sempat pamit kepada orang tua untuk mencari durian di kebun.  

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
KASUS 2 KAKAK ADIK TEWAS- Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pahala Simanjuntak saat diwawancarai dalam acara Maperca Akbar III Permahi Lampung di Gedung Semergou Pemkot Bandar Lampung, Jumat (16/5/2025). Jenazah kakak-adik berinisial AT (8) dan KK (4,5) ditemukan pertama kali oleh warga di Dusun Teba Langgar, Pekon Batu Raja, Pesisir Barat, Lampung 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kepolisian berhasil mengungkap runtutan kejadian yang menimpa dua bocah kakak beradik di Pesisir Barat, Lampung. Kedua korban, AT (8) dan KK (4,5).

Keduanya ditemukan meninggal dunia di dekat jurang setelah sebelumnya berpamitan untuk mencari durian di kebun.

Penemuan jenazah keduanya pertama kali dilakukan oleh seorang warga bernama Sahirin (34) di Dusun Teba Langgar, Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Rabu malam (14/5/2025).

Pihak kepolisian saat ini menduga kuat bahwa kejadian tragis ini bukanlah kecelakaan biasa, melainkan mengarah pada kemungkinan adanya tindak pembunuhan terhadap kedua anak tersebut.

Sebelum ditemukan tewas, keduanya sempat pamit kepada orang tua untuk mencari durian di kebun.  

Namun hingga sore hari, kedua kakak beradik itu tak kunjung pulang.

"Jadi kronologinya, kemarin dua korban ini izin ke orang tuanya untuk cari durian di kebun. Nah, kemudian hingga sore hari keduanya tidak kunjung pulang ke rumah. Selanjutnya (orang tua korban) bersama warga lainnya melakukan pencarian," jelas Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana, Kamis (15/5/2025). 

Pencarian dilakukan hingga malam hari dan berujung pada penemuan jasad korban dalam kondisi mengenaskan. 

Pencarian dipimpin Kapolsek Pesisir Utara Iptu Imam Sanuan. 

Baca juga: Bayi Dibuang di Jember Ternyata Hasil Hubungan Badan Siswi SMA, Korban Diberi Uang Setiap Dinodai

Baca juga: Maia Estianty Pastikan Anak-anaknya Sudah Tahu Ia Bakal Tak Hadir di Resepsi Pernikahan Al Ghazali

Warga bernama Sahirin (34) menemukan kedua korban dalam kondisi tak bernyawa di perkebunan. 

Mereka ditemukan hanya sekitar 300 meter dari rumahnya, di area kebun dekat jurang pukul 22.30 WIB.

Ditemukan sejumlah luka di sekujur tubuh kedua korban. 

Setelah ditemukan, jasad keduanya langsung dievakuasi ke RSUD KH Muhammad Thohir menggunakan ambulans dari Puskesmas Pugung Tampak.

Polisi menemukan barang bukti berupa golok dan kayu yang berada tak jauh dari lokasi penemuan mayat kakak beradik tersebut.

Dugaan sementara kedua korban meninggal dunia karena dibunuh.

Polisi memeriksa saksi atas nama Sahirin dan menyita barang bukti sebilah golok dengan gagang kayu berwarna cokelat.

Keterangan mengejutkan datang dari orangtua korban. Mereka mengaku kepada polisi bahwa kedua anaknya membawa parang saat pergi dari rumah.
 
“Dari informasi orangtuanya, memang saat itu korban membawa parang,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak.

Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat Iptu Fabian Yafi Adinata mengatakan, jenazah kakak-adik tersebut akan diperiksa di RS Bhayangkara guna mengetahui penyebab kematiannya. 

"Polisi masih mendalami penyebab kematian kedua korban tersebut," kata Fabian, mendampingi Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana, Kamis (15/5/2025). 

"Kami perkirakan sampai di RS Bhayangkara sore ini," tambahnya. 

Menurut Fabian, dugaan sementara kedua korban meninggal dunia karena faktor kekerasan. 

Diduga Korban Pembunuhan

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, menyampaikan bahwa kondisi kedua bocah sangat memprihatinkan. 

Pasalnya, ditemukan banyak luka hampir di sekujur tubuh kedua korban.

Bagian kepala rusak parah dan tangan nyaris putus.
 
Temuan ini akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik untuk mengetahui sidik jari serta asal-usul senjata tajam tersebut.

Meski demikian, polisi masih mendalami apakah parang tersebut berkaitan langsung dengan kejadian pembunuhan atau tidak.

“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium forensik dan pemeriksaan ilmiah lainnya,” tambahnya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved