Punya Istri Cantik, Inilah Tampang Oknum Guru di Depok Diduga Lakukan Pelecehan pada Murid

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tampang oknum guru salah satu sekolah di Depok yang diduga melakukan pelecehan. Pihak sekolah awlanya meragukan karena oknum guru tersbeut punya istri cantik.

Namun, korban-korbanya mulai bersuara. pelecehan yang mereka alami ada yang verbal dan kontak fisik.

Kasus ini pun menuai perhatian publik. Sosok oknum guru kemudian dicari tahu hingga diketahui wajahnya.

Baca juga: Kisah Emak-emak yang Menyesal usai Mengikuti Arahan Polisi, saat Terjebak Banjir Ditinggal Sendirian

Tak hanya itu, juga ada rekaman suara oknum guru tersebut yang berbicara vulgar dengan murinyd.

Ya, inilah sosok pak guru SMP negeri di Kota Depok, Jawa Barat yang dituding melecehkan tujuh siswi dengan kata-kata.

Guru berinisial IW itu disebut-sebut melakukan pelecehan seksual verbal sejak tahun 2019.

Belakangan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pak guru IW itu pun viral di media sosial.

Imbasnya, sejumlah guru, murid, hingga alumni mendatangi sekolah untuk menggelar unjuk rasa.

Mereka kecewa dengan sosok guru IW yang disebut telah membuat para siswa trauma dan ketakutan atas tindak pelecehan tersebut.

Untuk diketahui, kasus tersebut pertama kali viral setelah pelatih ekskul Paskibra SMP Negeri tersebut bernama Sarah Prasiska yang membongkarnya ke publik.

Baca juga: JANGGAL, Dokter Tifa Pertanyaan Map Ijazah Jokowi yang Berbeda, Itu Map Ijazah UGM Cabang Mana ?

Dalam akun Instagram-nya, Sarah menceritakan kesaksian dari para korban pak guru IW yang telah dilecehkan sejak enam tahun lalu.

Sarah terlebih dahulu mengurai pengakuan dari korban yang baru-baru ini mengalami dugaan pelecehan dari guru IW.

Korban mengaku dilecehkan secara verbal lantaran guru IW mengajaknya membahas hal-hal berbau dewasa.

"Salah satu korban inisial V merupakan siswi kelas 7 mengalami pelecehan verbal dari oknum guru dengan topik pembicaraan 21+ yang berulang. Sampai akhirnya korban memberanikan diri merekam pembicaraan selanjutnya sebagai bentuk bukti bahwa apa yang korban alami adalah benar dan tidak merekayasa (bukti berupa video rekaman percakapan saat bulan puasa 2025)," ungkap Sarah.

Atas tindakan pelecehan tersebut, korban sebenarnya sudah sempat melapor ke kepala sekolah.