Berita Viral

Kisah Abdurrahman 4 Hari di Mengapung Selat Bali, Suara Orang Mengaji di Tengah Laut bikin Merinding

Abdurrhamn bertahan sekuat tenaga. ia terus berzikir. Sampai kemudian orang mengaji menggema di tengah lautan. Esoknya Ia diselamatkan

Editor: Budi Rahmat
Tribun/net
SUARA ORANG MENGAJI - Inilah kisah Abdurrahman yang selamat usai terombang-ambing 4 jam di Selat Bali. Suara orang mengaji di tengah lautan bikin merinding 

"Kondisi seluruh korban dalam keadaan selamat dan sehat. Perahu mereka masih berada di lokasi," jelas Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminullah, melansir Tribun Jateng.

Lebih lanjut, Kombes Aries Aminullah mengungkap kronologi kejadian.

Perahu ketinting yang ditumpangi satu keluarga ini awalnya bertolak dari pelabuhan speedboat Labuang Namrole, Buru Selatan, hendak menuju Desa Bala-Bala pada Minggu (18/5/2025), pukul 14.00 WIT.

"Dalam perjalanan, perahu ketinting tersebut juga mengangkut sebuah sepeda motor dan barang lainnya," kata Aries kepada wartawan, Senin (19/5/2025).

Menurut Aries, cuaca buruk dan gelombang tinggi mulai menerpa saat perahu ketinting memasuki perairan laut Pulau Talang yang berada di antara perairan Desa Nalbesy dan Desa Leksula pada sore hari.

Saat itu, perahu ketinting yang dinakhodai Madinuru itu diterpa cuaca buruk dan dihantam gelombang tinggi dari berbagai arah.

"Hingga air laut masuk ke dalam perahu," ujarnya, melansir Kompas.com,

Aries mengatakan, dalam kondisi berbahaya tersebut, Madinuru terus berusaha mengendalikan perahu yang dikemudikannya.

Namun, nahas, sebelum mencapai pesisir pantai Pulau Talang, mesin perahu tiba-tiba mati.

"Sekitar 20 meter dari pesisir pantai, mesin mati dan akhirnya perahu terdampar dihantam gelombang. Para penumpang semua melompat dari perahu kemudian berteduh di Pulau Talang," katanya.

Aries mengatakan, pada pukul 03.00 WIT dini hari, Madinuru berusaha menghubungi keluarganya untuk memberitahukan kejadian tersebut.

"Korban menghubungi Ahmad Sanimu, keluarganya di Namrole. Ahmad kemudian menghubungi adiknya Alin di Desa Nalbessy."

"Dan pada pukul 05.30 WIT, staf Masjid Desa Nalbessy melalui pengeras suara meminta bantuan kepada masyarakat desa," ucapnya.

Menurut Aries, personel Polsek Leksula yang mendapat informasi tersebut langsung bergegas menuju lokasi dengan transportasi laut.

Setibanya, Kapolsek Leksula dan anggotanya bersama warga langsung mengevakuasi kelima korban tersebut.

Ia mengungkapkan, personel Polsek Leksula juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Leksula untuk memberikan bantuan dan pelayanan tempat tinggal kepada keluarga korban sementara waktu serta evakuasi perahu ketinting milik korban.

"Personel juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatan para korban dan keluarganya, dalam keadaan baik," katanya.

Menurutnya, kelima korban yang dievakuasi dalam keadaan sehat.

"Untuk perahu ketinting sementara masih berada di Pulau Talang. Belum dapat dilakukan evakuasi karena faktor cuaca ekstrem," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved