BBKSDA Riau Pasang Kandang Jebak dan Kamera Pemantau di Lokasi Kemunculan Harimau di Inhil Riau
BBKSDA Riau, turun ke lokasi kemunculan satwa Harimau Sumatera di Desa Griya Mukti Jaya Inhil.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tim Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, turun ke lokasi kemunculan satwa Harimau Sumatera di Desa Griya Mukti Jaya, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Hal ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait dengan kemunculan si belang, serta matinya 8 ekor ternak kambing milik warga akibat diserang harimau.
Tim BBKSDA Riau turun ke lokasi bersama Kepala Desa Griya Mukti Jaya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan warga desa.
Tim memulai kegiatan dengan pemasangan box trap atau kandang jebak yang berlokasi tidak jauh dari kejadian ternak kambing di serang Harimau Sumatera.
“Tim bergotong royong menyelesaikan pemasangan box trap, untuk kondisi box trap dibuat kandang tambahan untuk umpan atau pemancing datangnya harimau, kandang tambahan yang dirangkai menggunakan kayu bulat sebagai rangka dan papan sebagai dinding kandang,” jelas Kabid Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, Senin (2/6/2025).
Lanjut Ujang, tim membuat kandang tambahan karena kondisi box trap yang kurang panjang apabila umpan dimasukkan ke dalam box trap juga.
Box trap yg di pakai diperkirakan hanya cukup untuk satwa harimau apabila masuk berhasil masuk ke dalam.
“Untuk umpan atau pemancing datangnya harimau, diumpan dengan kambing berukuran sedang milik warga desa,” sebut Ujang.
Setelah melakukan pemasangan box trap, kemudian tim melakukan pemasangan 2 unit camera trap di sekitar box trap untuk memantau pergerakan harimau mendekati box trap atau tidak.
Ujang menyebut, dalam hal ini tim kembali membangun kembali rasa aman atas keresahan masyarakat terkait munculnya harimau di wilayah tersebut.
Ujang bilang, dari hasil pengecekan di lokasi, ditemukan pula ada jejak dari Harimau Sumatera.
“(Jika melihat jejak) diperkirakan harimau muda hingga dewasa,” ungkap Ujang.
Ujang memastikan lokasi kambing diterkam berada di dalam kantong harimau di dalam kawasan Semenanjung Kerumutan. Lokasi itu jauh dari pemukiman warga.
Kambing milik warga yang diterkam tersebut, merupakan kambing yang dilepasliarkan dari dalam kandang.
“Ada 8 ekor kambing, semua kambing ini tidak dimakan (oleh harimau). Hanya digigit atau diterkam saja,” beber Ujang.
Tangani Karhutla di Kuansing, BPBD Siagakan 450 Relawan di Seluruh Kecamatan |
![]() |
---|
Pihak Ketiga Sudah Mengeluh, DPRD Riau Minta Pemprov Segera Prioritaskan Kegiatan Tunda Bayar |
![]() |
---|
Kabupaten Rohil Riau Tertinggi Angka Pencemaran Udara se-Indonesia, Disinyalir Akibat Karhutla Parah |
![]() |
---|
7 Hari Lagi Harus Selesai, Pemprov Riau Ultimatum Warga TNTN yang Menolak Didata |
![]() |
---|
Kualitas Udara di Kabupaten Rokan Hilir Paling Tidak Sehat di Indonesia, Ini Urutannya se-Riau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.