Berita Viral
Terungkap, Pengakuan Jokowi ke Dokter usai Kulitnya Alergi, Langsung Bungkam Tudingan Aneh
Sejak ada yang lain di kulit Jokowi, banyak yang kemudian berspekulasi. Akhirnya Jokowi beri pengakuan ke dokter soal apa yang ia rasakan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Teerungkap, beginilah faktwa awal mengaja Joko Widodo saat ini alami alergi kulit.
Kondisi yang membuatnya memang sedikit terbatas. Karena ada perubahan pada kulit jokowi. dan jelas itu sebuah penyakit.
Dan tak banyak yang tahu, bahwa penyakit kulit yang diderita Jokowi teryata berawal dari sebuah kunjungan.
Ada kondisi dimana tubuh Presiden ke 7 Indonesia itu kemudian harus melakukan adaptasi. Selanjutnya kulit Jokowi terdampak karena penyesuaian tersebut.
Baca juga: Cerita Warga Semarang Prank Petugas Damkar, Ngaku di Rumah Ada Ular Ternyata Kesulitan Tagih Utang
Namun, publik banyak yang bertanya-tanya perihal penyakit kulit yang dialami Jokowi. darimana asalnya dan mengapa bisa timbul di tubuh Jokowi
Namun, kabar terbaru menyatakan Joko Widodo saat ini sedang dalam pemulihan dari alergi kulit yang dialaminya setelah kembali dari Vatikan.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, mengatakan, kondisi Jokowi secara fisik dalam keadaan bugar dan tidak mengalami masalah kesehatan serius.
"Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca-pulang dari Vatikan," kata Kompol Syarif Fitriansyah di Kota Solo, Kamis (5/6/2025).
Alergi tersebut diduga muncul karena penyesuaian terhadap cuaca di Vatikan. Setelah beberapa hari di Indonesia, barulah gejala alergi mulai tampak.
"Ya, mungkin cuaca ya, di Vatikan. Jadi penyesuaian, lalu pulang ke Indonesia, beberapa hari setelah itu baru muncul alerginya," tambahnya.
Kondisi kesehatan Jokowi telah ditangani oleh tim dokter di kediamannya, Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Baca juga: Agus Ngaku Istrinya Tak Tahu Dikasih Uang dari Hasil Makelar Judol, Ludes Dipakai Beli Barang Mewah
Syarif menepis anggapan yang beredar di masyarakat jika Jokowi terkena penyakit Stevens Johnson Syndrome (SJS).
"Wah, hoaks itu, enggak benar itu," tegasnya.
Syarif memastikan tidak ada gejala panas atau gatal yang dialami. Alergi ini juga dipastikan tidak menular.
"Beliau enggak ada ngerasain panas, enggak ada ngerasain gatal. Jadi, pure hanya alergi biasa. Autoimun juga enggak," ujarnya.
Meskipun demikian, kemunculan alergi pada kulit Jokowi membuat beberapa pihak mempertanyakan kondisi kesehatannya.
"Ya, ada mungkin yang belum tahu secara langsung, hanya melihat di layar TV, karena mungkin muncul di kulit beliau, jadi banyak yang nanya," tambahnya.
Dia menceritakan kondisi Jokowi telah membaik. Bahkan, Jokowi sempat bersepeda dalam acara car free day, yang menunjukkan bahwa fisiknya sangat bugar.
Aktivitas sehari-hari juga tidak terganggu, termasuk saat menyapa warga yang ingin bertemu dan meminta foto dengannya.
"Kemarin sempat sepedaan, lalu beliau sempat main sama cucu, lalu sempat kita sarapan bareng sama beliau. Jadi sama sekali tidak mengganggu aktivitas beliau," ujarnya.
Isu Ijazah Palsu Jokowi Recehan
Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 1998 (JARI 98), Willy Prakarsa, menyoroti terus mencuatnya polemik terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Willy menyebut isu tersebut tidak memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan menyarankan agar energi publik diarahkan pada hal-hal yang lebih substantif.
"Ini hanya isu recehan yang tidak memberikan edukasi bagi rakyat Indonesia. Kita seharusnya fokus pada hal-hal yang lebih substansial, seperti kebijakan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujar Willy dilansir dari Tribunnews.com, Senin (2/6/2025).
Willy menegaskan, polemik seputar keaslian ijazah Jokowi bukan hal baru.
Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM), almamater Jokowi, dan Bareskrim Polri telah berulang kali menegaskan bahwa dokumen akademik milik Presiden ketujuh RI itu sah dan otentik.
Meski demikian, isu ini terus berulang, terutama di ruang digital dan perdebatan politik yang memanas menjelang momen-momen politik penting nasional.
Menurut Willy, masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi isu-isu publik yang muncul, terutama yang tidak berdasar.
"Kita harus lebih bijak dalam memilah informasi. Jangan sampai energi bangsa ini terkuras hanya untuk membahas sesuatu yang sudah jelas kebenarannya," tegasnya.
Apalagi, kepolisian juga telah menghentikan penyelidikan terkait dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi setelah tidak ditemukan unsur pidana.
Willy berharap masyarakat tidak lagi terjebak dalam wacana yang tidak produktif.
"Kita butuh narasi pembangunan dan optimisme. Saatnya bangsa ini bergerak maju, bukan terus-menerus dirundung isu lama yang tidak relevan," ujarnya.
Ia menambahkan, di tengah dinamika politik yang kompleks, fokus publik lebih baik diarahkan pada pengawasan dan partisipasi terhadap kebijakan pemerintah yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.(*)
Inilah Deretan Artis Anggota DPR RI yang Disorot Publik, Kualitas Mereka Dipertanyakan |
![]() |
---|
Mahasiswa Dianiaya, Made Ditemukan Tertelungkup Hanya Kenakan Pakaian Dalam di Pantai Nipah |
![]() |
---|
Pasca Pulih dari Koma, Penyanyi Lawas Indonesia Ini Ditemukan Kaku dalam Rumah, Sahabat ungkap Fakta |
![]() |
---|
Mengulik Opini Viral dari Wamen Stella: Uang Bikin Bahagia Bila Dibelanjakan untuk Orang Lain |
![]() |
---|
Geger, Oknum Jaksa Kasus Uang Palsu UIN Makassar Diduga Minta Uang 5 Miliar untuk Ringankan Tuntutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.