Israel Serang Iran
Inilah Spesifikasi Rudal Hipersonik Fattah yang Berhasil Luluhlantakkan Tel Aviv
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, secara resmi mengumumkan perang terbuka terhadap Israel pada Rabu (18/6) waktu setempat.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, secara resmi mengumumkan perang terbuka terhadap Israel pada Rabu (18/6) waktu setempat.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun resmi media sosial X, Khamenei menyampaikan pesan keras dan simbolik bahwa Iran siap menghadapi Israel tanpa ampun.
“Dalam nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai,” tulis Khamenei dalam bahasa Inggris, mengacu pada julukan Ali bin Abi Thalib tokoh penting dalam Islam Syiah yang dikenal sebagai simbol keberanian dan kepemimpinan spiritual.
Pernyataan tersebut sarat makna religius dan menandai pergeseran signifikan dalam sikap Iran terhadap Israel.
Khamenei menyebut konflik ini sebagai bentuk perlawanan suci, menyiratkan bahwa konfrontasi ke depan bukan sekadar politik, tetapi juga ideologis dan spiritual.
Tak hanya simbolik, Khamenei juga menegaskan bahwa Iran akan mengambil langkah nyata dan tegas.
“Kita harus memberikan respons yang kuat kepada rezim teroris Zionis. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” ujarnya.
IRGC Kembali Luncurkan Ratusan Rudal Diiringi Rudal Hipersonik Fattah
Setelah seruan Ayatollah Ali Khamenei ini, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pun mengeluarkan pernyataan bahwa serangan seratusan rudal dan pesawat nirawak terbarunya secara khusus menargetkan pangkalan udara Israel yang digunakan untuk melancarkan serangan ke wilayah Iran.
“Serangan kami terhadap Israel akan terus berlanjut secara konstan, kompleks, berlapis-lapis, dan bertahap… Kami menargetkan pangkalan udara tempat entitas Zionis melancarkan serangan terhadap wilayah Iran,” ungkap pernyataan IRGC dilansir dari IRNA.
Sebelumnya, IRNA melaporkan Iran meluncurkan serangan gelombang kesepuluh terhadap target di Israel.
Rudal dan pesawat nirawak ditembakkan ke Israel di berbagai wilayah dari Iran pada Selasa (17/6) sore.
Media Israel melaporkan serangan rudal Iran terbaru telah memicu sirene di seluruh negeri, termasuk Tel Aviv.
Militer Israel mengatakan telah mendeteksi rudal yang datang dari Iran, serangan terbaru dari beberapa serangan selama 24 jam terakhir.
Jurnalis Al Jazeera baru saja melihat rudal dalam perjalanan menuju Israel.
Media Israel telah melaporkan puing-puing atau rudal jatuh di Israel bagian tengah, mungkin di wilayah Yerusalem, dan sebagian wilayah Tel Aviv yang lebih luas.
“Israel mengatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat, tetapi seperti yang telah kita lihat, dalam tiga atau empat hari terakhir, beberapa rudal berhasil menembus dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar,” papar laporan Al Jazeera.
“Dan, tentu saja, kita juga tidak tahu di mana setiap rudal mengenai sasaran, karena penyensoran militer di Israel,” ungkap Al Jazeera.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata IRGC Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi memimpin operasi tersebut.
Menurutnya, operasi hukuman yang sebenarnya akan segera dilaksanakan, dikutip dari Kantor Resmi Berita Iran, IRNA, Rabu (18/6/2025).
Mayor Jenderal Mousavi mengatakan, Israel mengabaikan semua hukum internasional yang diakui. Yakni dengan terus membunuh sekitar 300 wartawan di Gaza dan Lebanon, rezim tersebut secara brutal menyerang personel media Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) dalam upaya untuk membungkam suara kebenaran.
Pernyataannya mengacu pada serangan Israel terhadap kantor pusat IRIB di Teheran pada hari Senin (16/6/2025).
Jenderal IRGC itu mengatakan bahwa penduduk wilayah yang diduduki, terutama Tel Aviv dan Haifa, diperingatkan untuk meninggalkan daerah tersebut demi keselamatan hidup mereka dan agar tidak menjadi korban keinginan kejam Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Ia menambahkan, orang-orang yang mencari kebebasan di dunia dapat yakin bahwa negara besar Iran, dengan garda terdepan angkatan bersenjatanya, akan membalas darah para syuhada, tulis IRNA.
Terpisah, Menteri Pertahanan Israel Katz memperingatkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, “tentang nasib yang mirip dengan Saddam Hussein”.
Peringatan itu disampaikan saat pengarahan keamanan dengan pejabat tinggi militer IDF, Selasa (17/6/2025) waktu setempat.
Katz memperingatkan agar Iran tidak mengirim ratusan rudal ke permukiman penduduk di Tel Aviv dan wilayah Yerusalem.
“Saya memperingatkan Ayatollah Ali Khamenei agar tidak terus melakukan kejahatan perang dan meluncurkan rudal ke warga sipil Israel,” kata Katz.
Katz menambahkan, “Kami akan terus menyerang target rezim dan militer di Teheran hari ini, seperti yang kami lakukan kemarin terhadap otoritas penyiaran propaganda.”
Dia juga mendesak warga Teheran untuk mengikuti peringatan evakuasi IDF “demi perlindungan mereka sendiri.”
Pernyataan Menhan Israel ini muncul setelah Iran membalas dengan menembakkan rudal balistik ke beberapa kota utama Israel, termasuk Tel Aviv.
Saling serang ini memicu kekhawatiran internasional akan potensi pecahnya perang besar di kawasan hingga menyeret ke perang nuklir.
Peluncuran Rudal Hipersonik Fattah
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengonfirmasi bahwa rudal hipersonik canggih Fattah telah digunakan dalam fase kesebelas Operasi True Promise III pada Rabu (18/6/2025) dini hari.
Rudal Fattah ini berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang terkenal dan mengirimkan pesan tegas kepada rezim Tel Aviv serta pendukung Baratnya.
Menurut IRGC, fase ini dianggap sebagai "titik balik," dengan pengerahan rudal Fattah generasi pertama yang dipandang sebagai awal dari berakhirnya dominasi sistem pertahanan rudal Israel.
Pihak militer Iran pun menyampaikan selamat kepada para komandan dan pejuang pasukan kedirgantaraan IRGC atas keberhasilan misi tersebut, sebagaimana diberitakan media TV Iran, Press TV.
“Rudal-rudal Fattah yang kuat dan dapat bermanuver dengan lincah telah mengguncang tempat perlindungan orang Israel malam ini. Ini mengirimkan pesan jelas mengenai kekuatan Iran kepada sekutu Tel Aviv yang terjebak dalam delusi dan asumsi yang salah,” ungkap IRGC.
Pernyataan tersebut juga menekankan, serangan ini membuktikan dominasi penuh Iran di langit wilayah yang diduduki, sementara pemukim Israel tetap tidak berdaya menghadapi serangan presisi yang dilancarkan.
Spesifikasi rudal hipersonik Fattah
Rudal Fattah adalah rudal berbahan bakar padat dua tahap berpemandu presisi dengan jangkauan hingga 1.400 km dan kecepatan terminal Mach 13 hingga 15.
Diperkenalkan pada Juni 2023, kecepatan ini, bersama dengan desain nosel bergerak yang memungkinkan rudal bermanuver ke segala arah, baik di dalam maupun di luar atmosfer, membuat Fattah kebal terhadap intersepsi oleh sistem pertahanan rudal yang ada.
Para ahli militer menganggap rudal ini sulit dihentikan oleh sistem apapun yang dimiliki negara-negara lain.
Mantan komandan kedirgantaraan IRGC, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, menggambarkan peluncuran Fattah sebagai "lompatan besar" dalam kemampuan militer Iran pada upacara peluncuran tahun 2023.
Sebelumnya, hanya Rusia, China, dan India yang memiliki teknologi serupa dalam pembuatan rudal hipersonik operasional, masing-masing dengan perbedaan platform peluncuran, jangkauan, dan muatan.
Sementara itu, tahap kesebelas Operasi True Promise III ini adalah yang paling intens sejauh ini. Salah satunya ialah rudal-rudal Fattah berhasil menembus beberapa lapis pertahanan udara Israel.
Meskipun rezim Israel memberlakukan sensor media yang ketat, beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan langit di atas Tel Aviv dan Haifa terang benderang akibat ledakan dari rudal-rudal canggih Iran yang menembus tiga tingkat pertahanan rudal Israel.
( Tribunpekanbaru.com )
Iran Luncurkan Rudal Khaybar, Jangkauannya Bisa Sampai Amerika, Ini Penampakannya |
![]() |
---|
AKHIRNYA Tiba di Azerbaijan, Begini Kondisi WNI yang Dievakuasi dari Iran, Bertahap Diselamatkan |
![]() |
---|
Spesifikasi Drone Shahed-136, Andalan Iran Gempur Lawan |
![]() |
---|
TNI AL Deteksi Kapal Induk AS Melintasi Perairan Indonesia, Tapi Matikan Sinyal, Menuju Persia? |
![]() |
---|
Viral Curhatan Wanita yang Negaranya Dirudal Iran: Itu Bukan Kami, Bukan Kita yang Memulai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.