Mutilasi di Padang Pariaman
Cerita Hari Terakhir Cika dan Adek Sebelum Hilang, Jasad Mereka Ditemukan dalam Sumur, Dibunuh Pacar
cerita hari terakhir Siska Oktavia Rusdi alias Cika dan Adek atau Adek Gustiana sebelum hilang yang jasad mereka ditemukan dalam sumur, diduga dibunuh
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut cerita hari terakhir Siska Oktavia Rusdi alias Cika dan Adek atau Adek Gustiana sebelum hilang yang jasad mereka ditemukan dalam sumur, diduga dibunuh pacar .
Kasus mutilasi di Pariaman mengungkap sejumlah fakta, satu di antaranya adalah keberadaan Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23) dan Adek Gustiana (24).
Cika dan Adek adalah teman kuliah, Cika berpacaran dengan terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi inisial SJ alias Wanda dengan korban bernama Septia Adinda.
Siska Oktavia alias Cika dan Adek Gustiana dilaporkan hilang sejak 13 Januari 2024 dan orang yang melaporkan pertama adalah SJ alias Wanda.
Pengakuan terduga pelaku kepada polisi, selain telah membunuh Septia Adinda, dia juga telah membunuh Cika dan Adek.
Kapolres AKBP Ahmad Faisol Amir, menyebut, dua korban lainnya tersebut dibunuh pelaku satu tahun yang lalu.
“Motifnya belum kita ketahui pasti, namun kedua korban tersebut memang pernah kami terima laporan kehilangan dari masyarakat,” ujar Kapolres.
Melalui keterangan pelaku ini, total sudah ada tiga korban yang ia bunuh, namun motifnya belum terungkap dengan jelas.
Melihat perbuatannya, pelaku sudah melakukan pembunuhan berantai, mengingat ketiga korban tersebut masih memiliki hubungan sebagai teman.
Dilansir dari unggahan video di akun TikTok @bangil1516 tanggal 23 Januari 2025, menulis kronologi awal kepergian Cika yakni Jumat 13 Januari 2024 pukul 09.00 WIB.
Diceritakan Mandeh ( adek ibunya Cika), pagi itu ia sempat ngobrol bersama Cika' menawarkan ke mandehnya ini' apakah motor nya mau dicuci.
Setelah pertemuan itu' Mandeh Cika ini' berangkat ke Kota Padang ada keperluan' pulang malam hari', esok subuhnya ia baru dapat kabar Cika tidak pulang seharian.
Cika keluar menggunakan sepeda motor sekira jam 09.00 WIB bersama teman kuliahnya, Adek Gustiana , itulah hari terakhir Cika meninggalkan rumah hanya dengan menggunakan pakaian biasa.
Sudah Lewat satu tahun usaha pencarian titik terang keberadaan Cika ini' belum bisa ditemukan' sampai pada saat ini ada sedikit harapan' (postingan ini diunggah tanggal 23 Januari 2025), menurut penglihatan seorang indigo Cika ini berada di daerah perbatasan Pasaman tinggal di sebuah rumah.
Setelah ditelusuri oleh ibunya 'disampaikan oleh salah seorang warga disana' memang pernah melihat seorang anak gadis yang sedang linglung dan sempat menanyakan sesuatu' Cika ini menjawab lagi sedih ayahnya meninggal.
Berdasarkan informasi inilah saat ini ibu Cika beserta pihak keluarga yang ada di wilayah sana berusaha menemukan Cika ini.
Polisi Evakuasi Tubuh Siska Cika dan Adek
SJ alias Wanda, pelaku pembunuhan berantai di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) disoraki warga saat evakuasi jasad.
SJ diketahui membunuh 2 wanita yang jasadnya dimutilasi lalu dikubur di sumur rumah pelaku.
Dua jasad dalam sumur ini salah satunya adalah Siska Oktavia, kekasih yang sudah dipacari SJ selama hampir 6 tahun.
Proses pemeriksaan dan pembongkaran lokasi tempat dugaan pembuangan jenazah dua orang wanita pun telah selesai dilaksanakan, Kamis (19/6/2025).
Pembongkaran dilakukan di bagian belakang rumah pelaku di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, TNI, BPBD, dan stakeholder lainnya.
Proses evakuasi dua jenazah korban pembunuhan ini dikeluarkan dari dalam sumur yang cukup dalam oleh petugas gabungan.
Pantauan TribunPadang.com di lapangan, tampak satu unit minibus dan satu unit ambulans menunggu di lokasi evakuasi jenazah korban dari sekitar pukul 11.30 WIB.
Tampak juga ratusan masyarakat melihat proses pemeriksaan dan pembongkaran jenazah korban yang berada di dalam sumur tersebut.
Pelaku juga dihadirkan dalam proses pembongkaran dan evakuasi jasad kedua korbannya.
Sekitar pukul 12.00 WIB, petugas kepolisian membawa keluar pelaku dan memasukannya langsung ke dalam minibus.
Saat itu, masyarakat yang hadir langsung menyoraki pelaku yang dibawa oleh petugas kepolisian.
Setelah itu, petugas pun pergi membawa pelaku.
Pada pukul 13.00 WIB, petugas tampak mengeluarkan dua kantong jenazah dari dalam rumah dan langsung memasukkannya ke dalam ambulans.
Namun hingga pukul 14.20 WIB masih banyak masyarakat yang berada di TKP.
Salah seorang anggota Humas Polres Padang Pariaman, Fadhly, mengatakan bahwa pelaku selanjutnya akan dibawa ke sejumlah TKP.
Sementara itu, untuk kedua kantong jenazah tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Padang.
"Kalau pelaku dibawa ke TKP, kalau kantong-kantong tadi dibawa ke RS Bhayangkara," pungkasnya.
Pelaku Orang yang Laporkan Kehilangan Korban ke Polisi
Suji Selsya Utami (28), sepupu dari almarhumah Siska Oktavia, mengaku tak menyangka bahwa SJ adalah pelaku pembunuhan keji terhadap Siska Oktavia, Kamis (19/6/2025).
Inisial SJ sendiri diduga merupakan pelaku pembunuh berantai di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Suji, selama proses pencarian korban, SJ justru terlihat aktif membantu pihak keluarga dalam mencari keberadaan Siska Oktavia.
Bahkan, SJ disebut sebagai orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska ke Polsek Batang Anai.
"Tak pernah terbayang pelakunya adalah SJ. Soalnya, dia juga ikut mencari korban sampai motor Siska ditemukan di daerah Tabing. Kami benar-benar tidak menyangka," ungkap Suji saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (19/6/2025).
Lebih lanjut, Suji menyebutkan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Siska sempat menyampaikan niatnya kepada keluarga untuk bertemu SJ guna mengambil uang.
"Siska sempat bilang, dia mau ambil uang ke SJ," jelas Suji.
SJ kepada keluarga mengaku meninggalkan Siska di sebuah minimarket di Kecamatan Batang Anai sebelum korban dilaporkan hilang.
"Pengakuannya, dia pergi menjemput teman Siska yang bernama Adek ke rumahnya," ujarnya.
Siska saat itu menunggu di minimarket. Setelah menjemput, SJ mengantarkan Adek ke tempat Siska.
"Dari situlah Siska disebut menghilang," ujar Suji.
Ia menegaskan kembali bahwa SJ adalah orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska kepada Polisi, sehingga keluarga tak menaruh curiga sedikit pun.
"Dia yang pertama kali datang ke Polsek Batang Anai buat lapor bahwa Siska hilang. Itu yang bikin kami gak curiga," ucapnya.
Diketahui, SJ sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik di Padang Pariaman.
"Dia kerja sebagai satpam di sekitar sini," tambah Suji.
Tak hanya itu, Suji juga menyebut SJ dikenal sangat dekat dengan keluarga korban. Ia merupakan kekasih Siska dan dikenal sebagai pribadi yang baik.
"Selama ini dia dikenal baik. Saat Lebaran kemarin, bahkan setelah Siska dinyatakan hilang, dia masih sempat datang ke rumah dan memberikan THR ke adik-adik Siska," katanya.
Menurut Suji, hubungan asmara antara SJ dan Siska sudah berlangsung cukup lama.
"Mereka pacaran sejak tahun 2019, jadi sudah hampir enam tahun," ujarnya.
Ia menambahkan, lokasi ditemukannya jenazah Siska diduga kuat berada di rumah milik SJ sendiri.
"Tempat Siska dikubur itu rumah SJ sendiri. Kami benar-benar tidak percaya kejadian seperti ini bisa terjadi," ucapnya.
Suji juga menyebut bahwa Siska mengenal korban mutilasi lain yang juga diduga dibunuh oleh SJ.
"Korban mutilasi itu temannya Siska. Bahkan sering menginap di rumah kami," tegasnya.
Orang Tua Siska Meninggal Dunia karena Syok Berat
Duka mendalam kembali menyelimuti keluarga Siska Oktavia, salah satu korban pembunuhan keji di Batang Anai.
Ibunda Siska dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (19/6/2025) pagi, setelah mengalami serangan jantung usai mendengar kabar bahwa putrinya menjadi korban mutilasi.
"Iya, ibu Siska meninggal dunia. Beliau kena serangan jantung setelah tahu Siska jadi korban mutilasi," kata Suji.
Menurut Suji, ibunda Siska sempat pingsan di dekat lokasi penggalian jenazah, yang diduga tempat dikuburkannya Siska.
"Beliau pingsan sekitar pukul 07.00 WIB di dekat lokasi penggalian. Diduga karena syok berat. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong," terangnya.
Suji juga mengungkapkan bahwa enam bulan sebelumnya, ayah Siska telah lebih dulu meninggal dunia akibat stres karena memikirkan keberadaan anaknya yang tak kunjung ditemukan.
"Enam bulan lalu, ayahnya juga meninggal karena terus memikirkan Siska yang hilang. Sekarang ibunya menyusul," ungkapnya.
Diketahui, Siska dilaporkan hilang sejak Januari 2024 dan baru ditemukan setelah lebih dari satu tahun menghilang.
"Dia hilang sejak Januari 2024. Jadi sudah lebih dari satu tahun," pungkas Suji.
Septia Adinda Dimutilasi
Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23 tahun) warga Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi 1 dari 3 korban pembunuhan yang dilakukan oleh Satria Juhanda alias Wanda (25), si pelaku mutilasi.
Dua korban lagi adalah Adek Gustiana (24) dan Septia Adinda (25).
Untuk Septia Adinda, jasadnya dimutilasi lalu ditemukan baru-baru ini di aliran sungai di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang, pada Minggu (15/6/2015).
Postingan Septia Adinda di akun media sosialnya menjadi sorotan.
Netizen menilai, Septia Adinda sudah lama diancam pelaku sehingga menunggah tulisan tersebut.
Pasalnya, Septia Adinda menyinggung soal kematian dalam unggahannya.
Sontak saja postingan tersebut ramai jadi sorotan setelah kasus pembunuhan sadis dan mutilasi yang menimpa Septia terkuak.
Untuk diketahui, Septia Adinda ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuh termutilasi, mengapung di Sungai Batang Anai Sumbar pada Selasa (17/6/2025).
Penemuan jasad wanita dengan tubuh terpotong itu pun sontak mengejutkan warga.
Hingga akhirnya Polres Padang Pariaman berhasil menemukan pelaku pembunuhan dan mutilasi Septia.
Pelaku adalah pemuda berusia 25 tahun berinisial SJ alias Wanda.
Wanda ditangkap di rumahnya di kawasan Batang Anai pada Kamis (19/6/2025).
Terkait penangkapan pelaku, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman perihal kasus pembunuhan sadis tersebut.
Terlebih kabarnya, Wanda bukan cuma membunuh satu wanita saja, tapi totalnya ada tiga korban.
"Mohon bersabar, kami masih terus kembangkan kasus ini dengan memeriksa yang bersangkutan (Wanda)," pungkas Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Kamis (19/6/2025).
Postingan terakhir korban
Identitas pelaku pembunuhannya terkuak, sosok korban yakni Septia Adinda tengah jadi perbincangan.
Di media sosial, akun TikTok yang diduga milik korban sudah ramai diserbu netizen.
Khalayak ramai menyebut akun TikTok bernama septiaadinda itu adalah milik korban.
Hal itu lantaran cincin yang dipakai wanita di video sama dengan cincin milik korban mutilasi Wanda.
Karenanya, publik pun menyoroti postingan demi postingan Septia Adinda.
Dalam unggahan terakhirnya, akun Septia membagikan video dirinya sedang berdiri menghadap pantai.
Guna melengkapi postingan tersebut, Septia menuliskan kalimat singkat tentang perjalanan hidup.
"Entah seindah apa di ujung sana, yang jelas aku masih di perjalanan," tulis Septia di video yang kini ditonton lebih dari 200 ribu pengguna TikTok.
Tak cuma postingan terakhir, publik juga menyoroti unggahan Septia di tanggal 1 Mei 2025 lalu.
Dalam postingan satu bulan lalu itu, Septia sempat menyinggung soal kematian.
"Mana mungkin bekas pemain tewas dipermainkan," tulis Septia.
Gara-gara caption yang ditulis Septia itu, netizen ramai berspekulasi.
Termasuk menduga Septia sudah lama diancam oleh pelaku.
"Pasti dia dapat ancaman makanya bikin caption begitu,"
"Beberapa caption postingan akhir seolah2 m3ngisyaratkan sesuatu,"
"Real ucapan adalah doa,"
"Kata2 adalah doa. Al Fatihah,"
"Caption nya..penuh arti,"
Motif pembunuhan dan mutilasi
Sementara itu, pihak kepolisian belakangan mengurai dugaan motif sementara pembunuhan sadis yang dilakukan Wanda.
Kepada penyidik, Wanda mengaku telah membawa lari dan menyekap Septia sejak 15 Juni 2025.
Alasan penyekapan itu karena pelaku kesal utangnya tak kunjung dibayar oleh korban.
Sebelumnya korban memang meminjam uang kepada pelaku sebesar Rp3,5 juta.
"Dari masalah utang itu, pelaku melakukan pembunuhan dengan menyekap korban," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir.
Setelah korban tak bernyawa, Wanda pun membawanya ke area kebun lalu memutilasinya menjadi 10 bagian.
Pelaku lalu membuang potongan jasad korban ke aliran Sungai Batang Anai.
Dua hari setelahnya, warga menemukan potongan Septia dengan petunjuk dua cincin yang dipakai korban.
Usai kasus tersebut terkuak, polisi kembali menemukan fakta baru yang mengejutkan.
Diduga pelaku yakni Wanda sebelumnya juga pernah membunuh dua wanita.
Aksi pembunuhan dua wanita lainnya itu kata Wanda ia lakukan 1,5 tahun silam.
Terkait dengan kasus pembunuhan dua wanita lainnya, polisi masih mendalaminya.
"Motifnya (pembunuhan dua wanita) belum kita ketahui pasti, namun kedua korban tersebut memang pernah kami terima laporan kehilangan dari masyarakat," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir.
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
Hari ke Tujuh, 4 Potongan Tubuh Septia Belum Ditemukan, Polisi Sebut Korban Dimutilasi di Pabrik |
![]() |
---|
Fakta Baru, Ternyata Koyek Mutilasi Dinda di Sebuah Pabrik di Padang Pariaman, Dugaan Keluarga Benar |
![]() |
---|
SJ Alias Wanda Renggut Kehormatan dan Nyawa Siska, Terungkap Saat Reka Adegan, Sosiolog: Psikopat |
![]() |
---|
Firasat Pilu Ayah Dengar Kabar Penemuan Potongan Tubuh di Batang Anai: Saya Yakin itu Anak Saya |
![]() |
---|
DIJEMPUT Satu per Satu, Siska Diduga Dirudapaksa lalu Dibunuh dan Dicor dalam Sumur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.