AS Serang Iran
Geram dengan Serangan AS ke Iran, Korea Utara Bereaksi: Akankah Kim Jong Un Terjunkan Militernya?
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mencatat situasi di Timur Tengah semakin buruk setelah Israel memperluas serangannya di kawasan tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketegangan global kini sedang memuncak.
Korea Utara secara terbuka dan keras mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.
Kecaman ini menyusul perintah mengejutkan dari Presiden AS, Donald Trump, yang memerintahkan pengeboman tiga fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di Isfahan, Natanz, dan Fordow.
Langkah agresif AS ini sontak memicu reaksi keras dari Pyongyang, yang secara konsisten menentang kebijakan luar negeri Washington.
"Pemerintah Korea Utara juga menyerukan kecaman lebih keras terhadap tindakan militer dan kebijakan konfrontatif yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat," menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada hari Minggu (22/6/2025).
Pemerintahan Kim Jon Un menekankan bahwa serangan AS terhadap Iran adalah tindakan yang berbahaya.
Korea Utara menegaskan AS telah melanggar kedaulatan Iran, Piagam PBB, dan prinsip hukum internasional lainnya yang didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mencatat situasi di Timur Tengah semakin buruk setelah Israel memperluas serangannya di kawasan tersebut.
Baca juga: Detik-Detik Kapolri Sambut dan Cium Tangan Megawati: Ketum PDI-P Itu Tersenyum
Baca juga: CARA Kaesang Menutup Peluang Jokowi Maju sebagai Caketum PSI, Kalimat Inilah yang Ia Sampaikan
"Situasi terkini di Timur Tengah, yang mengancam fondasi perdamaian dan keamanan internasional, merupakan hasil tak terelakkan dari keberanian Israel, yang memperluas kepentingan sepihaknya melalui perang dan perampasan tanah yang berkelanjutan, serta 'tatanan liberal' Barat yang telah mendorong dan memaafkan tindakan ini," tulis kementerian tersebut.
Menurut Korea Utara, tindakan AS dan Israel, dengan dalih apa yang disebut "menjaga perdamaian" dan "menghilangkan ancaman" telah memperburuk ketegangan di Timur Tengah dan menyebabkan merusak keamanan global.
"Tindakan mereka sangat memprihatinkan, dan masyarakat internasional, yang menjunjung tinggi keadilan, harus dengan suara bulat mengutuk dan menolak kebijakan konfrontatif yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel," kata kementerian tersebut.
AS sebelumnya melakukan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada hari Minggu.
Axios melaporkan bahwa AS mengerahkan tujuh pesawat pengebom siluman B-2 dan puluhan pesawat pengisi bahan bakar yang melakukan penerbangan non-stop dari Missouri ke Iran.
Laporan Axios menyebutkan AS menggunakan 14 bom penembus bunker GBU-57 MOP terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
Serangan tersebut menandai masuknya AS ke dalam perang untuk membantu sekutunya, Israel, yang tidak memiliki sarana untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran.
Iran Bakal Memutus Jalur Distribusi Pasokan Minyak Global Usai Dibom Amerika Serikat |
![]() |
---|
RESPON Korea Utara usai Amerika Serikat Serang Iran, Singgung soal Kedaulatan |
![]() |
---|
Ini 6 Pangkalan Militer AS di Timur Tengah, Sasaran Empuk Rudal Iran Jika Balas Dendam Serangan AS |
![]() |
---|
Trump Terancam Dimakzulkan Seusai Perintahkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran |
![]() |
---|
Amerika Tergocek, Ternyata Iran Telah Pindahkan Aset Nuklir Sebelum AS Lakukan Penyerangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.