AS Serang Iran

Iran Bakal Memutus Jalur Distribusi Pasokan Minyak Global Usai Dibom Amerika Serikat

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya akan bertemu Presiden Rusia, Valdimir Putin usai serangan Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir

Editor: Muhammad Ridho
khaberni/tangkap layar
RUDAL ANTARBENUA - Rudal antarbenua milik Iran, Khaybar yang dilaporkan sudah digunakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk menyerang Tel Aviv, Israel pada Minggu (22/6/2025). Iran menyerang dengan rudal tersebut sebagai tanggapan atas serangan langsung Amerika Serikat ke 3 fasilitas nuklirnya, pada Sabtu (21/6/2026) malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi mengatakan pihaknya akan bertemu Presiden Rusia, Valdimir Putin usai serangan Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir.

Hal itu disampaikan Abbas dalam sebuah forum di Istanbul, Turkiye, pada Minggu (22/6/2025) kemarin

“Saya akan pergi ke Moskow sore ini. Saya ada pertemuan dengan Presiden Putin besok pagi. Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis. Kami selalu berkonsultasi satu sama lain,” ujar Abbas.

Selain itu, Abbas mengatakan Iran selalu membuka pintu diplomasi, namun tidak untuk saat ini setelah Amerika melakukan serangan.

Diketahui, Amerika Serikat lewat angkatan udaranya melakukan pengeboman di tiga situs nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordo pada Minggu (22/6/2025) pagi.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim berhasil meluluhlantakan tiga situs pengembangan nuklir Iran.

Terkait hal tersebut, melansir dari Reuters.com, Iran mempertimbangkan sejumlah serangan balasan.

Di antaranya, melakukan pengeboman sejumlah pangkalan Amerika Serikat hingga memutus jalur distribusi pasokan minyak global.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi.

Dirinya mengatakan Iran akan mempertimbangkan semua kemungkinan tersebut. 

Ia juga menegaskan tidak akan ada jalan kembali ke jalur diplomasi sampai Iran membalas serangan brutal tersebut. 

"AS menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati hukum internasional. Mereka hanya mengerti bahasa ancaman dan kekerasan," katanya di Istanbul, dikutip dari Reuters.com, Senin (23/6/2025).

Presiden Iran Ikut Unjuk Rasa

Pasca agresivitas militer, masyarakat Iran bergerak melakukan unjuk rasa di Teheran untuk mengutuk serangan Amerika Serikat dan Israel.

Dari rekaman video yang diunggah di Instagram @aljazeeraenglish, Senin (23/6/2025), nampak Presiden Iran Masoud Pezeshkian hadir menyambangi kerumunan massa yang kompak mengibarkan bendera Iran serta atribut berisi kecaman untuk Israel.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved