Berita Riau

Program ‘Jalur’ Polda Riau: Mengarungi Asa, Menjelajah Peradaban di Sungai Siak

Kapolda Riau berharap, program ‘Jalur’ akan menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dan Polri bersama pemerintah daerah.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
JALUR - Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan saat meluncurkan program baru bertajuk ‘Jalur’ di tepian Sungai Siak, Rabu (25/6/2025) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Di tepian Sungai Siak yang menjadi saksi bisu denyut peradaban, Polda Riau meluncurkan sebuah program baru pelayanan publik, bertajuk ‘Jalur’, akronim dari ‘Jelajah Riau untuk Rakyat’, Rabu (25/6/2025).

Program ini menjadi andalan baru yang bukan sekadar menjangkau, namun merajut kembali simpul-simpul kehidupan masyarakat di sepanjang aliran sungai yang selama ini kerap luput dari sentuhan. 

Peluncuran program ini, berlangsung l di Rumah Singgah Tuan Kadi yang bersejarah. Seakan menggemakan kembali kejayaan masa lalu yang berpadu dengan semangat pelayanan masa kini.

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyebut, Jalur tak ubahnya sebagai sebuah masterpiece dan magnum opus dari keunggulan pelayanan Polda Riau

"Hari ini kita bisa berkumpul bersama untuk memperkenalkan kepada publik, me-launching program yang memiliki nilai-nilai pelayanan publik yang maksimal," tuturnya.

Baca juga: Ungkap Cukong Kuasai Lahan Konsesi PT SSL di Siak, Dirreskrimum Polda Riau: Nanti Saya Tangkap Semua

Program kata Irjen Herry, sarat akan nilai-nilai ontologis dan epistemologis, merangkum jejak-jejak sejarah dan kearifan lokal yang telah berurat akar dalam budaya melayu. Jalur juga mengambil tradisi khas yang mendunia dari Bumi Lancang Kuning, yakni Kabupaten Kuansing, yakni Pacu Jalur.

Disebutkan Irjen Herry, peradaban Riau dimulai dari Sungai Siak. Di mana dulunya Sungai Siak menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat dan perekonomian.

Irjen Herry dalam kesempatan ini mengulang kembali petuah bijak dari budayawan melayu Riau, Tenas Effendi, yang kaitannya soal orang beradat yang menjaga selat, yang juga bisa diartikan, sebagai sungai.

Menurut Kapolda Riau, kalimat ini bukan hanya sekadar petuah, melainkan fondasi kokoh bagi ‘Jalur’, sebuah program yang tak hanya menyasar pelayanan praktis, namun juga merajut kembali benang-benang peradaban sungai, mengembalikan fungsinya sebagai urat nadi kehidupan dan penjaga marwah budaya.

Baca juga: Pendiri Pekanbaru Marhum Pekan Jadi Nama Kapal Patroli Cepat Ditpolairud Polda Riau

Dibeberkan jebolan Akpol 1991 ini, program ‘Jalur’ adalah manifestasi nyata dari tekad untuk melindungi tuah, menjaga marwah dari para pendiri dan pewaris peradaban, yang kini juga menjadi tagline Polda Riau dan jajaran.

"Untuk bisa mengaplikasikan bagaimana kita bisa melindungi tuah, menjaga marwah pendiri daerah ini, menjaga peradaban yang sudah dibangun ratusan tahun yang lalu, adalah kita memunculkan nilai dan meninggikan makna," terang Kapolda.

Lanjut dia, makna inilah kemudian mengalir dalam setiap kegiatan program ‘Jalur’. Program ini akan dijalankan secara bersinergi, kolaborasi, dan terkoordinasi dengan stake holder terkait lainnya.

Dijalankan oleh Direktorat Polairud Polda Riau, dengan dukungan penuh dari Direktorat Samapta, Bid Dokkes, dan Direktorat Binmas, program ini menegaskan bahwa langkah kebaikan tak dapat ditempuh sendiri. 

Disebutkan Irjen Herry, kerja sama yang erat dengan pemerintah daerah setempat adalah keniscayaan. 

Baca juga: Polda Riau Gelar Bakti Kesehatan, Ribuan Warga Dapat Layanan Medis Gratis

"Program ini akan diadopsi oleh seluruh jajaran Polres-Polres Polda Riau, terutama yang memiliki sungai-sungai," jelas Kapolda. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved