DPRD Pekanbaru
Warga Ramai-ramai Laporkan Oknum Developer ke Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru, Lapor Juga ke Polisi
Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru menerima laporan dari warga, dugaan penipuan yang dilakukan oknum developer.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru menerima laporan dari warga, dugaan penipuan yang dilakukan oknum developer di Kota Pekanbaru, dengan total kerugian sementara Rp 2,1 miliar.
Warga yang merasa ditipu, beramai-ramai mendatangi gedung rakyat Payung Sekaki tersebut, karena menginginkan solusi.
Setidaknya, ada 9 warga yang melawat ke Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru, yang langsung diterima Sekretaris Fraksi PDI-P, Zulkardi.
"Ini warga yang datang dari berbagai penjuru. Mereka mengaku ditipu oknum developer berinisial ES, yang juga istri mantan Lurah di Kota Pekanbaru. Kami sudah terima resmi laporannya," tegas Zulkardi kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (26/6/2025).
Berdasarkan laporan warga ke Fraksi PDI-P, dugaan penipuan berkedok jual beli rumah dan tanah oleh pengembang perumahan milik ES.
Sebelumnya, para korban sudah resmi melaporkan kasus ini ke Polsek Bukit Raya, Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.
ES diduga telah menipu sejumlah warga Pekanbaru melalui proyek perumahan.
Sebagian warga telah membayar lunas rumah dan kavling tanah.
Namun rumah tak kunjung dibangun dan sertifikat hak milik (SHM) pun tak pernah diberikan.
Sebagian lainnya bahkan mendapati tanah mereka dijual kembali ke pihak lain.
Warga yang melaporkan tersebut masing-masing, Sri Rahayu, kerugian Rp 272 juta lebih, Susi Setyawati (Agung dan Eko), Rp 939 juta lebih, Leni Fitriani Pane, kerugian Rp 81 juta lebih, Tetra H, kerugian Rp 330 juta, Saputra Edi Judika, kerugian Rp120 juta.
Kemudian, Lisa Yulianita (MH. Budi), kerugian Rp98 juta, Lucy Adhy kerugian Rp50 juta, Deci Ana Ningsih, kerugian Rp 98,5 juta, dan Ingot Huta Manurung, kerugian Rp200 juta.
"Jujur saya sedih sangat tersentuh. Saudara-saudara kita ini kerja peras keringat banting tulang, menabung sedikit demi sedikit, malah dizalimi oleh oknum pengembang ini. Ironisnya, korban ada yang tukang urut,” terangnya yang di dampingi Anggota Fraksi PDI-P lainnya, Tekad Indra Pradana Abidin.
Dengan kondisi ini, Zulkardi mendorong pihak Kepolisian agar segera melakukan penyelidikan secara cepat, sesuai hukum yang berlaku.
Bahkan Fraksi PDI-P siap bekerjasama dengan Kepolisian, untuk mengumpulkan bahan dan keterangan (Pulbaket), jika memang dibutuhkan.
"Kami yakin, optimis dan mendukung kerja Kepolisian. Karena saya sangat yakin, korban akan terus bertambah. Apalagi ini termasuk kejahatan yang terorganisir," sebutnya..
Sekadar gambaran, Fraksi PDI P DPRD Pekanbaru sejak lama sudah membuka Ruang Aspirasi, bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya.
Sebelumnya, puluhan masyarakat sempat mengadukan soal penahanan ijazah ke Fraksi PDI-P.
Banyak dari pekerja, guru dan dosen, sudah mendapatkan kembali ijazahnya.
"Kami buka Ruang Aspirasi ini setiap hari Senin di DPRD Pekanbaru. Ini kami lakukan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap nasib wong cilik yang tertindas," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).
Kabel Jaringan Masih Semrawut, DPRD Pekanbaru Desak Pembahasan Ranperda SJUT Segera Dibahas |
![]() |
---|
DPRD Pekanbaru Harap 14 Jalan yang Dilarang Melintas Truk ODOL Benar-benar Terealisasi |
![]() |
---|
DPRD Pekanbaru Mulai Koordinasi Dengan Pemko Bahas APBD-P 2025 dan APBD Murni 2026 |
![]() |
---|
Dewan Minta Kualitas Perbaikan Jalan Rusak Jadi Prioritas Pemko Pekanbaru |
![]() |
---|
DPRD Pekanbaru Sebut Menjamurnya Gepeng dan Pak Ogah Karena Pemko Cuek |
![]() |
---|