Haji 2025

Kisah Perjalanan Haji 1446 H, Antara Ujian dan Cinta 

Kisah haru Tuk Azmi, Jemaah Haji Pekanbaru yang akhirnya bisa menunaikan ibadah haji bersama sang istri

Editor: Theo Rizky
Istimewa
Tuk Azmi bersama sang istri, jemaah haji asal Pekanbaru saat berada di Tanah Suci. 

Oleh: Abdul Wahid, Kemenag Kota Pekanbaru

 

PEKANBARU - Sore itu Tuk Azmi, sedang menikmati segelas kopi dan gorengan singkong buatan istri tercinta diruang keluarga rumah mereka yang nyaman tertata rapi.

“Assalamualaikum…” suara orang memberi salam dari pintu depan rumah.

“Waalaikumsalam, masuklah, ” jawab Tuk Azmi

Dua orang tamu berpakaian rapi dengan kartu nama berlambang Kementerian Agama masuk dan duduk diruangan tamu.

“Kami Penyuluh Agama dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Tampan Pak, ingin menyampaikan kabar Bapak tahun ini masuk daftar jemaah haji yang akan berangkat dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru,“ terang salah seorang  tamu.

“Alhamdulillah Ya Allah, sampai juga panggilan Mu kepada hamba,“ seru Tuk Azmi sambil menganggakat tangan dan kepala ke atas, tiada disadari air mata menetes dipipi yang sudah keriput dimakan usia. 

Abdul Wahid, S.Ag.M.I.Kom
Abdul Wahid, S.Ag.M.I.Kom, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

Ia dilahirkan di Air Tiris 72 tahun silam, sudah 12 tahun pensiun dari Pengawas Pendidikan Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

Malamnya Tuk Azmi gelisah, berita tentang keberangkatan hajinya tadi siang membuatnya risau, dipandanginya sang isteri sudah pulas.

Ada beban dihatinya, keinginannya adalah bisa berangkat bersama dengan isterinya tercinta.

Namun mereka mendaftar terpisah jauh, dia mendaftar bulan februari tahun 2012, perkiraan berangkat sepuluh tahun setelah pendaftaran, namun karena ada wabah covid keberangkatannya mundur tiga tahun.

Sedangkan istrinya baru didaftarakan tahun 2019 jadwal keberangkatan dua puluh lima tahun sejak pendaftaran.

Muhammad Azmi seorang pensiunan PNS Kementerian Agama, pertama menerima SK sebagai Guru Pendidikan Agama Islam  SDN 001 Serasan Kepri TMT 1 Maret 1979, dan pengabdian sebagai Abdi Negara berakhir 1 Junari 2014, 35 tahun suka duka dijalaninya sebagai guru, kepala madrasah dan pengawas sekolah.

Dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit dari gaji yang diterima setiap bulan, terus ditabung ditambah besar tabungan dengan adanya pembayaran sertifikasi, dan akhirnya dapat  terkumpul dua puluh lima juta sebagai modal untuk mengambil porsi haji reguler.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved