Berita Nasional
Widodo, Pria yang Dituding Cetak Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka Buka Suara, Roy: Kebuka Semua
Akhirnya pria bernama Widodo yang disebut-sebut sebagai dalang di balik pencetakan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka buka suara.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Widodo yang disebut-sebut sebagai dalang di balik pencetakan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka akhirnya buka suara.
Di hadapan penuduhnya, Widodo blak-blakan mengurai fakta setelah dituduh mencetak ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka tahun 2012 lalu.
Widodo lantas menceritakan perannya di balik tim kampanye pemenangan Jokowi-Ahok 13 tahun lalu dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Untuk diketahui, sosok yang menuduh Widodo adalah dalang di balik pencetakan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka adalah Beathor Suryadi.
Beathor yang merupakan politisi senior PDIP menyebut Widodo lah yang tahu soal ijazah palsu Jokowi.
"Cuma Widodo aja (yang kabarnya mencetak ijazah ke pasar pramuka), itu atas penjelasan Dani Iskandar (tahun 2012)," ungkap Beathor Suryadi.
Tak cuma itu, Beathor juga menyebut Widodo adalah orang kepercayaan Jokowi.
"Pak Wid ini kan orang kepercayaannya Jokowi, jadi yang mempertemukan Deni ke Pak Jokowi ya Pak Wid. Kan ada pertemuan antara kelompok Jakarta sama Solo, ada pertemuan lagi di Cikini. Terus berembuk tentang kekurangan dokumen itu. Terus dilengkapi supaya bisa disetor ke KPUD," ungkap Beathor Suryadi dalam tayangan inews TV, dilansir pada Rabu (2/7/2025).
"Sampai nyebut Pasar Pramuka dan Pak Wid tuh gimana ceritanya?" tanya jurnalis Aiman.
"(Beathor tanya ke Deni Iskandar) 'kau ikut enggak ke Pramuka?". (kata Deni) 'oh itu cuma Widodo'. Untuk membuat semua dokumen yang kurang, yang tahu pak Widodo," ujar Beathor.
Pengakuan Widodo
Dituduh jadi otak di balik ijazah palsu Jokowi oleh Beathor, Widodo akhirnya angkat bicara.
Di depan penuduh ijazah palsu Jokowi yakni Beathor, Roy Suryo, dan Rismon Sianipar, Widodo blak-blakan.
Widodo mengurai klarifikasi atas empat isu yang menimpanya.
Pertama, Widodo menjelaskan soal tuduhan dirinya adalah seorang aktivis seperti yang disebut kubu Roy Suryo.
"Saya mau menjelaskan atas empat tuduhan terhadap diri saya. Pertama, saya dituduh aktivis Widodo. Selama ini saya enggak pernah melakukan kegiatan apapun yang terkait pergerakan atau aktivis sama sekali. Yang saya lakukan adalah saya profesional sebagai kerja sama perusahaan swasta," akui Widodo.
Selanjutnya, Widodo mengurai fakta soal perannya dalam tim pemenangan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.
Kala itu Widodo bekerja sebagai tim bantuan untuk bendahara dan tak ada kaitannya dengan dokumen Jokowi termasuk ijazah.
Karenanya, saat dituduh mengurusi dokumen Jokowi hingga membuat yang palsu, Widodo tak terima.
"Kedua, saya dituduh sebagai administrasi untuk kelengkapan dokumen persyaratan calon di KPU. Sementara ini saya enggak pernah punya pengalaman di bidang itu. Pak Jokowi juga enggak pernah menugaskan saya untuk ngurusi pekerjaan itu. Yang disuruh ke saya adalah selama wali kota, Gubernur, itu adalah membantu pekerjaan bendahara dalam tim pemenangan. Jadi saya ditugaskan sebagai membantu tugas atau pekerjaan bendahara tim pemenangan, dalam ini saya membantu pak Prasetyo Edi Marsudi," tegas Widodo.
Ketiga, Widodo menjelaskan soal isu dirinya menghilang misterius setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan presiden.
Kata Widodo, ia bahkan masih menjadi bagian dari tim pemenangan Jokowi untuk jadi presiden dua periode.
"Saya dianggap katanya menghilang secara misterius. Ini luar biasa kan. Padahal saya enggak mau menceritakan dari 2012 dari 2005. Saya menceritakan yang 2024 aja. Ketika itu di Jakarta Selatan dan ada saksinya, saya ketemu dalam satu ruangan berbicara sampai satu jam lebih, saksinya adalah mas Aiman sendiri," kata Widodo.
"Saya di 2025 banyak terlibat dan berinteraksi sama senior-senior partai. Enggak mungkin saya sebutkan satu persatu karena itu etika, saya harus konfirmasi beliau dulu, takutnya saya salah ngomong. Nomor HP saya sampai sekarang masih sama, DP profil WhatsApp saya ada fotonya, jadi saya enggak ke mana-mana," sambungnya.
Terakhir, Widodo mengungkap fakta sebenarnya atas tuduhan paling berat yang ia terima.
Widodo dianggap sebagai dalang di balik pemalsuan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka.
"Tuduhan keempat, katanya saya otak pemalsuan di pasar Pramuka ijazah Pak Jokowi. Jadi begini, saya sebutkan aja, setahu saya, orang yang diajak pak Jokowi, orang Solo, satu namanya David, Anggit, Muhammad Isnaini, Widodo, dan Sigit Widiawan, Eko Sulistyo," jelas Widodo.
Kata Widodo, ia bukan bagian dari tim dokumen persiapan Jokowi menjadi Cagub.
Widodo mengaku dirinya baru datang di momen sebelum Jokowi kampanye, bukan saat mendaftar jadi Cagub.
"Enam orang itu diajak pak Jokowi enggak berbarengan, ada tiga tahap. Tahap pertama empat orang, David, Anggit, Muhammad Isnaini dan Eko Sulistyo, itu sebelum pendaftaran sampai pendaftaran. Tahap kedua, Widodo itu tahap sebelum kampanye, karena tugas saya membantu bendahara, jadi enggak ada korelasi untuk pemenuhan dokumen. Tahap ketiga itu pada saat kampanye, itu Sigit Widiawan," ujar Widodo.
"Setelah itu saya kenal Paiman itu pada saat akhir kampanye, dia ketua relawan 2012. Saya ke Jakarta itu saya dikenalkan ke pak Prasetya Edi Marsudi karena sebagai bendahara. Setelah acara, saya diajak ke posko pemenangan," sambungnya.
Dari penjelasan itulah, Widodo seolah ingin menegaskan bahwa ia tidak terkait dengan dokumen ijazah Jokowi karena baru direkrut saat Jokowi hendak kampanye dan sudah mendaftar.
Respon Roy Suryo
Mendengar klarifikasi dari Widodo, Roy Suryo tersenyum.
Menurut Roy Suryo, Widodo masih belum jujur atas tudingan ijazah palsu Jokowi tersebut.
Langsung menimpali ucapan Roy Suryo, Widodo ngotot.
Kata Widodo, ia bisa membuktikan kebenaran ucapannya.
"Keterangan dari pak Wid ini menurut saya masih belum sepenuhnya, belum berani bilang sepenuhnya. Karena apalagi tadi dia bilang saya enggak membantah, lah kalau tidak membantah pernyataan pak Beathor?" tanya Roy Suryo.
"Saya hanya (menjelaskan) apa yang saya alami. Nanti masyarakat yang menilai, apa saya terlibat atau tidak. Dari keterangan saya kurang jelas," respon Widodo.
"Bapak kan bilang 'kalimat pak Bithor saya tidak mau bantah'. Betul?" tanya Roy lagi.
"Iya, saya enggak bantah, tapi saya hanya menjelaskan atas tuduhan, itu hanya bahasa saya," kata Widodo.
"Tinggal kepintaran penyidik, baru kebuka semua," sindir Roy sembari tersenyum.
"Silahkan aja, saksi masih hidup semua," tegas Widodo.
( Tribunpekanbaru.com )
Baru 2 Hari Jadi Dirut PT KAI, Bobby Rasyidin Sudah Dipanggil KPK Terkait Korupsi Ini |
![]() |
---|
Tak Hanya Pati, INILAH Daftar Pemerintah Daerah yang Menaikkan PBB Secara Siginifikan |
![]() |
---|
'Kalau di Pati bisa, kenapa di Cirebon tidak?' Warga Bergerak Tolak Pajak PBB Naik 1000 Persen |
![]() |
---|
Diperiksa 10 Jam soal Ijazah Jokowi, Abraham Samad Ungkap Keanehan Pertanyaan dari Polisi |
![]() |
---|
Ingat Briptu Ade Kurniawan yang Habisi Nyawa Bayinya Sendiri? Ternyata Punya 3 Istri Siri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.