Pacu Jalur Kuansing 2025

Mengenal Goyangan Anak Tari Pacu Jalur Kuansing Riau yang Ditiru PSG dan AC Milan, Ada Makna Khusus

Pacu Jalur Kuansing, Riau, lagi-lagi viral di tingkat global berkat tarian khas Anak Tari-nya.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ariestia
TikTok/@psg
TARIAN PACU JALUR - Demam goayangan Anak Tari Pacu Jalur Kuansing, Riau, melanda dunia setelah sejumlah megabintang bola Paris Saint-Germain (PSG) seperti Neymar, Achraf Hakimi dan kawan-kawan mengadopsi gerakan khas Anak Tari Pacu Jalur sebagai Aura Farming saat melakukan selebrasi usai mencetak gol. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Pacu Jalur Kuansing, Riau, lagi-lagi viral di tingkat global berkat tarian khas Anak Tari-nya.

Seperti tema yang diusung tahun 2025 ini "Pacu Jalur Mendunia, UMKM Semakin Jaya" bak doa yang telah terkabul. 

Bukan hanya tingkat nasional, melainkan global setelah sejumlah megabintang bola Paris Saint-Germain (PSG) seperti Neymar, Achraf Hakimi dan kawan-kawan mengadopsi gerakan khas Anak Tari Pacu Jalur sebagai Aura Farming saat melakukan selebrasi usai mencetak gol.

Baca juga: Pacu Jalur Kuansing di Pangean Diprediksi Ditonton Puluhan Ribu Pasang Mata

Baca juga: Ritual Magis dan Peran Pawang di Balik Pacu Jalur di Kuansing Riau

Baca juga: Tim Pacu Jalur Harus Tunduk Pada Petunjuk Pawang, Perannya Sudah Dimulai Saat Penebangan Pohon

Gerakan Aura Farming tersebut pun diposting di akun TikTok PSG yang memiliki 48 juta pengikut.

Dalam video singkat tersebut, akun TikTok PSG menulis caption Indonesia Boat Race Aura Farmer.

Demam Aura Farming khas Anak Tari Pacu Jalur Kuansing pun menyebar ke klub bola Italia AC Milan.

Dalam akun TikTok AC Milan yang memiliki 20,8 juta pengikut itu terlihat maskot AC Milan, Milanello menirukan gerakan khas Anak Tari Pacu Jalur.

Dengan backsound lagu Young Black & Rich, aksi maskot fenomenal itu disukai 364,8 ribu.

Lantas apa itu Anak Tari dan tugasnya dalam tradisi Pacu Jalur Kuansing?

Kode Khusus dari Peran Anak Tari

Di balik kekuatan dan adu cepat di perlombaan Pacu Jalur, ada anak-anak penari yang jadi lambang kelembutan di budaya Kuansing.

Mereka mungkin tak mengayuh dayung, tapi Anak-anak Tari itu menghanyutkan hati penonton lewat tarian khasnya yang menggemaskan penonton.

Keberadaan Anak Tari muncul seiring lahirnya tradisi Pacu Jalur ada sejak abad ke-17.

Anak Tari dalam Pacu Jalur Kuansing adalah anak-anak berbusana khas Melayu Kuansing yang menari di haluan Jalur saat perlombaan Pacu Jalur.

Kendati masih anak-anak dan tidak ikut mendayung, ternyata Anak Tari dalam Pacu Jalur Kuansing memiliki peran yang sangat strategis.

Kaswira Nondri, salah satu pegiat tradisi Pacu Jalur Kuansing, Kamis (3/7/2025) mengatakan bahwa sebenarnya Anak Tari berperan memberikan sinyal kepada para Anak Pacu (pendayung).

Setelah Jalur mereka melewati haluan Jalur lawan, Anak Tari pun berdiri sambil menari-nari di haluan Jalur-nya.

"Jika Anak Tari sudah berdiri dan menari, itu tandanya jika Jalur-nya telah melewati Jalur lawan. Sebab, Anak Pacu tidak dapat melihat jelas apakah Jalur mereka sudah melewati Jalur lawan atau belum karena terhalang oleh Anak Pacu di depannya," beber Kaswira.

Tarian tersebut sebagai kode dari Anak Tari bahwa mereka sudah melewati Jalur lawan, sehingga Anak Pacu lainnya untuk mengatur laju Jalur.

Apa Syarat Menjadi Anak Tari?

Sebenarnya tidak ada keahlian khusus dalam pemilihan Anak Tari.

Asal bisa menari dan berenang, siapa saja bisa menjadi Anak Tari dalam Pacu Jalur.

Untuk tarian pun bebas, tidak ada gerakan khusus yang dipedomani.

Terkadang, Anak Tari juga harus mengorbankan dirinya dengan menceburkan diri untuk mengurangi beban agar Jalur dapat melaju kencang.

Dalam tradisi Pacu Jalur tradisional, setiap Jalur harusnya memiliki Anak Tari.

Sesuai tradisi di Festival Pacu Jalur Tradisional, Anak Tari juga semestinya tidak terjun ke sungai dengan sengaja saat pertandingan berlangsung.

Sebab, dalam pertandingan di Pacu Jalur Kuansing ada juga nominasi-nominasi seperti Anak Tari terbaik dan juga tukang Onjai terbaik.

"Sebaiknya Anak Tari tetap berada di haluan Jalur hingga di Pancang (tiang) finish. Begitu juga dengan tukang Onjai (juru mudi), orang yang berdiri di buritan Jalur," beber Kaswira.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved