Pacu Jalur Kuansing 2025
Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau yang Mendunia Menuju UNESCO
Pacu Jalur adalah napas kebudayaan masyarakat Kuansing. Kini, tradisi itu akan didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia ke UNESCO
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Dari Sungai Kuantan yang tenang, gema sorakan menggema tiap tahunnya saat event Pacu Jalur digelar.
Tradisi yang telah hidup lebih dari seabad ini bukan sekadar perlombaan dayung, Pacu Jalur adalah napas kebudayaan masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing).
Kini, tradisi itu akan melangkah lebih jauh sedang dipersiapkan untuk didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia ke UNESCO.
"Terkait dengan perlindungan hak terhadap kemungkinan akan akan diklaim oleh daerah lain, kita tidak perlu khawatir karna Pacu Jalur Kuansing sudah tercatat sebagai WBTB, saat ini kita sedang mempersiapkan ke UNESCO," ujar Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kuansing Azhar, Jumat (4/7/2025).
Baca juga: Terkesan, Warga Dubai Berniat Saksikan Langsung Pacu Jalur di Kuansing
Pendaftaran ke badan khusus PBB itu untuk melindungi tradisi Pacu Jalur Kuansing agar tidak diklaim oleh negara lain.
Pasalnya, beberapa negara di Asia Tenggara juga memiliki event serupa.
"Pemkab Kuansing sudah melakukan langkah dan koordinasi dengan Kementrian Kebudayaan beberapa hari yang lalu, kita akan melakukan langkah pengajuan permohonan agar budaya Pacu Jalur dicatat sebagai warisan Budaya Dunia di UNESCO," ujar Azhar.
Sejak viralnya tarian Rayyan Arkhan Dikha (11), banyak netizen mengklaim jika Pacu Jalur merupakan event yang berasal dari negaranya masing-masing.
Adapun negara lain yang memiliki event serupa adalah Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam hingga Singapura.
Namun banyak perbedaan antara event dari negara-negara tersebut dengan Pacu Jalur Kuansing.
Baca juga: Bawa dari Dalam Hutan, Ini Jenis-jenis Pohon Biasa Dijadikan Jalur untuk Event Pacu Jalur Kuansing
Baca juga: Ritual Magis dan Peran Pawang di Balik Pacu Jalur di Kuansing Riau
Tradisi Pacu Jalur Kuansing kata Azhar penuh dengan tradisi dan budaya, mulai dari penebangan pohon hingga di perlombaan.
"Kekhasan tradisi dan budaya asli Kuansing itu lah yang membuat Pacu Jalur Kuansing tidak dapat ditiru oleh negara lain," ujar Azhar.
(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo).
Festival Pacu Jalur Kuansing 2025 Berakhir, PETI Kembali Obok-obok Kejernihan Sungai Kuantan |
![]() |
---|
Turunkan 330 Petugas, Aksi Bersih-Bersih Kota Pasca Festival Pacu Jalur Kuansing Berlangsung 4 Hari |
![]() |
---|
Bupati dan Kapolres Kuansing Kembali Ikut Bersihkan Timbunan Sampah Festival Pacu Jalur |
![]() |
---|
Timbunan Sampah Selama Festival Pacu Jalur 2025 Capai 2 Ribu Ton |
![]() |
---|
Jalur Atlet dan Mantan Atlet Dayung Riau Tidak Berkutik di Pacu Jalur Kuansing 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.