KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Pemandangan Menyayat Hati Tragedi Kapal Karam di Bali, Anak Rangkul Erat Agar Jasad Ayah Tak Hanyut
Pemandangan memilukan disaksikan nelayan asal Jembrana, Bali, saat tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Lukman dan timnya melanjutkan pencarian ke arah barat, berharap menemukan lebih banyak korban.
Dalam perjalanan, mereka melihat ratusan buah nanas terapung di permukaan laut.
Diduga, buah tersebut berasal dari kendaraan yang turut tenggelam dalam insiden tersebut.
Rasa penasaran membuat Lukman terus menyisir lautan hingga menemukan satu korban lagi.
Sayangnya, korban itu sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Saat hendak mengevakuasi jenazah, ia kembali mendengar suara minta tolong.
Menyadari masih ada yang hidup, Lukman mendahulukan penyelamatan korban selamat.
Pemandangan Menyayat Hati
Ketika sampai di lokasi sumber suara, Lukman menemukan pemandangan yang menyayat hati.
Seorang anak menggunakan pelampung sedang merangkul tubuh ayahnya yang telah meninggal dunia.
Anak tersebut tak ingin melepaskan jasad sang ayah agar tidak hanyut terbawa ombak.
Pencarian berlanjut.
Lukman dan rekan-rekannya melihat cahaya kelap-kelip di kejauhan.
Kemungkinan cahaya itu dari senter atau alat darurat milik korban.
Saat mereka menghampiri cahaya tersebut, ditemukan empat orang: tiga selamat dan satu sudah meninggal dunia.
Cerita Orang Pertama yang Selamatkan Korban KMP Tunu di Selat Bali, Sempat Merinding dengar Suara |
![]() |
---|
Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: Jasad Sang Ayah Jadi Pelindung Toni Bertahan di Selat Bali |
![]() |
---|
Ekspresi Wapres Gibran Membisu di Tengah Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya |
![]() |
---|
Momen Pilu Istri Terlepas dari Pelukan Erat Suami dalam Peristiwa Kapal Tenggelam di Selat Bali |
![]() |
---|
Fitri Tewas Bersama Anaknya, Padahal Sudah Rindu Ingin Bertemu Suami, Jadi Korban Kapal Tenggelam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.