Berita Pelalawan

Fenomena Antrean Panjang Kendaraan Isi BBM, DPRD Pelalawan Panggil Pertamina dan 9 SPBU di Jalintim 

Masyarakat Pelalawan mengeluh karena kesulitan mengisi BBM di SPBU akibat antrean kendaraan yang panjang dan padat.

Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung
ANTREAN BBM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan memanggil Pertamina dan 9 SPBU, Selasa (8/7/2025), terkait fenomena antrean panjang kendaraan yang mengisi BBM di SPBU di sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pelalawan dalam dua pekan terkahir. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Keluhan masyarakat terkait antrean panjang kendaraan yang sering terjadi saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam dua pekan ini, langsung ditanggapi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan

Komisi I DPRD Pelalawan menggelar rapat dengar pendapat atau hearing dengan beberapa pihak seputar fenomena antrean panjang kendaraan yang mengisi BBM di setiap SPBU, Selasa (8/7/2025) lalu.

Dewan mengundang perwakilan aliansi yang mengadu ke lembaga DPRD, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM, PT Pertamina, serta 9 SPBU yang ada di sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pelalawan.

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Syafrizal SE didampingi anggota Komisi i Sunardi, Bakri, dan Ferly Azhari.

Sedangkan Diskoperindag dihadiri Kepala Dinas Hanafie dan stafnya, perwakilan dari Pertamina Taufik dan stafnya, serta aliansi masyarakat yang melaporkan ke dewan. 

Sedangkan pengelola dari 9 SPBU juga hadir di antaranya SPBU Kota Pangkalan Kerinci, SPBU Jalan Koridor Kilometer 5 Pangkalan Kerinci, SPBU Jalintim Kilometer 55, SPBU KSO, SPBU Bandar Seikijang. Kemudian SPBU Lubuk Terap, SPBU Simpang Pulai, SPBU Ukui, dan SPBU Kilometer 62 Pangkalan Kerinci.

Baca juga: 4 Rumah Rusak Berat Akibat Abrasi Sungai di Desa Ransang Pelalawan, 30 Lainnya Terancam

Dalam pemaparannya, Ketua Syafrizal menyampaikan keluhan masyarakat yang kesulitan mengisi BBM di SPBU akibat antrean kendaraan yang panjang dan padat.

Mobil besar dan bus serta truk yang hendak mengisi solar subsidi, memadai areal SPBU hingga sampai ke badan jalan.

Selain itu, mengganggu arus lalu lintas pengguna jalan.

"Tadi malam saya juga terjebak macet di SPBU KSO. Kendaraan antre panjang mau ngisi BBM solar. Masyarakat jadi kena imbasnya seperti ini," kata Syafrizal setelah membuka rapat, Selasa (8/7/2025). 

Perwakilan aliansi, Anton Mandala menyampaikan, kendaraan yang menumpuk di SPBU mengisi solar lantaran sering terjadi kekosongan stok.

Alhasil ketika pasokan BBM datang, kendaraan besar mengantri panjang.

Pihaknya menuding adanya penyelewengan BBM jenis solar oleh para sopir yang diduga bekerjasama dengan oknum-oknum petugas SPBU.

Baca juga: 5 Calon Sekdakab Pelalawan Jalani Assessment di Mabes Polri, Transportasi Ditanggung Sendiri

Hal ini membuat solar subsidi yang seharusnya bagi masyarakat, dinikmati oleh perusahaan maupun pelaku industri.

"Ada yang lansir BBM dengan memodifikasi tangki mobil. Ini sering terjadi. Masyarakat menjadi kesulitan mencari BBM," kata Anton.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved