Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menguak Jejak Prostitusi di IKN, Kawasan yang Dinyatakan Steril Tapi Fakta Berkata Lain

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa kawasan IKN kini telah bersih dari Pekat, termasuk praktik prostitusi. Tapi ini faktanya.

|
Editor: Ariestia
TRIBUNKALTIM.CO/ROBIN ONO SAPUTRA
PROYEK IKN – Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, foto diambil pada 17 Januari 2025. 

"Tak usah munafik kaya kamu tidak pakai aja," ujar pekerja lain.
 
Tarif dan Modus Operasi

Saat reporter Tribun Kaltim mencoba mengakses aplikasi tersebut, notifikasi-notifikasi langsung masuk.

Sejumlah akun wanita muda yang memajang foto menarik mengirim notifikasi pertemanan.

Mereka menawarkan jasa dengan tarif antara Rp400 ribu hingga Rp700 ribu, termasuk layanan full service. 

Mereka biasanya menyewa guest house di sekitar Desa Bumi Harapan dan wilayah lain dekat proyek IKN.

"Open BO ST 600, bisa nego, ful servis, stay. Gercep, OTW sekarang, kk saya tunggu," tulis salah satu akun sambil menyebutkan nama penginapan yang berada tak jauh dari Rest Area IKN.

Guest House Jadi Lokasi Favorit

Seiring meningkatnya jumlah pekerja dan tamu proyek IKN, jumlah guest house di Kecamatan Sepaku pun melonjak. 

Tarifnya bervariasi, mulai dari Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per malam. Lokasi inilah yang kerap digunakan para pekerja seks online untuk "stay" dan menerima tamu.

Peningkatan jumlah guest house di Sepaku turut membuka celah bagi praktik prostitusi.

Tempat-tempat ini sering dijadikan lokasi transaksi seksual.

"Serius gak ini KK, gercep 600 nego + ful servis," ujar akun lainnya sambil mengirimkan share lock dan alamat guest house yang juga berada di sekitaran IKN.

Dari hasil percakapan dengan belasan pekerja dan warga, mayoritas mengetahui praktik tersebut namun mengaku tidak memiliki kuasa untuk mencegahnya.

Beberapa warga mengaku mengetahui keberadaan praktik ini namun merasa tidak punya kuasa untuk mencegahnya.

"Sudah lama itu (prostitusi). Mereka tinggalnya tidak ketahuan karena nggak menetap. Biasanya mereka nyewa di guest house," ujar Ramlan, warga Sepaku.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved