Berita Pelalawan
Tak Hanya di Desa Ransang, Abrasi Sungai Kampar Juga Rusak 7 Rumah Warga di Desa Sering Pelalawan
brasi Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan Riau ternyata terjadi juga di Desa Sering Kecamatan Pelalawan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Abrasi Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan Riau ternyata tidak hanya melanda 4 rumah warga di Desa Ransang Kecamatan Pelalawan yang terjadi sejak Minggu (6/7/2025) lalu.
Bencana serupa ternyata terjadi juga di Desa Sering Kecamatan Pelalawan.
Ada 7 rumah milik masyarakat yang mengalami kerusakan karena abrasi tanah di tepi Sungai Kampar.
Lokasinya tepat di dekat jembatan kembar Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pangkalan Kerinci.
Baca juga: 4 Rumah Rusak Berat Akibat Abrasi Sungai di Desa Ransang Pelalawan, 30 Lainnya Terancam
Daerah itu masuk wilayah Dusun 3 Teluk Lindai Sering Barat, Desa Sering.
Instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), perangkat desa dan kecamatan telah turun ke lokasi pada Rabu (9/7/2025) lalu.
Didampingi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tengku Khairil.
Tim gabungan melihat langsung kondisi rumah warga yang rusak karena pengikisan pantai.
"Kondisi rumahnya tidak layak huni lagi, makanya disarankan mengungsi. Takut terjadi bencana yang membahayakan," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (10/7/2025).
Berdasarkan pantauan di lapangan, tujuh rumah itu mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Namun lantaran posisinya tepat di tepi sungai dan pintu bagian depan mengarah ke air, kondisi itu semakin riskan apabila warga bertahan di dalam rumah.
Bagian lantai sudah mulai retak dan tanah di sekitar longsor serta bergeser. Bahkan dari peninjauan kasat mata, tanah di bawah lantai sudah kosong serta berisi air.
"Ibaratnya tinggal tunggu waktunya aja bangunan runtuh. Selain akibat abrasi, ada juga pengaruh banjir-banjir yang terjadi selama ini," tambah Zulfan.
Masyarakat telah mengungsi ke rumah keluarganya agar lebih aman.
Sebanyak 6 Kepala Keluarga (KK) telah meninggalkan rumah dan mengungsi secara mandiri.
Sedangkan satu KK tetap bertahan di dekat lokasi rumahnya dan menghuni sebuah tenda yang didirikan oleh BPBD.
"Rata-rata pekerjaan mereka nelayan. Satu keluarga minta dibuatkan tenda dan tinggal di situ. Supaya tetap bisa mencari ikan," ujarnya.
Seluruh barang-barang dan perkakas rumah tangga dari 7 rumah itu telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang aman.
Saat proses mengambil barang, warga mengangkat melalui jendela karena tidak berani lagi lewat pintu depan yang berbatasan dengan air sungai, kuatir terjadi longsor susulan.
Warga juga mengalami kerugian akibat kerambah ikan yang ikut terdampak akibat abrasi.
Satu unit kerambah berisi ikan yang hendak dipanen dalam waktu dekat hancur dan semua ternaknya hanyut ke sungai.
Instansi gabungan Pemda Pelalawan akan menggelar rapat untuk memutuskan solusi atas bencana abrasi tersebut.
Pemkab berencana akan memberikan bantuan dana sagu hati kepada warga korban abrasi. Proses penilaian besaran bantuan akan dilakukan Dinas PUPR dan penganggarannya melalui Dinas Sosial.
"Sebenarnya fenomena abrasi ini sudah lama, tapi masih jauh dari sungai. Selamat sudah dekat dan merusak rumah," sebutnya. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Simpan Narkoba di Mesin Sepeda Motor, 38 Paket Sabu Disita Polisi dari Dua Pengedar di Pelalawan |
![]() |
---|
Ada Laporan Gigitan Anjing di Pangkalan Kerinci, Disbunak Pelalawan Jadwalkan Lagi Vaksinasi Rabies |
![]() |
---|
BPKAD Pelalawan akan Lelang 187 Kendaraan Dinas, Bagi yang Berminat Silahkan Mendaftar |
![]() |
---|
Rekomendasi Pemprov Riau Turun, Sekdakab Pelalawan Hasil Seleksi Jabatan Segera Dilantik |
![]() |
---|
APBD-P 2025 Mulai Dijalankan, BPKAD Pelalawan Prioritaskan Pembayaran Utang Tunda Bayar 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.