Berita Viral
Tangis Pilu Fatimah setelah Tahu 'Dibuang' Anak Kandung, Tak Menyangka Setega Itu
Fatimah nelangsa. Dimasa tuanya justru dibuang ke panti Jompo. Tangisnya pecah dan berdoa semoga diampuni
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tangis pilu Fatimah setelah sadar ia telah sengaja "dibuang" oleh keempat anaknya.
Anak yang ia besarkan dengan jerih oayah dan keringat, kan ni justru mengabaiknya dimasa tua.
Sejatinya Fatimah menikmati masa tuanya dengan perhatian anak-anaknya.
Namun apa dikata, Fatimah kini justru tak lagi dianggap sebagai sosok seorang ibu yang pernah merawat anak-anaknya.
Baca juga: PILU, Punya 4 Anak, Tak Ada yang Mau Merawat, Fatimah Malah Sengaja Dititip ke Panti Jompo
Ia kini telah dititipkan di panti jompo yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra, Malang.
Dan tangis pilu Fatimah tak terbendung. Ia telah sadar tak lagi bersama anak-anaknya.
Fatimah kini diasuh oleh pemilik yayasan panti jompo dan itu sampai akhir hayatnya.
Pasalnya sebelum dipastikan diserahkan ke panto jompo, pihak yayasan sudah berulangkali meyakinkan anak Fatimah jika mereka takkan lagi bertemu dengan ibu mereka.
Bahkan saat Fatimah meninggal dunia pun anak-anaknya takkan diberitahu. Harapan pihak yayasan anak Fatimah mengurungkan niatnya.
Namun kenyataannya mereka malah bulat tekad dan secara sadar menyatakan siap dengan resiko yang ada.
Menangis Pilu
Momen Fatimah menangis tersedu-sedu di panti jompo itu pun viral di sosial media.
Ada pun kabar anak buang ibu kandung ke panti jompo itu diviralkan oleh pemilik yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra.
Sebagai pihak penampung Fatimah, Arief Camra membagikan rekaman saat ia mengevakuasi sang nenek pada Selasa (15/7/2025) kemarin.
Arief pun terus membagikan perkembangan hingga kondisi Fatimah, ibu yang sengaja dibuang oleh anak-anaknya.
Dalam video terbaru, Arief Camra merekam momen saat Fatimah menangis tersedu-sedu setelah tiba di panti jompo.
Diwartakan sebelumnya, Fatimah dijemput dari rumah anaknya, Lukman di wilayah Surabaya, Jawa Timur oleh Arief Camra pada Selasa kemarin.
Lalu pada Selasa malam, Fatimah pun diboyong menggunakan ambulans oleh Arief Camra dan tim lalu dibawa ke Griya Lansia Khusnul Khatimah di Malang.
Setibanya di Griya Lansia, Fatimah langsung bersihkan tubuhnya oleh tim perawat Arief Camra.
Baca juga: TERUNGKAP, Nadiem Makarim Punya Grup WA Mas Menteri Core Team, Percakapan Bahas Pengadaan Laptop
Terlihat Fatimah langsung dicukur rambutnya lalu dipakaikan kerudung.
"Ibu Fatimah sudah tiba di Griya Lansia Malang. Oleh tim perawat, bu Fatimah langsung dibersihkan," imbuh Arief Camra.
Setelah beristirahat, Fatimah yang kini lansia pun dibangunkan untuk sholat subuh berjamaah.
Tampak Fatimah antusias dengan wajah berseri-seri saat diajak untuk sholat subuh.
"Mbah Fatimah, nenek dari Surabaya yang dibuang 4 anaknya kemarin, sudah mengikuti kegiatan sholat subuh berjamaah. Rabu 16 Juli 2025," pungkas Arief Camra.
Namun setelah sholat subuh berjamaah, Fatimah spontan menangis tersedu-sedu.
Fatimah tampaknya baru sadar bahwa ia kini diabaikan oleh keempat anaknya.
"Mbah Fatimah menangis saat mengikuti dzikir pagi di Griya Lansia. Beliau merasa nelangsa dibuang anak-anaknya," ujar Arief Camra.
Baru menyadari dirinya ditelantarkan, Fatimah pun berguman sembari berdoa.
"Ya Allah, ya Allah, ampuni ya Allah," kata Fatimah sembari menangis.
Tangis dan kesedihan Fatimah nyatanya tak bertahan lama.
Sebab di panti jompo itu, Fatimah banyak melakukan kegiatan positif.
"Mbah Fatimah ikut kegiatan senam, tadi pagi habis nangis, sekrang udah senyum-senyum," kata Arief Camra.
Tak hanya itu, Fatimah bahkan kini sudah punya teman sehingga kembali ceria.
"Mbah Fatimah dapat teman baru yang saling menyayangi. Di Griya Lansia, mbah Fatimah disambut teman-teman sebaya dengan penuh kehangatan," tulis Arief Camra dalam postingannya
Tega "buang" Ibu Kandung
Sementara itu, sebelum resmi membawa ibu Fatimah ke panti jompo, Arief sempat mewawancarai salah satu anak Fatimah, Lukman.
Arief penasaran dengan alasan anak-anaknya tega membuang ibu kandung.
Terkait dengan hal tersebut, Lukman mengaku ia dan kakak serta adik-adiknya memang tidak ada yang sanggup merawat lagi sang ibu.
Bahkan kata Lukman, saudara perempuannya juga menolak keras mengurus ibunya.
"Dari cerita, kan sampeyan empat bersaudara mas, masa enggak ada yang mau ngurus ibunya?" tanya Arief Camra.
"Kondisi saya kan lagi enggak punya rumah, sedangkan yang mba saya enggak ada, yang perempuan itu di luar pulau," jawab Lukman.
Arief pun bingung kenapa sama sekali tidak ada anak yang mau merawat ibunya.
"Meskipun luar pulau masa enggak bisa urunan, maksudnya membiayai ibu?" tanya Arief.
"Enggak mau," ujar Lukman.
"Anak pertama namanya siapa?" tanya Arief lagi.
"Faisal," imbuh Lukman.
"Anak kedua? ketiga?" tanya Arief.
"(anak kedua) saya, Lukman. (anak ketiga) perempuan namanya Warda. Keempat ini ada masalah di kepolisian," pungkas Lukman.
"Intinya keempat-empatnya anak ini enggak mau merawat atau enggak sanggup merawat?" tanya Arief ke sekian kalinya.
"Iya," akui Lukman.
Atas kebulatan tekad Lukman dan ketiga saudaranya untuk membuang Fatimah, Arief akhirnya menyerah untuk membujuknya.
Arief lantas menjelaskan aturan di panti jomponya.
Yakni orangtua yang telah diserahkan total ke Griya Lansia tidak boleh lagi dijenguk oleh anaknya sama sekali.
"Di Griya Lansia ini kan sebenarnya tidak boleh untuk yang masih punya anak. Tapi berhubung sampeyan tidak mau merawat, saya siap merawat dengan catatan, serah terima total, sampeyan enggak boleh mengunjungi dan kalau meninggal enggak dikabari. Setuju?" tanya Arief Camra.
"Iya, setuju," jawab Lukman yakin.
Kisah ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua. Ibu kandung adakah sosok yang nyata sebagai pengayom dan sejatinya bagian dari kehidupan keluarga.
Jikalah memang tak kuasa untuk merawat mereka, jangan abaikan dan dipisahkan dari kasih sayang anak.
Sebaba, masih banyak cara yang lebih manusiawi untuk merawat ibu yang telah membesarkan tanpa harus berjauhan dari dia. (*)
GAWAT, Modal KTP Palsu Sindikat Ini bisa Dapatkan ATM dari Bank lalu Kuras Uang Nasabah Rp 750 juta |
![]() |
---|
KRONOLOGI Oknum TNI Mengamuk di Kantor BRI di Gowa, Pos Sekuriti Diberondong Tembakan |
![]() |
---|
TERUNGKAP Misteri Briptu Rizka Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Ketahuan Karena Ini |
![]() |
---|
SOSOK Wawan yang Gegerkan Satu Desa di Pacitan, SD Diliburkan, Polisi dan TNI Patroli |
![]() |
---|
Makan Gaji Buta, Oknum Kepsek SD di Lampung ini Ketahuan Sudah 3 Bulan Tak Masuk Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.