Karhutla di Riau
MUI Keluarkan Himbauan Terkait Bencana Karhutla, Asap dan Kekeringan di Riau
MUI Riau juga meminta pemerintah dan aparat penegak hukum agar bersikap tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam karhutla
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menyampaikan himbauan kepada seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kondisi kekeringan dan munculnya asap yang melanda sejumlah wilayah di Riau.
Himbauan ini disampaikan langsung oleh Ketua MUI Riau, Prof Dr H Ilyas Husti MA, sebagai bentuk kepedulian dan dorongan moral kepada umat Islam dan masyarakat luas agar turut serta mengatasi musibah ini.
Meskipun menurut Ilyas Husti, secara formal MUI Riau belum mengeluarkan surat edaran resmi kepada MUI Kabupaten/Kota dan organisasi masyarakat (ormas) Islam, namun secara lisan, himbauan telah disampaikan melalui berbagai saluran, termasuk komunikasi langsung ke masing-masing pengurus MUI di daerah.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya respons cepat terhadap situasi darurat yang terjadi,"ujar Ilyas Husti Selasa (22/7/2025).
Ilyas Husti menyampaikan, salah satu bentuk himbauan yang telah dilakukan adalah menganjurkan para khatib untuk menyampaikan pesan-pesan moral terkait pentingnya membantu pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan melalui khutbah Jumat.
Baca juga: Kabut Asap Akibat Karhutla, 5 Keluarga di Rokan Hilir Pilih Mengungsi
Baca juga: Kabupaten Rohil Riau Tertinggi Angka Pencemaran Udara se-Indonesia, Disinyalir Akibat Karhutla Parah
"Mimbar Jumat adalah media paling efektif untuk menyuarakan kepedulian bersama,"jelasnya.
Selain itu, MUI Riau juga meminta pemerintah dan aparat penegak hukum agar bersikap tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan, baik itu dari kalangan perusahaan maupun masyarakat.
"Penegakan hukum yang adil diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang,"tegas Ilyas Husti.
MUI Riau juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya bersikap pasif, namun turut serta dalam aksi nyata serta memperbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT.
Di antara bentuk ikhtiar spiritual yang dianjurkan adalah melaksanakan istighosah dan pembacaan qunut nazilah secara berjamaah, baik di masjid-masjid maupun dalam kegiatan pengajian.
"Para da’i juga tidak luput dari perhatian MUI Riau. Mereka diminta untuk menjadikan isu kebakaran hutan dan lahan sebagai materi penting dalam setiap ceramah, tausiah, dan wirid pengajian. Dengan demikian, kesadaran umat dapat terus dibangun secara kolektif,"ujar Ilyas Husti.
Ilyas Husti menambahkan, bencana karhutla bukan hanya urusan pemerintah, tetapi merupakan musibah yang harus dihadapi secara bersama-sama. Ia mengingatkan, menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab moral dan ajaran agama.
"Kami berharap semua elemen masyarakat, baik pemerintah, tokoh agama, dunia usaha, dan masyarakat sipil, dapat bersatu padu dalam menghadapi bencana ini, agar kerusakan lingkungan dapat diminimalkan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga,"jelas Ilyas Husti.
(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)
| Tiga Daerah di Riau Dilanda Karhutla, Heli Water Bombing Dikerahkan ke Lokasi |
|
|---|
| Pemprov Riau Bersiap Cabut Status Darurat Karhutla, Sebagian Helikopter Water Bombing Mulai Ditarik |
|
|---|
| Cantumkan Ancaman Penjara, Ini 8 Lokasi Pemasangan dan Isi Plang Larangan di Lahan Bekas Karhutla |
|
|---|
| Lahan Gambut di Desa Kempas Jaya Inhil Terbakar, Heli Water Boombing Dikerahkan ke Lokasi |
|
|---|
| Semak Belukar dan Kebun Sawit Warga Hangus, Karhutla Kembali Muncul di Pangkalan Kerinci Pelalawan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Ketua-MUI-Riau-Prof-Dr-H-Ilyas-Husti-MA-okee.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.