Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Tiga Daerah di Riau Dilanda Karhutla, Heli Water Bombing Dikerahkan ke Lokasi 

Berdasarkan laporan yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau tercatat ada tiga titik Karhutla di Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
KARHTULA - Helikopter water bombing berusaha memadamkan kebakaran lahan di Riau beberapa waktu lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali melanda sejumlah wilayah di Riau.

Berdasarkan laporan yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau tercatat ada tiga titik Karhutla di Riau.

Masing-masing di temukan di Bayas, Indragiri Hilir (Inhil). Kemudian di Kuok, Kampar dan di Rambah, Rokan Hulu (Rohul). 

Karhutla di Bayas, Inhil telah terjadi tiga hari terakhir.

Pemadaman dilakukan dengan heli water bombing dan tim darat, dan saat ini kondisi api telah padam, namun petugas tetap bersiaga di lokasi untuk memastikan tidak ada titik api yang kembali menyala.

Sementara Karhutla di Rambah dan Kuok terjadi di kawasan perbukitan yang jauh dari akses jalan darat, sehingga upaya pemadaman dimaksimalkan melalui heli water bombing

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan, BPBD Riau, Jim Gafur, menjelaskan bahwa pemadaman udara terus dilakukan di tiga wilayah yang dilanda Karhutla.

Upaya ini dilakukan untuk mencegah api meluas di hutan rapat yang terbakar akibat cuaca panas beberapa hari terakhir. 

“Perkiraan luas lahan terbakar masih menunggu laporan, tapi karena kawasan berbukit dan hutan rapat, pemadaman udara dimaksimalkan,” kata Jim, Rabu (29/10/2025).

Sementara itu, titik api terparah terpantau di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, membakar lahan gambut seluas sekitar 1 hektare. 

Tim gabungan dari Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) telah dua hari berjibaku memadamkan api di lokasi dengan medan sulit dan minim sumber air.

Sementara Komandan Regu I Manggala Agni, Darmawan, mengungkapkan kebakaran diduga kuat akibat pembukaan lahan baru secara sengaja. 

“Investigasi dari pihak desa, ini pembukaan lahan baru. Diduga ada unsur kesengajaan dan kita harap ini diproses hukum,” ujarnya.

Lahan yang terbakar tampak baru dibersihkan dan ditemukan sisa kayu tebangan.

Dalam proses pemadaman, api sempat meloncat melewati tembok pembatas dan hampir menjalar ke permukiman warga yang berjarak 50 meter, namun berhasil dikendalikan.

Fokus tim kini pada pendinginan bara di kedalaman gambut untuk mencegah api kembali menyala. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved