Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Viral Pengakuan Siswi yang Mengaku Dicabuli Oknum Guru, Syok usai Dipegang, 'Pak Apa-apaan Sih'

Pengakuan siswi SMA yang diduga dicabuli oknum guru. Termenung usai dipegang. Sempat bertanya perilaku guru yang kelewatan

|
Editor: Budi Rahmat
Tribun Bogor/YT/Medsos
CABULI SISWI - Inilah pengakuan siswi SMA yang diduga dicabuli oknum guru . Syok setelah dipegang 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bikin syok. Beginilah modus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum guru olahraga di  salah satu SMA di Kota Serang.

Salah seorang siswi yang mengaku pernah jadi korban pelecehan oleh oknum guru menyebutkan jika ia memilih kabur setelah sang guru telah memegangnya.

Dan apa yang dilakukan oknum guru tersebut membuatnya terpaku dan termenung. Aapa yang telah terjadi dan mengapa oknum guru tersebut melakukan hal tersebut.

Baca juga: Ada Apa Kontrak Tentara Bayaran di Rusia, Satria Minta Diakhiri dan Ingin Pulang saja ke Indonesia

Ia sendiri syok tak menyangka akan terjadi. Namun, kecurigaannya sudah terasa kala pertama kali ia nyaris jadi korban.

Namun, masih bisa menghindar. Namun, aksi kedua, oknum guru tersebut berhasil melakukan aksi tak terpujinya.
  
Ya, dalam tayangan di Youtube Gelas Kosong podcast, siswi yang identitasnya dirahasiakan itu bercerita soal kronologi dirinya dilecehkan sang guru.

Awalnya diakui korban, ia nyaris dilecehkan oleh sang guru olahraga saat kelas 10 alias kelas 1.

Modus pelecehan yang dilakukan sang guru kata korban adalah saat praktek mata pelajaran silat.

"Pas kelas 10 juga pernah (hampir dilecehkan). Jadi pas itu lagi praktek silat. Jadi dia ngajarin, pas dia ngajarin itu dia megang-megang, di ruang olahraganya," pungkas korban.

"Jadi pas itu lima orang, dia nyuruh salah satu muridnya buat beli es. Jadi biar enggak ada di ruangan situ. (Akhirnya) aku sendiri. Takut, untungnya ada guru lain yang ajak ngobrol," sambungnya.

Beruntung di kelas 10, korban bernasib miris saat kelas 12.

Dingkap korban, ia dilecehkan oleh sang guru olahraga saat di ruangannya.

Kala itu korban hanya bisa terdiam seraya mencerna perbuatan jahat gurunya.

"Pas dia ngelakuin kayak gitu, ada ngomong enggak ke kamu?" tanya presenter.

"(Kataku) 'pak apaan sih jangan gitu'. Dia cuma bilang 'sutt'," kata korban.

"Dia ngelakuin apa?" tanya presenter.

Baca juga: Mau Diperiksa Penyidik, Jokowi : Tunggu Konfirmasi Dokter atau Diperiksa di Kediaman

"Iya, dia megang payudara. Dia ngomong suttt. (Aku) kabur aja, jadi ngikut teman aja. (Modusnya) disuruh ngoreksi ulangan," ungkap korban.

Setelah dilecehkan sang guru, korban sempat bingung dan hendak bercerita ke gurunya.

Namun saat mendengar testimoni dari siswi lain yang sudah pernah mencoba lapor ke guru BK, korban mengurungkan niatnya.

"Sempat cerita cuma ke teman. Nanti guru BK malah nyalahin korban dengan alasan pakaian," ungkap korban.

"Sebelum kamu udah ada korban lain yang lapor (ke guru) tapi enggak ada respon?" tanya presenter.

"Iya. Ada korban lain dengan orang (pelaku) yang sama," ujar korban.

Kini kasus dugaan pelecehan seksual oleh sang guru viral, korban merasa lega.

"Senang ada yang speak up, soalnya udah lama banget, dari 2023 juga udah ada, sebelumnya juga udah ada, dari aku kelas 10 (tahun 2021)," akui korban.

Siswa Demo ke Sekolah

Viral di media sosial kasus dugaan seorang guru olahraga melecehkan para siswi di Serang Kota.

Isu tersebut merebak pasca-panasnya aksi para murid yang menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan bagi rekannya.

Ratusan siswa dan siswi di SMAN 4 Kota Serang itu berteriak dan meminta pihak sekolah mengusut kasus dugaan pelecehan seksual yang konon telah terjadi dari beberapa tahun lalu.

Namun aksi unjuk rasa para siswa itu berakhir ricuh.

Para murid kabarnya mendapatkan intimidasi dari pihak sekolah.

Yakni berupa kedatangan dari aparat dan TNI ke sekolah.

Terlihat di video aparat dan pria berseragam menghalau aksi para siswa yang hendak masuk ke sebuah ruangan.

Melihat rekan-rekannya diintimidasi, para siswi pun histeris sembari merekam aksi yang terjadi pada Senin (21/7/2025) kemarin.

"Kericuhan yang terjadi di dalam SMAN4 KOTA SERANG. Siswa/i mendapatkan intimidasi dari pihak sekolah dan aparat, saat mencoba membuka pagar lobby sekolah. 21 Juli 2025," tulis unggahan akun politikus Ronald A Sinaga alias Bro Ron di Instagram.

Rupanya bukan cuma para siswi, aksi demo tersebut juga dihadiri mahasiswi yang kabarnya merupakan alumni SMAN 4 Kota Serang.

Para alumni itu berdiri di depan pagar sekolah seraya menuntut keadilan.

"Seorang orator dari kawan2 mahasiswa yg mendapatkan kekerasan fisik oleh oknum aparatur negara. [Serang 21 Juli 2025]," tulis akun @sma4nfour14 dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (22/7/2025).

Belakangan terkuak, aksi ngotot para siswa SMAN 4 Kota Serang itu adalah karena menuntut okbum guru cabul ditangkap.

Para siswa dan alumni geram dengan sosok seorang guru yang kabarnya sudah bertahun-tahun dan berkali-kali melecehkan para siswi.

Hingga artikel ini ditayangkan belum ada klarifikasi resmi dari pihak SMAN 4 Kota Serang.

Menghindari Pelecehan Seksual di Sekolah

Pelecehan seksual kerap dilakukan oleh orang dekat. Salah satunya di sekolah. Nah, banyak kasus yang kemudian baru muncul setelah beberapa tahun.

Sejatinya aksi tak terpuji itu bisa dilakukan dengan beberapa hal yang harus diperhatikan.

Berikut beberapa diantaranya yang bisa diperhatikan guna menghindari terjadinya pelecehan seksusla di sekolah

Pendidikan seksualitas sejak dini: Ajarkan anak tentang batasan tubuh, hak atas tubuh sendiri, dan cara mengatakan “tidak”

Ciptakan lingkungan yang aman dan terbuka: Guru dan staf sekolah perlu membangun suasana yang menghargai dan mendukung siswa agar berani bicara.

Sosialisasi dan kampanye kesadaran: Sekolah harus aktif mengedukasi warga sekolah tentang pelecehan seksual dan pentingnya melaporkan kejadian

Sistem pelaporan yang rahasia dan responsif: Korban harus merasa aman dan didukung saat melapor, tanpa takut akan stigma atau pembalasan

Pelatihan untuk guru dan staf: Agar mereka bisa mengenali tanda-tanda pelecehan dan tahu cara menanganinya dengan tepat.

Butuh Peran Orang Tua dan Komunitas

Komunikasi terbuka dengan anak: Dorong anak untuk berbicara tentang pengalaman atau perasaan yang membuat mereka tidak nyaman4.

Edukasi di rumah: Ajarkan anak tentang batasan pribadi dan cara menghadapi situasi yang tidak aman.

Kolaborasi dengan sekolah: Orang tua bisa ikut serta dalam kegiatan sekolah dan mendukung kebijakan perlindungan anak-anak. (*)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved