Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

5 FAKTA Video Mesum ABG di Rental PS dan Bioskop Mini di Kuansing, Kepergok Tapi Tak Ditegur

Padahal adegan tak pantas itu kepergok oleh karyawan. Tapi ia malah takut hendak menengur. jadilah videonya viral

Editor: Budi Rahmat
Foto/Satpol PP Kuansing
GEREBEK - Satpol PP Kuansing gerebek penyewaan Playstation dan bioskop mini yang menjadi tempat mesum sepasang ABG pada Jumat (18/7/2025). 

Deden pun mengajak masyarakat untuk segera melapor apabila ada tindakan menyimpang, terutama yang terjadi di lingkungan pendidikan.

“Pemprov Banten terbuka terhadap laporan masyarakat. Jangan ragu menyampaikan informasi melalui jalur resmi. Penanganan yang cepat akan meminimalkan dampak terhadap peserta didik,” tambahnya.

Ternyata Tak Cuma Sekali

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Provinsi Banten, Hendry Gunawan menuturkan, pihaknya telah bertemu dengan korban pelecehan seksual.

Ia menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru terjadi berulang dan dilakukan di lingkup sekolah.

Kepada TribunBanten.com, ia menceritakan bahwa korban sempat ditawari bantuan oleh pelaku pelecehan.

Namun, pelaku meminta diganti dengan menginap di hotel.

"Salah satu peristiwa paling membekas adalah saat korban ditawari bantuan dana studi oleh pelaku, tapi kemudian diminta ‘mengganti’ dengan menemani pelaku menginap di hotel," kata Hendry.

Ia menuturkan, hal tersebut merupakan tindak kekerasan seksual dengan pola manipulasi relasi kuasa.

"Ini adalah bentuk kekerasan seksual dengan pola manipulasi relasi kuasa," sambungnya.

Bahkan, korban dipaksa pelaku untuk menghapus bukti percakapan yang menjadi bukti utama.

Ironisnya, permintaan tersebut dilakukan di hadapan sejumlah guru.

“Ini menambah lapisan trauma bagi korban. Korban tidak hanya mengalami kekerasan seksual, tapi juga tekanan dan intimidasi dari lingkungan yang seharusnya melindungi,” ucap Hendry.

Pihaknya menilai kasus ini telah masuk ke kategori pidana.

"Komnas Anak menilai bahwa kasus ini tidak bisa lagi dipandang sebagai insiden tunggal," ujarnya.

Terlebih, sejumlah siswa, mahasiswa dan masyarakat melakukan demo di depan SMAN 4 Kota Serang pada Senin (21/7/2025) kemarin untuk menuntut keadilan bagi korban pelecehan seksual.

Ia menyebut, hal tersebut merupakan tanda bahwa suara anak-anak sudah tidak bisa lagi diabaikan.

"Orang dewasa harus sadar diri baik guru, kepala sekolah, hingga pemerintah daerah bahwa ada yang salah dan harus segera diperbaiki,” jelasnya.

Bisa Naik ke Penyidikan

Polresta Serang Kota pun berencana menaikkan kasus ini ke penyidikan.

"Rencana kami mau gelar perkara naik penyidikan," kata Kanit PPA Polresta Serang Kota, Ipda Febby Mufti Ali saat dikonfirmasi TribunBanten.com, Senin (21/7/2025).

Ia menuturkan, sejumlah saksi sudah diperiksa dalam kasus ini.

"10 orang saksi sudah kami mintai keterangan, termasuk terlapor yang berkepentingan,"

"Detailnya nanti akan dirilis setelah gelar perkara ya," ucap Febby.

Tak Terima Siswa Gelar Demo

Massa yang terdiri dari pelajar dan alumni menggelar demo terkait aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru SMAN 4 Kota Serang, Senin (21/7/2025).

Demo tersebut berakhir dengan aksi dorong antara siswa dan aparat keamanan.

Plt Kepala SMAN 4 Kota Serang, Nurdiana Salam menuturkan, guru yang diduga melakukan pelecehan tersebut sudah diserahkan ke polisi.

"Oknum ini sudah ada di kepolisian, sudah ditangani oleh aparat yang berwenang. Bukan kewenangan sekolah untuk memberikan vonis dan sebagainya," katanya, dikutip dari TribunBanten.com.

Tentu saja aksi para oknum guru tersebut snagat menyakiti. Siswi bisa saja berada dalam posisi terancam di sekolah. (*)

(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo).

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved