Ada Apa Tanggal 2 Agustus 2027 Nanti? Bumi Akan Gelap Gulita di Siang Hari Selama 6 Menit

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pada 2 Agustus 2027, langit akan menjadi gelap gulita di siang bolong saat Gerhana Matahari Total menyelimuti Bumi.

Gerhana Matahari Total adalah sebuah fenomena astronomi menakjubkan di mana Bulan melintas tepat di antara Matahari dan Bumi, menutupi seluruh permukaan Matahari dari pandangan kita.

Saat hal ini terjadi, meskipun Matahari jauh lebih besar daripada Bulan, jarak relatif mereka dari Bumi membuat Bulan tampak cukup besar untuk sepenuhnya menghalangi cahaya Matahari.

Akibatnya, langit di siang hari akan menjadi gelap gulita, mirip seperti fajar atau senja, dan bahkan bintang serta planet-planet terang bisa terlihat.

Yang lebih menakjubkan lagi, gerhana yang akan datang ini bukan sekadar gerhana biasa.

Dikutip dari Space, Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2027 diprediksi akan menjadi yang terpanjang dalam kurun waktu lebih dari satu abad, terhitung sejak 1991 hingga 2114.

Durasi Gerhana Matahari Total diperkirakan mencapai 6 menit 13 detik.

Langit yang cerah tanpa tutupan awan bisa menjadi daya tarik paling mengesankan untuk menyaksikan fenomena ini.

Lalu apakah Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2027 bisa dilihat di Indonesia?

Baca juga: 5 Fakta Video Viral Anak 5 Tahun Ditampar, Dipaksa Minum Air Kloset, Polisi Beberkan Sosok Pelaku

Baca juga: Prajurit TNI Jadi Buron, Diduga Habisi Nyawa Istrinya Sendiri di Deli Serdang

Gerhana Matahari Total tidak terjadi di Indonesia

Peneliti utama Pusat Riset Antariksa, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, memastikan Gerhana Matahari Total pada 2 Agustus 2027 tidak bisa disaksikan di Indonesia.

Dia mengatakan, fenomena tersebut hanya terjadi di Afrika Utara dan Arab Saudi.

"Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2027 tidak terjadi di seluruh Bumi, Indonesia pun tidak terlintasi," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (223/7/2025).

Menurut Thomas, Indonesia tidak dapat menyaksikan Gerhana Matahari Total yang terjadi dalam dua tahun mendatang karena tidak dilalui oleh jalur gerhana.

Dia menjelaskan, jalur gerhana bergantung pada konfigurasi Bumi-Bulan-Matahari sehingga hanya wilayah tertentu yang menjadi gelap.