Karhutla di Riau
Asap Karhutla Ancam Rohil, Inovasi Nozzle Gambut Dikerahkan untuk Padamkan Api
Peralatan ini disiapkan khusus untuk menghadapi tantangan pemadaman di lahan gambut yang rawan menyimpan bara api di bawah permukaan tanah.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali mengancam wilayah Rokan Hilir, Riau dalam beberapa hari terakhir.
Untuk membantu proses pemadaman, sejumlah pihak bersinergi, termasuk PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai yang mengirimkan tim pemadam serta peralatan inovatif berupa nozzle gambut atau nozgam.
Sebanyak 11 personel pemadam dari Kilang Dumai dan Sungai Pakning telah diterjunkan ke titik-titik api bersama dua tim medis yang disiagakan untuk mendukung proses di lapangan.
Area Manager Communication, Relations and CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, menyebut langkah ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar yang terdampak bencana asap.
"Ini adalah sinergi nyata dengan pemerintah daerah dan sektor lainnya untuk memperkuat barisan pemadam," kata Agustiawan.
Selain tenaga manusia, PT KPI Kilang Dumai juga membawa perlengkapan pemadaman canggih, yakni lima unit nozzle gambut, satu unit floating portable fire pump, dan satu unit Auxiliary Fire Truck (AFT)-16.
Peralatan ini disiapkan khusus untuk menghadapi tantangan pemadaman di lahan gambut yang rawan menyimpan bara api di bawah permukaan tanah.
Baca juga: INILAH 4 Perusahaan Sawit yang Disegel dan Ditutup karena Karhutla: Lakukan Dosa Ekologis
Baca juga: Lahan yang Disegel KLH Terkait Karhutla Bukan Lagi Konsesi PT SRL, APHI Riau: Itu Lahan Negara
Nozgam sendiri merupakan hasil inovasi dari para perwira Kilang Pertamina Dumai dan Sungai Pakning. Teknologi ini telah terbukti mampu mempercepat proses pemadaman hingga tiga kali lebih cepat dibandingkan alat konvensional dan telah mendapat penghargaan Dharma Karya Muda dari Kementerian ESDM pada tahun 2021.
Manager HSSE PT KPI Kilang Dumai, Syahrial Okzani, menjelaskan bahwa nozgam bekerja dengan cara menyuntikkan air langsung ke dalam lapisan tanah gambut.
"Dengan metode injeksi ini, nozgam efektif menangani api tersembunyi di bawah tanah yang sulit dijangkau metode pemadaman biasa," tegasnya.
Menurut Agustiawan, pemanfaatan nozgam juga selaras dengan komitmen Kilang Dumai dan Sungai Pakning dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta menjadikan aspek keselamatan sebagai prioritas utama.
"Kami ingin melindungi masyarakat dari dampak ISPA dan gangguan aktivitas akibat asap karhutla," tambahnya.
Aksi cepat dan terukur ini diharapkan mampu menekan penyebaran api secara signifikan, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi musim kemarau yang rawan kebakaran di Provinsi Riau.
(Tribunpekanbaru.com/Alexander)
Cantumkan Ancaman Penjara, Ini 8 Lokasi Pemasangan dan Isi Plang Larangan di Lahan Bekas Karhutla |
![]() |
---|
Lahan Gambut di Desa Kempas Jaya Inhil Terbakar, Heli Water Boombing Dikerahkan ke Lokasi |
![]() |
---|
Semak Belukar dan Kebun Sawit Warga Hangus, Karhutla Kembali Muncul di Pangkalan Kerinci Pelalawan |
![]() |
---|
Bertaruh Nyawa di Neraka Gambut Kandis, Kabut Asap Sempat Viral Tutupi Tol Pekanbaru-Dumai Km 59-61 |
![]() |
---|
Nihil Karhutla, Luas Lahan Terbakar di Riau Capai 1.838 Hektare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.