Kisah Elang dan Buaya Hantarkan Ratu Roslyn Hasianna dari Kuansing ke Tingkat Provinsi Riau

Plt. Kepala SDN 001 Perhentian Luas, Reni Indra Spd menyebut pencapaian ini sebagai kebanggaan sekaligus bukti bahwa sekolah-sekolah di kampung pun punya potensi besar.

"Kami tidak memiliki panggung besar, tapi anak-anak kami punya suara yang layak didengar," kata Reni dengan mata berbinar.

Reni mengatakan, dengan kemenangan ini, Ratu Roslyn Hasiana akan melangkah ke tingkat provinsi.

Nama Kuansing kini dibawanya oleh anak didiknya, tak hanya sebagai daerah, tapi sebagai cerita.

Sementara itu, Asisten III Setda Kuansing Rustam memgatakan, Lomba Bertutur ini merupakan agenda tahunan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kuansing yang bertujuan mengasah kemampuan bercerita siswa, sekaligus melestarikan kekayaan cerita rakyat Nusantara.

Rustam pun menekankan pentingnya literasi sejak dini sebagai bagian dari pembangunan generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter.

"Literasi tidak hanya membaca saja, tetapi juga bagaimana nantinya anak anak kita mampu berpikir secara kritis, bertutur kata secara baik, serta memahami nilai nilai budaya bangsa," kata Rustam.

Tahun ini, puluhan siswa dari berbagai SD dan MI se-Kabupaten turut ambil bagian dengan membawakan cerita rakyat dari Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Kuantan Singingi.

Ia pun turut bangga atas raihan Ratu Roslyn. Rustam berharap, Ratu Roslyn dapat membawa nama Kuansing ke panggung yang lebih besar.

Bukan tidak mungkin, langkah kecil ini kelak mengguncang panggung nasional.

"Karena di balik kisah elang dan buaya, ada semangat anak desa yang menjelma jadi simbol harapan, bahwa dari kampung pun, suara bisa menggema hingga ke penjuru negeri," ujar Rustam.

(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)