Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kuansing

Kisah Elang dan Buaya Hantarkan Ratu Roslyn Hasianna dari Kuansing ke Tingkat Provinsi Riau

Lomba Bertutur ini merupakan agenda tahunan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kuansing

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo
LOMBA BERTUTUR - Ratu Roslyn Hasianna siswi SDN 001 Perhentian Luas, Logas Tanah Darat Juara Lomba Bertutur tingkat SD/MI se Kuansing, Selasa (29/7/2025) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Suara gadis kecil bergema lantang dari lantai dasar kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Suasana pun langsung hening seketika ketika seorang gadis kecil berseragam merah putih dengan intonasi tajam, ekspresi kuat, dan kata-kata yang merasuk ke hati berkisah di depan juri.

Namanya Ratu Roslyn Hasianna. Usianya baru 11 tahun, namun kemampuannya bertutur menjadikannya "Ratu Sejati" di panggung Lomba Bertutur SD/MI se-Kuansing, 28 hingga 29 Juli 2025 kemarin.

Siswi SDN 001 Perhentian Luas, Kecamatan Logas Tanah Darat itu tak hanya membaca kisah.

Ia menghidupkannya. Cerita rakyat berjudul Olang Soghak.

Cerita rakyat karya Mulfransware Yusda asal Inuman itu dibawakan Ratu Roslyn Hasianna bak kejadian nyata.

Cerita tersebut mengisahkan tentang anak yang durhaka kepada ibunya, hingga akhirnya dikutuk menjadi elang (Olang Soghak), sementara sang ibu berubah menjadi buaya (Si Buayo).

Baca juga: Perahu yang Ikut Festival Pacu Jalur Kuansing 2025 Harus Dapat Rekom Camat, ini Alasan Disbudpar

Kisah ini sekaligus menjadi asal-usul penamaan daerah Sibuayo dan Lubuk Sipayung di Kuansing.

Para juri yang duduk di barisan depan tampak terpukau.

Mereka tak hanya menilai pengucapan atau intonasi.

Mereka ikut hanyut dalam gelombang emosi yang ditampilkan Roslyn.

Maka tak heran ketika hasil diumumkan, namanya berada di peringkat pertama.

"Ananda Roslyn membawakan cerita itu dengan rasa. Ia paham nilai-nilai moralnya," ujar salah satu juri usai lomba.

Bagi Ratu Roslyn, ini bukan sekadar perlombaan. Ini panggung untuk menunjukkan bahwa budaya lokal bukan sekadar warisan, tapi kekuatan.

Baca juga: Pemkab Kuansing Mulai Benahi Sejumlah Ruas Jalan Jelang Festival Pacu Jalur 2025

Ia mampu menafsirkan legenda dengan cara kekinian, membawanya ke hati generasi muda.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved