Detik-detik Gerbang Kantor Gubernur Riau Roboh Saat Aksi Demo Mahasiswa 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Detik-detik pagar gerbang Kantor Gubernur Riau roboh saat aksi  demonstrasi ratusan mahasiswa Universitas Riau (UNRI) di Kantor Gubernur Riau, Kamis (14/8/2025).

Setelah berjam-jam berorasi di bawah terik matahari, massa aksi akhirnya merobohkan pintu pagar gerbang masuk yang selama ini menjadi pembatas utama antara mereka dan halaman kantor gubernur.

Suara besi beradu dan dentuman keras terdengar ketika pagar berwarna putih itu ambruk ke tanah.

Terlihat beberapa mahasiswa memanjat dan mendorong pagar dari arah luar, sementara sebagian lainnya menggoyangnya dari bawah hingga engselnya patah.

Aparat kepolisian dan Satpol PP yang berjaga langsung bereaksi cepat.

Mereka membentuk barisan rapat di belakang pagar yang sudah roboh, mencoba menghalangi mahasiswa agar tidak masuk lebih jauh ke dalam area kantor gubernur. 

Suara sirine dan teriakan peringatan dari aparat bercampur dengan yel-yel mahasiswa yang semakin lantang, menciptakan suasana yang tegang.

Di balik pagar yang tumbang, sisa-sisa botol air mineral berserakan di aspal, tanda bahwa massa aksi sudah lama bertahan di lokasi. 

Baca juga: Pintu Gerbang Pagar Kantor Gubernur Riau Roboh, Massa Aksi Tolak Tawaran Temui Perwakilan

Baca juga: Gelar Aksi Demo di Depan Kantor Gubernur Riau, Ini yang Jadi Sorotan Mahasiswa

Sebagian mahasiswa tampak merekam momen itu dengan ponsel mereka, sementara yang lain terus berorasi dari atas mobil komando.

"Tolong koordinator aksi dikondisikan anggota nya, kalau tidak kami akan mengambil tindakan tegas," kata aparat kepolisian melalui pengeras suara.

Kericuhan ini terjadi di tengah tuntutan mahasiswa yang menuntut kejelasan pencairan beasiswa Pemprov Riau, perbaikan fasilitas kampus, dan evaluasi menyeluruh penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

Meski situasi semakin panas, mahasiswa menegaskan mereka tidak akan mundur sebelum tuntutan dipenuhi.

Aparat keamanan masih bersiaga di titik utama pintu masuk, menahan kemungkinan massa menerobos masuk ke area dalam kantor gubernur.

Awalnya, orasi bergema dari atas mobil komando diiringi teriakan yel-yel “Riau Darurat” dan “Hilang Marwah”. Namun, suasana semakin memanas ketika utusan dari kepolisian meminta 5 utusan dari pendemo untuk menemui Gubernur Riau Abdul Wahid.

"Silahkan kalau mau bertemu Gubernur Riau perwakilan 5 orang saja," kata aparat kepolisian melalui pengeras suara.