Demo Mahasiswa Unri

Gelar Aksi Demo di Depan Kantor Gubernur Riau, Ini yang Jadi Sorotan Mahasiswa

Ada beberapa isu atau permasalahan yang menjadi sorotan massa aksi, yang disampaikan dalam demo mahasiswa Unri di Kantor Gubernur Riau

|
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono
DEMONSTRASI - Ratusan mahasiswa dari Universitas Riau (UNRI) berjaket almamater biru muda memadati pintu pagar samping Kantor Gubernur Riau di Jalan Cut Nyak Dien, tepat di sebelah Menara Dang Merdu BRK Syariah, Kamis (14/8/2025) siang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ratusan orang mahasiswa dari Universitas Riau (UNRI), menggelar aksi demonstrasi di gerbang samping Kantor Gubernur Riau di Jalan Cut Nyak Dien, Kota Pekanbaru, Kamis (14/8/2025).

Tampak beberapa orang dari massa aksi, membawa tulisan yang menjadi aspirasi mereka.

Ada beberapa isu atau permasalahan yang menjadi sorotan massa aksi, yang disampaikan dalam demo ini.

Menurut mereka, saat ini Riau dihadapkan pada berbagai persoalan serius, mulai dari permasalahan peradilan militer di lingkungan kampus (UNRI), kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), infrastruktur jalan yang tak kunjung membaik, beasiswa Riau yang bermasalah, hingga konflik agraria yang merugikan
masyarakat.

Hingga kini, aksi demo masih berlangsung. Beberapa perwakilan dari mereka menyampaikan orasi dengan pengeras suara.

Mereka juga meminta agar Gubernur Riau, Abdul Wahid, menemui mereka secara langsung.

“Sudah 5 jam kita di sini tapi tidak ada itikad baik dari Gubernur Provinsi Riau untuk menemui kita,” kata seorang orator.

Fitri, salah satu peserta aksi, mengatakan beasiswa yang dijanjikan pemerintah provinsi masih belum jelas nasibnya.

Baca juga: Breaking News: Mahasiswa Unri Geruduk Kantor Gubri, Pagar Digoyang, Spanduk ‘Riau Darurat’ Berkibar

“Sampai sekarang beasiswa itu belum cair, dan itu salah satu alasan kenapa kami turun ke jalan,” ujarnya.

Mahasiswa menilai kebakaran yang kembali melanda tahun ini menjadi bukti lemahnya pencegahan dari Pemprov Riau. 

“Karhutla yang terjadi tahun ini membuktikan pemerintah tidak becus mencegahnya,” seru seorang peserta aksi melalui pengeras suara.

Sebelumnya, aksi yang awalnya dimulai dengan orasi di mobil komando berubah tegang ketika massa mencoba menerobos masuk ke halaman kantor gubernur.

Dari kejauhan, barisan mahasiswa terlihat rapat, memegang spanduk besar bertuliskan “RIAU DARURAT” dan “RIAU #HILANG MARWAH” dengan cat semprot hitam dan merah yang mencolok. 

Sebagian lainnya mengangkat poster bernada sindiran, seperti “Ya Allah Kenapa Aku Warga Negeri Riau” dan “Wajib Siap Bebaskan Negeri Lestari”. Panas matahari membuat kening mereka basah oleh keringat, namun teriakan tuntutan tak surut sedikit pun.

Begitu tiba di depan pagar besi bercat putih keemasan, mahasiswa langsung berteriak-teriak sambil mengangkat tangan ke udara. 

Beberapa di antara mereka mendorong pagar dengan keras hingga berbunyi dentuman, disertai goyangan kuat yang membuat aparat keamanan sigap membentuk barisan penghalang.

“Kami tidak akan bubar sebelum tuntutan kami dikabulkan!” pekik seorang orator lantang dari atas mobil komando. 

( Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved