Tetap di Jalur Etis, Alexsandro, Remaja Riau Jebol Sistem Pertahanan NASA Tolak Tawaran Fantastis

Alexsandro Alvino, hacker etis asal Riau banyak dihubungi oleh berbagai pihak, mulai dari institusi resmi hingga perusahaan swasta.

Penulis: Alex | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Alexander
FOTO BERSAMA - Alexsandro Alvino bersama orangtua, Kepala SMK Metta Maitreya, Meiga Ervianti (kiri) Kepala BPH Sekolah Metta Maitreya, Suryati, S Sos MM (kanan). 

Jejak prestasi Alex di bidang keamanan siber memang bukan pada saat ini saja.

Sudah sejak beberapa tahun sebelumnya ia sudah menorehkan berbagai prestasi.

Di antaranya ia pernah berkontribusi di berbagai level, mulai dari sektor pemerintahan, militer (TNI), lembaga auditor negara seperti BPK, organisasi kesehatan global (WHO), agensi antariksa NASA, entitas internasional seperti Uni Eropa, perusahaan teknologi besar seperti LG Electronics, hingga komunitas pengembang dan akademisi seperti Codepolitan dan Teknokrat.

Di Indonesia, satu-satunya remaja lain yang pernah mendapatkan penghargaan serupa dari NASA adalah Putra Aji Adhari.

Bedanya, Putra Aji menemukan kerentanan jenis RCE (Remote Code Execution), sedangkan Alex mengungkap celah kategori P1 yang juga diakui secara resmi oleh NASA.

Alex menegaskan bahwa semua capaian tersebut ia raih melalui kerja keras dan pembelajaran mandiri.

Ia juga mengakui bahwa banyak mentor dari forum-forum keamanan siber yang turut membimbingnya.

Bagi Alex, menjadi hacker etis bukan sekadar profesi, tapi juga misi untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman.

Hacker etis (ethical hacker) merupakan profesional keamanan siber yang menggunakan keahliannya untuk menguji dan memperkuat sistem digital, bukan merusaknya.

Hacker etis bekerja secara legal dan atas izin pemilik sistem untuk menemukan celah keamanan sebelum dimanfaatkan oleh pihak jahat.

 "Kalau untuk belajar memang saya secara otodidak, tapi juga dibantu dari forum-forum. Mentor saya banyak, dari Black Hat sampai White Hat, semua saya pernah belajar dan dapat ilmu dari mereka," tuturnya.

Kini, meski sudah menorehkan prestasi di tingkat internasional, Alex tetap fokus melanjutkan pendidikannya. Ia percaya, ilmu yang ia miliki harus terus diasah, agar bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan dunia digital yang lebih aman.

(Habis/Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Baca juga: Dibayar Rp 12 Juta Sekali Zoom, Kisah Alex, Hacker Etis Muda Riau yang Pernah Raih Penghargaan NASA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved