Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pacu Jalur Kuansing 2025

Demi Rebut Piala Narosa dari Kuansing, Tim Pacu Jalur Inhu Bawa Istri & Balita Tidur di Tenda Terpal

Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa, Kuansing Riau tak hanya menjadi ajang pertaruhan kehormatan antar desa, namun juga antar kabupaten.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo
PACU JALUR - Suasana tenda salah satu tim Jalur dari Inhu, Kamis (21/8/2025). Mereka telah dua malam menginap di Tepian Kuantan bersama anak dan istri 

Di bawah tenda terpal, mereka memasak, istirahat, hingga menimang bayi yang mereka bawa dari kampung.

Malam mereka lewati beralaskan tikar, tanpa dinding.

Tidak ada kenyamanan hotel atau penginapan, hanya semangat dan keyakinan yang terus menyala.

Baca juga: Angka Perceraian di Kuansing Meroket Setiap Musim Pacu Jalur, Kok Bisa?

Beberapa awak jalur bahkan membawa serta istri dan anak, menjadikan tenda sebagai rumah sementara yang penuh doa dan harapan

Yogi Aji Pangestu (23) adalah pendayung Jalur Laksamane Perisai Indragiri, Kelurahan Kampung Besar Seberang, Inhu.

Seperti beberapa rekannya, ia membawa Rida (25) istri dan buah hati yang masih berusia 7 bulan.

Saat ditemui Tribunekanbaru.com, Yogi dan istri sedang mengayun sang buah hati yang terlelap di buaian yang digantung di rangka kayu tengah tenda.

Di antara riuh rendah latihan tim pacu jalur yang bersahut-sahutan sejak pagi, dan hiruk pikuk para ibu yang sibuk meracik sarapan di bawah tenda-tenda darurat, bayi itu tampak tenang terlelap.

Ia tidur di sebuah ayunan per yang digantung seadanya di dalam tenda terpal, hanya mengenakan singlet dan popok.

Di mulutnya, masih melekat kompeng kecil, seakan menjadi perisai dari bising dunia luar.

Tidurnya damai, kontras dengan kegaduhan di sekelilingnya.

Tak terganggu oleh teriakan "Whooo,,,,whooooo, whooo" dari anak-anak jalur yang tengah berlatih di Sungai Kuantan, juga tak terusik oleh aroma tumisan dan percakapan heboh para ibu yang tengah memasak untuk seluruh awak tim.

Baca juga: YouTuber Aisar di Festival Pacu Jalur Buat Jalan di Kawasan Tepian Narosa Macet Parah

Bayi itu belum tahu apa arti pacu jalur, belum mengerti semangat dan harga diri yang dibawa perahu-perahu panjang yang menderu di sungai.

Tapi kehadirannya, di bawah tenda yang juga menjadi dapur dan tempat istirahat, adalah simbol kecil dari pengorbanan besar yang dibawa keluarga para pejuang Jalur.

"Tadi malam hujan lebat, tenda bocor dan tempias. Jadi tidurnya kurang puas," ujar Yogi.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved