KPK OTT Wamenaker

Untuk Renovasi Rumah, Wamenaker Noel Minta 'Jatah' ke Sultan: Irvian Kasih Rp 3 M

Pengungkapan ini menunjukkan bagaimana para pejabat dengan jabatan tinggi bisa memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.

|
KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel mengenakan rompi tahanan KPK di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (22/8/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Panggung korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) semakin terbuka lebar dengan terungkapnya peran mantan Wakil Menteri, Immanuel Ebenezer Gerungan, yang akrab disapa Noel.

Dalam kasus pemerasan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini, Noel tidak hanya pasif.

Menurut KPK, Noel secara aktif meminta uang kepada otak di balik skandal ini, Irvian Bobby Mahendro.

Bukan untuk kepentingan dinas, melainkan untuk biaya renovasi rumah pribadinya di Cimanggis. 

Cimanggis adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat.

Saat ini, Cimanggis dikenal sebagai kawasan yang terus berkembang pesat.

Perubahan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi permukiman penduduk, terutama perumahan modern (klaster), sangat terlihat. 

Cimanggis memiliki akses yang memadai berkat keberadaan jalan tol dan berbagai pilihan transportasi umum, serta dilengkapi dengan fasilitas publik seperti rumah sakit, universitas, dan pusat perbelanjaan.

Pengungkapan ini menunjukkan bagaimana para pejabat dengan jabatan tinggi bisa memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.

Irvian Bobby Mahendro adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang menjadi tokoh sentral dalam kasus korupsi besar terkait pemerasan penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, membeberkan setelah mengetahui adanya praktik lancung dalam pengurusan sertifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Noel tidak berusaha menghentikannya. 

Sebaliknya, ia justru memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan pribadi.

Menurut Setyo, Noel memanggil Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang diduga sebagai otak pemerasan, dengan sebutan 'Sultan'. 

Panggilan ini disematkan karena Irvian dikenal sebagai "orang yang banyak uang" di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Ditjen Binwasnaker dan K3).

Baca juga: Banjir Uang Haram, Irvian Bobby Mahendro Dijuluki “Sultan” di Kemnaker

Baca juga: 141 Tokoh Terima Tanda Jasa dan Kehormatan dari Presiden Prabowo: Ada Bahlil hingga Teddy

"IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) menyebut IBM sebagai sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3. IEG minta untuk renovasi rumah Cimanggis, IBM kasih 3 M (Rp 3 miliar)," ujar Setyo saat dikonfirmasi pada Sabtu (23/8/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved