Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pria di Cirebon Dituduh Culik Anak, Rumah Diserbu Massa, Hasil Visum Justru Tepis Kecurigaan

Ratusan warga mendatangi sebuah rumah milik pria berinisial S (52), yang diduga sebagai pelaku penculikan anak.

Editor: Ariestia
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
HEBOH PENCULIKAN - Kondisi rumah terduga penculik anak di Desa Kedongdong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/8/2025). 

Saat itu, S pergi ke TPU untuk ziarah ke makam orangtuanya dan menemukan seorang anak kecil tersesat di pinggir Jalan Pantura.

S mengaku menanyakan asal-usul anak tersebut, namun sang anak hanya menyebut kata “Gintung”.

Karena khawatir akan keselamatan anak itu, S memutuskan untuk membawanya ke area makam agar tidak tertabrak kendaraan.

"Isu yang tersebar terlapor melakukan dugaan penculikan anak, tetapi saat ini masih didalami, benar atau tidaknya, karena S menemukan anak yang terlepas dari pantauan orang tuanya sehingga S mengajak anak tersebut dengan maksud mengamankan dari kendaraan yang ada di pinggir jalan," kata Putu saat ditemui Kompas.com pada Rabu (27/8/2025) petang.

S tetap melanjutkan ziarah ke makam sementara anak itu bermain di sekitar.

Usai ziarah, S mengajak anak tersebut pulang ke rumahnya.

Di perjalanan, ia sempat mencoba meminta bantuan warga untuk memposting informasi anak hilang di media sosial.

Namun tidak berhasil karena berbagai kendala teknis.

Setibanya di rumah, S memandikan anak tersebut dan memakaikan baju bekas cucunya.

Ia juga memasakkan mi instan untuk anak itu.

Setelah itu, S memfoto sang anak dan mengunggahnya ke Facebook, menyertakan nomor kontak dan ajakan kepada siapa pun yang mengenali anak tersebut untuk segera menghubunginya.

"Jadi, terduga pelaku memposting anak di akun Facebook pribadinya, mengumumkan bahwa ada anak telantar bagi yang mengetahui dan memiliki anak, agar menghubungi terduga pelaku, nomornya juga dicantumkan," tambah Putu.

Tak lama setelah unggahan dibuat, orang tua anak tersebut datang dan membawa pulang anak mereka sambil mengucapkan terima kasih.

Terkait keluhan anak soal sakit perut, diketahui bahwa S memberikan seluruh bumbu mi instan, termasuk yang pedas.

Hasil visum dari rumah sakit membuktikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh anak tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved